Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MEMBACA SASTRA: Menentukan Isi Tersirat dalam Cerpen dan Fabel





MEMBACA SASTRA: Menentukan Isi Tersirat dalam Cerpen dan Fabel

E. Menentukan Isi Tersirat dalam Cerpen dan Fabel
Ringkasan Materi
Tersirat berarti tersembunyi. Menyimpulkan isi tersirat berarti menyimpulkan isi yang tersembunyi atau tidak tertulis dalam teks cerpen atau fabel. Isi tersirat ini bisa dipahami dengan cara yang tidak langsung atau setelah suatu teks cerpen atau fabel benar-benar dibaca. Sebelum menemukan isi tersirat, terlebih dahulu kita harus memahami isi tersuratnya.

Contoh Soal dan Pembahasan
1. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Tahun lalu Aisyah, mogok sekolah. Tidak melanjutkan ke jenjang SMP setelah lulus SD, lantaran orang tuanya tak mampu dengan biaya sekolah pada masa itu. Ayahnya bilang agar Aisyah sementara tinggal di rumah saja, belajar melukis bersamanya. Gadis berperawakan kecil dan berambut sebahu itu menurut, meski hatinya tetap ingin sekolah. Aisyah murid yang cerdas, selalu mendapat peringkat 5 besar di kelas. Selama setahun di rumah ia rajin belajar melukis dari bimbingan sang ayah, meski ayahnya jarang pulang.
Suatu hari ia mendengar kabar bahwa tahun ajaran sekolah akan segera usai. Ia kegirangan.  Hasrat  terpendam  kembali  mencuat.  Dengan  semangat menggebu-gebu,  ia  mengungkapkan  pada  sang  ayah  keinginannya  untuk sekolah lagi. Beliau setuju. Toh, kini ibunya sudah berangkat ke luar negeri menjadi TKW dan selalu mengirimkan uang bulanan ke rumah, meski tak pernah cukup karena kebutuhan keluarga yang lebih besar dari pendapatan. Sementara itu, kebetulan di desanya ada program bantuan sekolah dari pemerintah  untuk  keluarga  tak  mampu.  Tak  disangka-sangka  Pak  RT  pun sudah mengikutkan Aisyah sebagai penyandang beasiswa tersebut. Lengkap sudah kebahagiaan Aisyah. Cita-citanya untuk sekolah lagi akan segera terwujud.
Sumber: Mentari Di Ujung Senja. Mella Amelia. http//majalah-online.sman4jkt.sch.id
Amanat kutipan cerpen tersebut adalah…
A.  Hendaknya selalu berharap pada kebaikan seseorang.
B.  Melukislah di rumah ketika kita tidak bisa melanjutkan sekolah lagi.
C.  Yakinlah bahwa keinginan yang baik akan terwujud meski ada rintangan.
D.  Berusahalah agar anak tetap bisa sekolah meski harus menjadi TKW.
Kunci : C
Pembahasan:   Kutipan   cerpen   menceritakan   bahwa  tokoh Aisyah tidak melanjutkan ke jenjang SMP setelah lulus dari SD karena orang tuanya tak mampu dengan biaya sekolah. Namun, Aisyah tetap mempunyai keinginan dan tetap berharap jika suatu saat nanti ia bisa sekolah lagi. Pada akhirnya, harapan dan keinginan Aisyah itu terwujud.

2.  Bacalah kutipan cerpen berikut!
Ayah mengamati aku dari atas bawah. Ia berdiri dan menjangkau tangan kananku. Katanya “Untuk apa bunga ini, heh!” Aku tidak tahu karena apa, telah mencintai bunga di tanganku ini.
Ayah meraih. Merenggutnya dari tanganku. Kulihat bungkah otot tangan ayah menggenggam bunga kecil-kecil itu. Aku menahan untuk tidak berteriak.
“Laki-laki tidak perlu bunga, Buyung. Kalau perempuan, bolehlah. Tetapi engkau laki-laki.”
Ayah melemparkan bunga itu. Aku menjerit. Ayah pergi. Ibu masih berdiri. Aku membungkuk, mengambil bunga itu, membawanya ke kamar.
Dikutip dari: Kuntowijaya, Dilarang Mencintai Bunga-bunga, Jakarta, Pustaka Firdaus, 1996
Isi yang tersirat dalam kutipan cerpen tersebut adalah…
A. Ayah tidak ingin Buyung memiliki sifat lembut seperti perempuan.
B. Ayah tidak ingin Buyung menyukai bunga seperti dirinya.
C. Ayah melarang Buyung memetik bunga.
D. Ayah ingin menanam bunga itu di kebun sebagai hiasan.
Kunci: A
Pembahasan: Isi yang tersirat dalam cerpen berarti kesimpulan atau inti sari cerpen tersebut. Kutipan cerpen tersebut menceritakan kemarahan ayah Buyung ketika melihat Buyung menggenggam bunga. Menurut ayah Buyung, seorang laki-laki seperti Buyung tidak pantas menggenggam bunga. Perempuanlah yang lebih pantas menggenggam bunga. Dalam kutipan tersebut tersirat bahwa bunga melambangkan kelembutan yang pantas untuk perempuan. Buyung adalah anak laki-laki yang tidak memerlukan bunga.

3. Bacalah kutipan fabel berikut!
Pada suatu hari di musim kemarau, burung-burung dan hewan-hewan lain sangat sulit untuk mendapatkan air. Namun, ada seekor burung perkutut yang menemukan kendi tua yang berisi sedikit air. Kendi tersebut memiliki bentuk yang tinggi dan juga sempit, sehingga burung tersebut tidak bisa menjangkau air di  dalam  kendi  tersebut.  Burung  perkutut  tersebut  tetap  mencoba  untuk meminum air yang ada di dalam kendi, tetapi tetap saja tidak bisa. Burung itu putus asa hingga muncullah sebuah ide.
Burung tersebut kemudian mengambil kerikil-kerikil yang ada di samping kendi dan menjatuhkannya ke dalam kendi satu persatu. Ide yang cemerlang itu membuat air lama kelamaan naik sehingga burung perkutut bisa meminum air tersebut.
Sumber : Burung Perkutut yang Kesusahan. http//delapanclass-i-blogspot
Nilai moral yang terdapat pada kutipan fabel tersebut adalah…
A.  Tidak berhenti berusaha untuk mencapai suatu tujuan.
B.  Berlaku jujur ketika kita tidak bisa meraih sesuatu yang sulit.
C.  Dengan melakukan hal-hal kecil, kita akan mendapat ketenangan.
D.  Perilaku perkutut dapat ditiru agar bisa minum dari tempat yang sulit.
Kunci : A
Pembahasan : Inti cerita kutipan fabel tersebut adalah burung perkutut yang menemukan kesulitan, tetapi ia tetap mencoba untuk mengatasi kesulitan tersebut, hingga akhirnya perkutut berhasil mendapatkan apa yang diinginkan.




Latihan Soal
1. Bacalah kutipan cerpen berikut!
“Ting tong ting tong.” Bel rumah berbunyi.
Mama Farel membukakan pintu. Rama bermaksud menyampaikan pesan dari Guru Olahraga. Dua hari lagi akan diadakan class meeting. Farel ditunjuk untuk mewakili dalam cabang lomba taekwondo.
Farel menundukkan kepalanya. Ia merasa telah berkata bohong pada Guru Olahraganya bahwa ia adalah atlet taekwondo yang aktif di Dojang Tekad.
Padahal  kenyataannya,  ia  hanya  sekali  berangkat  latihan  dasar.  Ia  hanya memiliki seragam taekwondo. Dan sekarang entah tersimpan di mana.
Sumber: Aku Anak Baik. Vitriya Mardiyati, dkk. Goresan Pena. Kuningan. 2019
Amanat dalam kutipan cerpen tersebut adalah….
A.  Laksanakan dengan baik apa yang telah diperintahkan kepada kita.
B.  Sampaikan amanat yang disampaikan orang lain kepada kita.
C.  Hendaknya jangan pernah berkata bohong pada siapapun.
D.  Selalu rutin dan rajin latihan taekwondo agar berprestasi.

2.   Bacalah kutipan fabel berikut!
Dengan  gesit,  kak   Bebek  mencari  makanan   di  telaga   yang  hampir mengering tersebut. Ia mencari makanan yang tersisa di telaga itu dengan susah payah. Setelah beberapa lama mencari makanan, Bebek menemukan ada dua ikan kecil. Kemudian segera ia membawa ikan tersebut pada anak bangau. Satu ia berikan pada anak bangau, sisanya ia berikan pada adiknya. Dengan lahap anak  bangau  menyantap  ikan tersebut.  Selesai  makan,  anak  bangau  berkata, “Terima kasih, Kak Bebek, kamu telah menolongku. Badanku kembali segar dan tidak lemas,” kata anak bangau.
“Syukurlah,  Bangau,  jika  kamu  sudah  kenyang,”  jawab  kak  Bebek, “Semoga Ibumu nanti segera pulang dan kamu tidak perlu sedih lagi, “tambah kak Bebek.
Sumber: Aku Anak Baik. Vitriya Mardiyati, dkk. Goresan Pena. Kuningan. 2019
Nilai moral pada kutipan fabel tersebut adalah….
A.  Jangan bersedih jika ibu belum pulang ke rumah.
B.  Jangan pernah menolak pemberian makanan dari orang lain.
C.  Hendaknya memakan makanan yang telah diberikan orang lain.
D.  Hendaknya kita selalu hidup menolong orang lain yang kesusahan.

3.   Bacalah kutipan cerpen berikut!
Beberapa hari ini, ibu menanyaiku macam-macam tiap aku pulang sekolah dan minta makan. Aku tahu ibu curiga, karena kau sudah sarapan di rumah. Terus, aku juga dibawakan bekal nasi buat makan siang. Namun, begitu pulang sekolah sekitar setengah  tiga, setelah berganti  pakaian dan cuci tangan, aku langsung minta makan. Kelaparan, aku memang kelaparan. Bagaimana tidak? Aku hanya makan satu kali hingga jam tiga sore. Bekalku, sudah seminggu lebih selalu aku berikan pada Kili, teman sekelasku.
Sumber: Aku Anak Baik. Vitriya Mardiyati, dkk. Goresan Pena. Kuningan. 2019
Amanat pada kutipan cerpen tersebut adalah….
A.  Hendaknya selalu memberikan jawaban yang jelas kepada ibu.
B.  Jangan membuat ibu selalu curiga dengan perbuatan kita.
C.  Sebaiknya selalu cuci tangan sebelum makan.
D.  Selalu menolong teman yang kesusahan.

4.   Bacalah kutipan fabel berikut!
Ular hanya membisu, dalam hatinya ia berkata,”Benar juga kata Tikus.” Masih dengan suara yang lembut, tikus melanjutkan nasihatnya,”Ular, jika kamu memangsaku, kamu akan kehilangan aku, dan kamu akan sendirian di gurun ini.” Ular mencerna nasihat Tikus, hati nuraninya bergejolak,” Ular, akan lebih baik jika kita terus bersahabat dan mencari makanan bersama-sama. Kita hidup saling membantu, karena semua itu jauh lebih indah dari pada kita bermusuhan dan saling curiga.” Nasihat Tikus lagi. Mendengar kata-kata Tikus, Ular meneteskan air mata. Ular menangis, mengakui kebaikan hati sahabatnya.
“Maafkan aku, Tikus! Aku memang serakah, tidak seharusnya aku bersikap kasar kepadamu,” Ular berkata penuh haru sambil melingkarkan badannya di tubuh Tikus.
Sumber:  Aku  Anak  Baik.  Vitriya  Mardiyati,  dkk.  Goresan Pena. Kuningan. 2019

Nilai moral dalam kutipan fabel tersebut adalah….
A.  Menerima nasihat dari orang lain.
B.  Bekerja sama dengan orang lain.
C.  Jangan saling bermusuhan dan curiga.
D.  Tidak boleh serakah terhadap makanan.

Baca Juga


Artikel Menarik Lainnya