Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) TENTANG PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG MELALUI METODE PENUGASAN SECARA INDIVIDUAL

LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(P T K)




PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG MELALUI METODE PENUGASAN SECARA INDIVIDUAL SISWA KELAS II SDN KARANGBANYU 01 KEC. WIDODAREN KAB. NGAWI
TAHUN 2009/2010














DISUSUN OLEH:
DZUN NURAINI
NIM: 819 534 273




PROGRAM S-1 PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SURABAYA
2009







LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
LAPORAN PTK
(Mapel Matematika)


PENINGKATAN KETRAMPILAN MENGHITUNG
MELALUI METODE PENUGASAN SECARA INDIVIDUAL SISWA KELAS II
SDN KARANGBANYU 01 KEC. WIDODAREN KAB. NGAWI
TAHUN 2009/2010




Nama Mahasiswa                          : Dzun Nuraini
NIM                                              : 819 534 273
Perbaikan Mata Pelajaran              : Matematika
Tempat Mengajar                          : SDN Karangbanyu 01 kec. Widodaren kab. Ngawi
Jumlah Pembelajaran                     : 1 Siklus
Pelaksanaan                                   : 17, 18, 19 dan 20 November 2009


Masalah yang menjadi fokus penelitian:
  1. Peningkatan pemahaman konsep dan ketrampilan menghitung bagi siswa melalui metode penugasan secara individual.
  2. Peningkatan ketuntasan belajar siswa, khususnya dalam menghitung dengan menggunakan metode penugasan.











Mengetahui                                                                                   Ngawi, November 2009
Supervisor / Pembimbing                                                              Mahasiswa


Dra. Hj. Sri Yuda Andayani, M.Kes.                                           Dzun Nuraini
NIP. 131 788 386                                                                         NIM. 819 534 273








KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya penulisan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah direncanakan.

Dalam menyelesaikan penulisan laporan ini, penulis mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1.      Ibu Dra. Hj. Sri Yuda Andayani, M.Kes, selaku dosen pembimbing dan supervisor.
2.      Ibu Partini, S.Pd, selaku kepala SDN Karangbanyu 01 kec. Widodaren.
3.      Ibu Yuli Restu Wilujeng, selaku teman sejawat yang telah membantu dengan meluangkan waktu, pikiran , ide / pendapat yang sangat berguna.
4.      Rekan-rekan guru SDN Karangbanyu 01 kec. Widodaren.
5.      Dan semua pihak terkait, baik langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan motivasi dan membantu penulis sehingga laporan PTK ini terselesaikan pada waktu yang ditetapkan.

Sebagai ungkapan terimakasih, penulis memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa semoga kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis, sehingga terselesaikannya laporan PTK ini selalu mendapat rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Penulis berkeyakinan bahwa laporan PTK ini masih sangat perlu disempurnakan, oleh karenanya semua kritik dan saran yang konstruktif akan diterima dengan terbuka untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga laporan PTK ini dapat memenuhi fungsinya dan bermanfaat.











                                                                                                            Ngawi, November 2009
                                                                                                            Penulis


                                                                                                     
                                                                                                            Dzun Nuraini
NIM. 819 534 273


DAFTAR ISI

Halaman
v  Halaman Judul                                                                                       1
v  Lembar Identitas dan Pengesahan                                                         2
v  Kata Pengantar                                                                                      3
v  Daftar Isi                                                                                                4
v  Abstrak                                                                                                  5

1.      PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
1.2.  Rumusan masalah
1.3.  Tujuan Penelitian
1.4.  Definisi Operasional









BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Matematika banyak berfungsi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam kehidupan perekonomian, Karena perekonomian tidak akan terlepas dari berhitung. Siswa SD diharapkan meningkatkan ketrampilan berhitung mulai dari dasar, contohnya penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Keempat komponen dasar tersebut harus dimiliki oleh siswa SD agar dapat memperlancar pembelajaran mereka untuk tingkat berikutnya.
Kemampuan menghitung, khususnya perkalian itu membutuhkan kemampuan pemahaman yang kompleks, tetapi sebelum menuju bab perkalian, siswa terlebih dulu harus menguasai penjumlahan dan pengurangan, karena dua cara tersebut merupakan dasar dari pelajaran matematika. Permulaan pelajaran menghitung dengan dasar penjumlahan atau pengurangan harus melalui proses panjang sebelum menuju perkalian dan pembagian, yaitu dengan mengenalkan angka-angka dimulai dari dasar (1-10) secara efektif. Pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh pada tingkat permulaan pada penghitungan dengan penjumlahan ini akan menjadi dasar peningkatan kemampuan siswa. Selanjutnya hingga kemampuan perkalian, tetapi metode penghitungan itu semua tidak bisa berjalan dengan instant dan tidak hanya dengan teori penjelasan dari guru saja, tetapi harus dibiasakan secara efektif agar siswa terbiasa dengan menghitung baik penjumlahan atau pengurangan. Keberhasilan siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1.      Faktor Intern
Faktor Intern adalah faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam hal menghitung yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri.
2.      Faktor Ekstern
Faktor Ekstern adalah factor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam hal menghitung yang berasal dari luar diri siswa tersebut, contohnya guru, keluarga, masyarakat, lingkungan dll.
Dalam rangka memaksimalkan potensi peserta didik yang meliputi faktor intern dan ekstern diatas, maka peneliti menggunakan suatu metode yang disebut penugasan secara individual. Metode ini diharapkan bisa memacu penguasaan kompetensi siswa dalam hal menghitung. Selain itu melalui penugasan secara individual siswa akan lebih aktif menggali potensi mereka, dan guru baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat mengetahui kemampuan potensial yang dimiliki masing-masing peserta didik.
Berbagai hasil penelitian membuktikan bahwa kemampuan dasar atau kemampuan potensial (intelegansi dan bakat) seseorang berbeda-beda satu sama lain. Tidak ada individu yang mempunyai intelegensi ataupun bakat sama dalam berbagai bidang. Meskipun kita terima pengelmpokan siswa berdasarkan kategori sesi prestasi tinggi-sedang­-rendah, itu hanyalah suatu pendekatan saja. Pada hakikatnya siswa berbeda secara individual, baik dalam hal prestasi belajar maupun kemampuan potensialnya. Menekankan pentingnya memperhatikan perbedaan individual dalam pengajaran sungguh suatu keharusan. Namun demikian, dalam praktiknya hal ini masih merupakan yang ideal. Untuk mewujudkannya guru harus memahami dan mampu mengembangkan strategi belajar mengajar dengan menggunakan metode penugasan secara individual (Muhammad Ali, 1983: 95).

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, laporan perbaikan pembelajaran ini dirumuskan sebagai berikut:
  1. Bagaimanakah penggunaan metode penugasan secara individual mampu meningkatkan kemampuan berhitung siswa kelas II SDN Karangbanyu 01kec. Widodaren kab. Ngawi?
  2. Bagaimanakah tingkat ketuntasan kemampuan berhitung melalui metode penugasan secara individual siswa kelas II SDN Karangbanyu 01 kec. Widodaren kab. Ngawi?

C.    Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Tujuan perbaikan  pembelajaran ini adalah:
  1. Mendiskripsikan penggunaan metode penugasan secara individual dalam meningkatkan ketrampilan menghitung siswa kelas II SDN Karangbanyu 01kec. Widodaren kab. Ngawi.
  2. Mendiskripsikan tingkat ketuntasan ketrampilan menghitung melalui metode penugasan secara individual siswa kelas II SDN Karangbanyu 01 kec. Widodaren kab. Ngawi.

D.    Definisi Operasional
      Operasi matematika dasar terbagi menjadi beberapa sub bahasan yaitu :
Mengenal Angka, Penjumlahan,  Pengurangan, Perkalian dan Pembagian.
1.      Mengenal Angka
Angka adalah suatu nilai atau object utama dalam suatu perhitungan, dimana tanpa angka ini tidak mungkin terjadi suatu operasi matematika. Terdapat sepuluh angka dasar yang wajib diketahui, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Maha Suci Allah dan Maha Besar Allah, dari sepuluh angka-angka inilah dapat terjadi suatu operasi matematika yang sangat kompleks. Dari sepuluh angka-angka ini dapat terwujud menjadi bilangan positif, negatif, pecahan atau desimal, nilai uang, dan lain sebagainya.
2.      Penjumlahan
Penjumlahan merupakan operasi matematika yang menjumlahkan suatu angka dengan angka lainnya sehingga menghasilkan nilai tertentu yang pasti. Simbol untuk operasi penjumlahan adalah tanda plus ( + )
Contoh:
3 + 7 = 10
3.   Pengurangan
      Pengurangan merupakan operasi matematika yang mengurangkan suatu angka dengan angka lainya sehingga menghasilkan nilai tertentu yang pasti. Symbol untuk operasi pengurangan adalah tanda minus ( - ).
Contoh;
11 – 1 = 10


4.   Perkalian
      Perkalian merupakan operasi matematika yang mengalikan suatu angka dengan angka lainnya sehingga menghasilkan nilai tertentu yang pasti. Simbol untuk operasi perkalian adalah tanda silang ( x ).
      Contoh:
      2 x 5 = 10
5.   Pembagian
      Pembagian merupakan operasi matematika yang membagi suatu angka dengan angka lainnya sehingga menghaslkan nilai tertentu yang pasti. Simbol pembagian adalah tanda titik dua ( : ) atau ( ÷ ). Selain tanda titik dua seringkali operasi pembagian ini menggunakan symbol garis miring ( / ) atau garis tengah ( _ ).
      Contoh:
      100: 10 = 10                                                                                     100 / 10 = 10
      100 ÷ 10 = 10                                                                                   100   = 10
                                                                                                               10
E.     Ruang Lingkup Penelitian
Penulis menyadari ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa. Pada dasarnya mereka dapat di bedakan menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Tetapi pada umumnya hal tersebut  di dominasi oleh tindakan guru untuk menyajikan proses belajar mengajar yang terbaik untuk para siswa.
Dalam hal ini penulis membuat batasan-batasan sebagai berikut:
  1. Partisipan (obyek) Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini diambil dari  siswa kelas II SDN Karangbanyu 01 kec. Widodaren kab. Ngawi tahun 2009/2010.
  2. Metode yang di gunakan adalah metode penugasan secara individual
  3. Prosedur yang digunakan dalam metode penugasan secara individual adalah.
F.     Target yang dihasilkan
1.      Siswa kelas II SDN Karangbanyu I, Kec. Widodaren, Kab. Ngawi mampu meningkatkan keterampilan menghitung ( Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, Pembagian ) melalui metode penugasan secara individual.
2.      Siswa kelas II SDN Karangbanyu I, Kec. Widodaren, Kab. Ngawi mampu meningkatkan keterampilan menghitung ( Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, Pembagian ) melalui metode penugasan secara individual dan siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
G.    Manfaat Penelitian
Manfaat dari perbaikan pembelajaran ini adalah:
1.      Bagi guru sebagai peneliti adalah untuk memperbaiki pembelajaran yang di kelolanya, mengembangkan diri secara professional, lebih percaya diri dan peran aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.
2.      Bagi siswa adalah meningkatkan kemampuan menghitung berdasarkan ide atau gagasan pokok melalui metode penugasan secara individual.
3.      bagi sekolah adalah dapat digunakan sebagai bahan refrensi dalam meningkatkan pengelolaan pembelajaran di sekolah.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Kajian Teoritik
1.1.Kajian tentang ketrampilan menghitung
Kemampuan menghitung , khususnya dalam hal penjumlahan, pengurangan, perkalian dan Pembagian membutuhkan kemampuan pemahaman yang kompleks, sebelum menuju bab perkalian, siswa terlebih dulu harus menguasai penjumlahan dan pengurangan, karena dua cara tersebut merupakan dasar dari pelajaran matematika. Permulaan pelajaran menghitung dengan dasar penjumlahan atau pengurangan harus melalui proses panjang sebelum menuju perkalian dan pembagian, yaitu dengan mengenalkan angka-angka dimulai dari dasar (1-10) secara efektif. Pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh pada tingkat permulaan pada penghitungan dengan penjumlahan ini akan menjadi dasar peningkatan kemampuan siswa. Selanjutnya hingga kemampuan perkalian, tetapi metode penghitungan itu semua tidak bisa berjalan dengan instant. Siswa harus berjalan tahap demi tahap dalam menghitung. Adapun tahap-tahap dalam menghitung yang harus dilalui adalah:
-    Mengenal Angka
-    Penjumlahan
-    Pengurangan
-    Perkalian
-    Pembagian
-    Penggabungan Operasi Matematika
1.      Mengenal angka
Angka adalah suatu nilai atau object utama dalam suatu perhitungan, dimana tanpa angka ini tidak mungkin terjadi suatu operasi matematika. Terdapat sepuluh angka dasar yang wajib diketahui, yaitu 0, 1, 2,3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Maha Suci Allah dan Maha Besar Allah, dari sepuluh angka-angka inilah dapat terjadi suatu operasi matematika yang sangatkompleks. Dari sepuluh angka-angka ini dapat terwujud menjadi bilangan positif, negatif, pecahan atau decimal, nilai uang, dan lain sebagainya.
( Sumber : Wikipedia Bahasa Indonesia).
2.      Penjumlahan
Penjumlahan merupakan operasi matematika yang menjumlahkan suatu angka dengan angka lainnya sehingga menghasilkan nilai tertentu yang pasti. Simbol untuk operasi penjumlahan adalah tanda plus ( + )
Contoh:
3 + 7 = 10
( Sumber : Wikipedia Bahasa Indonesia).
3.   Pengurangan
Pengurangan merupakan operasi matematika yang mengurangkan suatu angka dengan angka lainya sehingga menghasilkan nilai tertentu yang pasti. Symbol untuk operasi pengurangan adalah tanda minus ( - ).
Contoh;
11 – 1 = 10
( Sumber : Wikipedia Bahasa Indonesia).
4.   Perkalian
Perkalian merupakan operasi matematika yang mengalikan suatu angka dengan angka lainnya sehingga menghasilkan nilai tertentu yang pasti. Simbol untuk operasi perkalian adalah tanda silang ( x ).
   Contoh:
   2 x 5 = 10
( Sumber : Wikipedia Bahasa Indonesia).
5.   Pembagian
Pembagian merupakan operasi matematika yang membagi suatu angka dengan angka lainnya sehingga menghaslkan nilai tertentu yang pasti. Simbol pembagian adalah tanda titik dua ( : ) atau ( ÷ ). Selain tanda titik dua seringkali operasi pembagian ini menggunakan symbol garis miring ( / ) atau garis tengah ( - ).
   Contoh:
a)            100: 10 = 10
b)            100 ÷ 10 = 10
c)            100 / 10 = 10
d)          
( Sumber : Wikipedia Bahasa Indonesia).
1.2.Kajian tentang metode penugasan secara individual
            Metode penugasan secara individual yaitu guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode penugasan secara individual dalam ilmu matematika adalah penugasan secara individual mengerjakan soal-soal matematika yang di berikan oleh guru kepada siswa agar mereka melakukan kegiatan belajar (Muhammad Ali, 1987).

           


BAB III
PROSEDUR PELAKSANAAN
A.         DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
                        Dalam penelitian ini rancangan tindakan menggunakan model kemmis (Mc. Niff, 1992). Di bawah ini rancangan penelitian tindakan kelas yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Gagasan Awal
Pelaksanaan Pembelajaran :
Kondisi anak yang tidak diberikan tugas(PR) tidak bisa menyerap pelajaran menghitung secara optimal.
 




Temuan Lapangan
Anak mengerti tentang menghitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian akan tetapi tidak optimal (banyak yang salah).
 




Perencanaan : Membuat bahan ajar / RPP (terlampir)
Langkah I:
a. Menyiapkan silabus
b. Menyiapkan sintaks pembelajaran (terlampir)
Text Box: Evaluasi
Metode penugasan secara individual sangat efektif  dalam meningkatkan keterampilan menghitung siswa
Text Box: Implementasi langkah I
1. mengidentifikasi masalah
2. menganalisis dan merumuskan masalah
3. merencanakan PTK
4. melaksanakan PTK

























B.   LOKASI DAN WAKTU
Pemberian tindakan  pembelajaran berhitung dengan metode penugasan secara individual direncanakan satu siklus, dengan alokasi waktu 4 kali pertemuan. Waktu pelaksanaan tindakan pada minggu pertama dan minggu kedua bulan November 2009. Lokasi penelitian di selenggarakan di kelas II SDN Karangbanyu 01 kec. Widodaren kab. Ngawi tahun 2009/2010.
C.   SUBJEK PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas II SDN Karangbanyu 01 kec. Widodaren kab. Ngawi tahun 2009/2010.
D.   PROSEDUR
Hasil belajar dan indikator keberhasilan belajar yang bersumber dari pembelajaran matematika dengan pokok bahasan menghitung di SDN Karangbanyu 01 digunakan peneliti untuk menyusun instrumen perbaikan pembelajaran dan penelitian tindakan kelas. Dalam hal ini peneliti sekaligus guru kelas menetapkan tingkat keberhasilan pembelajaran berhitung dengan menggunakan penugasan secara individual agar ketrampilan siswa menjadi lebih baik. Di bawah ini digambarkan alur pelaksanaan PTK melalui pembelajaran menghitung dengan metode penugasan secara individual.
Siklus I
a.      PerencanaanTindakan
      Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari:
1.      Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP )
2.      Menetapkan jenis penugasan secara individual: menentukan indikator, menampung permasalahan pembelajaran yang di hadapi siswa dan menentukan tujuan perbaikan pembelajaran.
3.      Menyusun soal-soal yang akan di berikan.
4.      Menyusun pedoman observasi dalam kelas, pedoman penilaian menghitung pada siswa dan pedoman refleksi (terlampir).
b.      Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan tindakan perbaikan pada kemampuan berhitung siswa melalui metode penugasan secara individual, yang rinciannya adalah seebagai berikut:
1)      Pendahuluan
a)      Guru menuliskan soal-soal penugasan berhitung kepada siswa di papan tulis.
b)      Guru memberikan motivasi kepada siswa dalam pengerjaan sooal-soal penugasan yang telah dituliskan di papan tulis.
c)      Guru memberikan instruksi-instruksi kepada siswa dan pedoman penilaian yang akan diberikan kepada mereka mengenai sooal-soal penugasan yang telah dituliskan di papan tulis.
2)      Kegiatan inti
a)      Siswa menulis soal-soal penugasan yang telah dituliskan di papan tulis.
b)      Siswa mengerjakan soal-soal penugasan yang telah dituliskan di papan tulis sesuai instruksi- instruksi yang telah diberikan oleh guru.
c)      Guru berkeliling mengunjungi siswa satu persatu saat mereka sedang mengerjakan soal-soal penugasan di kelas dan memeriksa pekerjaan siswa sekaligus memberikan arahan-arahan kepada siswa yang kurang paham .
d)     Guru memberikan penilaian kepada pekerjaan siswa satu persatu sebagai wujud apresiasi guru kepada siswa dan untuk memancing kreatifitas siswa dalam mengerjakan soal-soal penugasan selanjutnya.
3)      Penutup
Guru mengevaluasi hasil pekerjaan siswa sambil mencocokkan dengan pedoman penilaian.
c.       Observasi
Pada tahap ini guru sekaligus sebagai peneliti mengadakan pengamatan dan mencatat kegiatan siswa serta nilai-nilai yang telah mereka raih dalam mengerjakan soal-soal penugasan secara individual.
d.      Refleksi
Pada tahap ini guru sekaligus sebagai peneliti menilai keberhasilan tindakan, mengevaluasi tahapan kegiatan, menentukan hasil tindakan dan menyusun rekomendasi untuk perbaikan atau mengulangi tahapan yang dianggap belum benar.Jumlah obyek yang diteliti sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.



Tabel 3.1 DAFTAR SISWA KELAS II SDN KARANGBANYU 01
TAHUN AJARAN 2009/2010
No
Nama Siswa
Jenis Kelamin (P/L)
1
Alif  Saputra
L
2
Agung Budi Laksono
L
3
Hanifah
P
4
Wawan Prabowo
L
5
Rendi Saputra
L
6
Frendi Surya Anggoro
L
7
Rahmad H.
L
8
Bayu
L
9
Widiya Yanti
P
10
Hetty Indraswari
P
11
Eliya Putri
P
12
Candra Kusuma Dewi
P
13
Shinta Hestuning
P
14
Arvansha
P
15
Citra
P
16
Shela
P
17
Putri Wahyuningsih
P
18
Zheeva Nawareeza
L
19
Miftakhul Huda
L
20
Navisatul U
P
21
Lina Ningtyas
P
22
Muhammad Rifal
L
23
Sandi Irawan
L
24
Kiki Ayub Anjasmara
L
25
Cahya Ramadhan
L

Ket  :   L :  13
            P  :  12
        JML :  25
           








BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Gambaran Umum Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian pembelajaran matematika pada siswa kelas II SDN Karangbanyu 01 ini, di fokuskan pada perbaikan pembelajaran untuk ketrampilan menghitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Secara lebih rinci hasil yang diperoleh dalam penelitian  pembelajaran pada siklus satu ini adalah sebagai berikut:
Hasil penelitian siklus
Berdasarkan hasil menghitung siswa dalam bentuk penjumlahan dan pengurangan, guru menganalisis dengan mencari kelemahan umum yang terdapat pada hasil penghitungan siswa, kelemahan-kelemahannya:
a)      Siswa belum bisa mengerjakan soal-soal matematika dengan tepat dan cepat karena kurangnya latihan.
b)      Siswa kurang cermat dalam mengerjakan soal-soal matematika karena kurangnya latihan.
c)      Siswa seringkali ramai dan tidak mau berlatih lagi terhadap pelajaran menghitung yang sudah di terangkan setelah guru selesai menerangkan pelajaran tersebut.
Contoh:
  1. 365 + 270 = …….                                           11. 5 x 2 =……           
  2. 255 + 327 = …….                                           12. 7 x 3 = ……          
  3. 217 + 113 = …….                                           13. 6 x 4 = ……                                  
  4. 110 + 230 = …….                                           14. 5 x 5 = ……
  5. 370 – 250 = ……..                                          15. 4 x 4 = ……
  6. 328 – 115 = ……..                                          16. 6 : 2 = ……
  7. 326 + 116 = …….                                           17. 10 : 5 = ……        
  8. 235 – 110 = …….                                           18. 8 : 2 = ……
  9. 215 – 106 = ……..                                          19. 9 : 3 = ……
  10. 285 – 172 = …….                                           20. 2 : 2 = ……                      

Berdasarkan kriteria penilaian menghitung diperoleh data :
Tabel 4.1
Hasil Evaluasi I Belajar Siswa Berdasarkan Kualifikasi Penilaian
Kualifikasi
Jumlah siswa
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
4
12
7
2
0
Jumlah siswa
25
Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa ada 16 siswa (64%) yang mendapat nilai 80-100. sejalan dengan uraian pada implementasi dan evaluasi, peneliti mempertimbangkan hasil dari penelitian tindakan kelas.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus tersebut diatas guru berusaha menghindari dan memperbaiki teknik dan suasana yang lebih mendukung seperti:
  • Guru akan menggunakan metode penugasan secara konsisten dalam KBM.
  • Guru lebih memotivasi dan mengarahkan siswa
  • Guru akan membantu siswa yang bermasalah
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan perbaikan pembelajaran pada siklus tersebut adalah sebagai berikut:
Hal ini berpengaruh pada jawaban masing-masing siswa, seperti terlihat dari data hasil penyelesaian LKS berikut:
Tabel 4.2
HasilEvaluasi ke II  lembar kerja siswa (LKS Tuntas)
No
Nama Siswa
Jenis Kelamin (P/L)
Nilai
1
Alif  Saputra
L
70
2
Agung Budi Laksono
L
70
3
Hanifah
P
65
4
Wawan Prabowo
L
65
5
Rendi Saputra
L
75
6
Frendi Surya Anggoro
L
90
7
Rahmad H.
L
75
8
Bayu
L
88
9
Widiya Yanti
P
81
10
Hetty Indraswari
P
95
11
Eliya Putri
P
68
12
Candra Kusuma Dewi
P
98
13
Shinta Hestuning
P
96
14
Arvansha
P
98
15
Citra
P
100
16
Shela
P
90
17
Putri Wahyuningsih
P
95
18
Zheeva Nawareeza
L
75
19
Miftakhul Huda
L
86
20
Navisatul U
P
88
21
Lina Ningtyas
P
88
22
Muhammad Rifal
L
86
23
Sandi Irawan
L
88
24
Kiki Ayub Anjasmara
L
90
25
Cahya Ramadhan
L
88
Sumber data primer evaluasi siswa, 2009

Ket : A = Sangat Baik ( 91-100)
         B = Baik ( 81-90 )
         C = Cukup ( 61-80 )
         D = Kurang ( 51-60 )
         E = Sangat Kurang ( 0 – 50 )
Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan pada : tanggal 11, 13, 18 dan 20 November 2009
Hasil evaluasi pada tabel di atas menunjukkan bahwa penelitian perbaikan pembelajaran pada siklus tersebut sudah dapat mencapai target yang diinginkan, karena dari 25 siswa sudah menujukkan hasil yang signifikan, yaitu dengan ditujukkan banyaknya siswa yang sudah mendapatkan hasil diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
Tabel  4.3
Tanggapan siswa terhadap cara guru
dalam membimbing menghitung
No
Kriteria
Jumlah Siswa
Persentase(%)
1
Biasa saja
0
0
2
Baik
5
20, 0%
3
Sangat membantu
20
80, 0%

B.     Pembahasan
Hasil perbaikan pembelajaran pada siklus tersebut menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa.
Secara garis besar hasil perbaikan menunjukkan hasil memuaskan seperti dalam tabel berikut:
Tabel 4.9
Rangkaian hasil tes akhir siklus
Kualifikasi
Jumlah Siswa
Evaluasi I
Evaluasi II
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
4
12
7
2
-
6
11
7
1
-

Setelah guru melakukan evaluasi pada siklus tersebut dari 25 siswa yang mendapat > 65 sebanyak 24 orang.








BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data penelitian tindakan kelas dapat di simpulkan bahwa:
1.      Penggunaan metode penugasan secara individual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam ketrampilan berhitung.
2.      Peningkatan kemampuan siswa berhitung dengan pemanfaatan metode penugasan secara individual secara keseluruhan mengalami peningkatan dari sebelum dilakukan perbaikan pembelajaran.Pada siklus tersebut nilai rata-rata siswa secara individu 84 dengan ketuntasan 96 %  dengan semua siswa merasa sangat terbantu dengan media penugasan secara individual yang dipakai guru dalam mengajarkan keterampilan menghitung.
       Saran dan Tindak  lanjut
 Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan disarankan:
    1. Untuk mempermudah menanamkan konsep dalam melatihkan keterampilan menghitung pada siswa, seharusnya guru melakukan inovasi pembelajaran, seperti penggunaan metode penugasan secara individual sebagai pelatihan bagi siswa, meningkatkan kemampuan siswa dalam menghitung berdasarkan obyek yang diamati.
    2. Dengan adanya metode penugasan secara individual siswa akan termotivasi belajar, oleh karena itu metode penugasan secara individual harus terus dikembangkan.  







Thanks for your visitation