Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peningkatan Pemahaman Tentang Energi Bunyi Melalui Metode Demonstrasi (PTK)

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (LKP)
MATA  PELAJARAN : SAINS DAN IPS

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG ENERGI BUNYI MELALUI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS IV SDN JAGIR 5 
KECAMATAN SINE KEBUPATEN NGAWI
TAHUN 2008/2009

 
 
DISUSUN OLEH :
NAMA              : SRIATUN
NIM                   : 814366734
POKJAR          : NGAWI
KAB.                 : NGAWI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM S1 PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SURABAYA
TAHUN 2009






LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) dengan judul Penggunaan Media Contoh Surat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Membuat Surat Undangan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Jagir 5 2 Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi Tahun 2008 / 2009 ini disusun oleh :
Nama               : Sriatun
NIM                : 814366734
Kabupaten       : Ngawi

Telah disahkan oleh Dosen Pembimbing Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) pada tanggal 25 April 2009.



                                                                                              Ngawi, 25 April 2009
              Kepala SDN jagir 5                                                            Penulis


        DARUL MUTAQIN,S.Pd                                                 SRIATUN
                NIP. 131 191 689                                                    NIM. 814 366 734

Dosen Pembimbing



AGUS TRILAKSANA, Drs. M. Hum
NIP. 132 050 012






SURAT PERNYATAAN
PERTANGGUNGJAWABAN PENULISAN LAPORAN PKP

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama                                 :     Sriatun
Tempat tanggal lahir         :     Sragen, 10 Mei 1965
Program Studi                   :     PGSD
Alamat                              :     Krajan RT : 2 RW : 2 Ketanggung Kecamatan Sine
                                                Kabupaten Ngawi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
(1)   Laporan PKP yang diserahkan ke UPBJJ – UT Surabaya untuk dinilai ini, benar-benar pekerjaan saya sendiri (bukan hasil jiplakan baik sebagian maupun seluruhnya).
(2)   Apabila anda kemudian hari terbukti bahwa laporan PKP ini hasil jiplakan, sebagaimana yang tersebut pada nomor (1), saya bersedia menerima sangksi pembatalan kelulusan saya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.


                                                                                              Ngawi, 25 April 2009
              Kepala SDN jagir 5                                                            Penulis

       DARUL MUTAQIN, S.Pd                                                 SRIATUN
                NIP. 131 191 689                                                    NIM. 814 366 734



Dosen Pembimbing


AGUS TRILAKSANA, Drs. M. Hum
NIP. 132 050 012





KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rohmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan PKP ini dengan baik tanpa rintangan yang berarti.
Laporan PKP ini berjudul Penggunaan Media Contoh Surat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Menulis Surat Undangan Pada Siswa Kelas IV SDN Jagir 5 Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi Tahun 2008/2009.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara moril maupun materiil, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan, bimbingan, dukungan serta arahan yang sangat membantu dalam penulisan laporan ini kepada :
  1. Bapak Dosen Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional Program SI FKIP Universitas Terbuka.
  2. Kepala SD Negeri Jagir 5
  3. Para guru SD Negeri Jagir 5.
  4. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan semua pihak tersebut dengan pahala yang sesuai.
Laporan PKP ini penulis susun dengan sebaik – baiknya dan sesempuerna mungkin, namun demikian tentu masih banyak kekurangannya. Olah sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kemajuan penulis dimasa yang akan datang.
Akhirnya, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca semua.


                                                                                                     Ngawi,   April 2009
                                                                                                    Penulis








ABSTRAK

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG ENERGI BUNYI MELALUI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS IV SDN JAGIR 5 KECAMATAN SINE KEBUPATEN NGAWI
TAHUN 2008/2009

DISUSUN OLEH :

NAMA               : SRIATUN
NIM                   : 814366734


              Perbaikan pembelajaran ini bertujuan untuk memperbaiki cara belajar dab meningkatkan prestasi belajar siswa. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Jagir 5 Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi. Yang jumlah siswanya 16 siswa dengan penerapan strategi belajar. Bertolak dari hal tersebut maka dalam perbaikan pembelajaran ini ingin diketahu pengaruh pemanfaatan media peraga dalam meningkatkan prestasi belajar siswa untuk mata pelejaran SAINS khususnya untuk materi bahasan energi bunyi. Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran tiap siklus, menunjukkan bahwa respon siswa dan ketuntasan belajar siswa terhadap pembelajaran melalui pemanfaatan media lat peraga yang diterapkan dalam pembelajaran maple SAINS kelas IV SDN Jagir 5 terdapat 75% siswa yang merasa senang dan lebih mudah memahami materi bahasan, jika dalam proses KBM dibantu dengan media peraga. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa setuju bahwa dengan pemanfaatan media peraga akan dapat membantu siswa dalam memahami konsep materi yang disampaikan oleh guru, dan pada gilirannya prestasi dan ketuntasan belajar siswa juga akan meningkat. Dan berdasarkan hasil evaluasi nilai rata – rata tes pada masing – masing siklus nilai rat – ratanya ( 66,30 ; 73,20dan 78,50 ). Namun demikian jika nilai batas bawah untuk siswa dinyatakan tuntas belajar adalah 70 ( SKBM ), maka tingkat ketuntasan siswa untuk masing – masing siklus I ( 6siswa atau 40,2 % ), II ( 9 siswa atau 75,6% ) dan III ( 15 Siswa atau 93,4% ). Jadi secara klasikal siswa pada akir pembelajaran yaitu pada siklus II telah adapat dinyatakan tuntas secara klasikal (> 79% ).








SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama                              :     Sriatun
NIM                               :     814 366 734
UPBJJ – UT                   :     Surabaya

Menyatakan bahwa :
Nama                              :     Sulastri
Tempat Mengajar           :     SDN Jagir 5, Kec. Sine, Kab. Ngawi
Guru Kelas                     :     V (Lima)

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4904 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.


                                                                                             Ngawi, 29 Maret  2009
                                                                                         Yang Membuat Pernyataan
                  Teman Sejawat                                                            Mahasiswa


                    SULASTRI                                                              SRIATUN





Lamprian 5
Format Kesediaan Sebagai Teman Sejawat dalam
Penyelenggaran PKP

Kepada
Kepala UPBJJ / Surabaya
Di Surabaya


Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama                              :     Sulastri
NIP                                :     131548732
Alamat Sekolah              :     Ds. Jagir Kecamatan Sine, Kab. Ngawi
Telepon                          :     -
Menyatakan bersedia sebagai temans ejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP atas nama :
Nama                              :     Sriatun
NIM                               :     814 366734
Program Studi                :     PGSD
Tempat Mengajar           :     SDN Jagir 5, Kec. Sine, Kab. Ngawi
Alamat Sekolah              :     Ds. Jagir Kec. SineKab. Ngawi
Telepon                          :     085 293 313 535
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

                                                                                               Sine, 29 Maret 2009
                     Mengetahui                                                           Teman Sejawat
                  Kepala Sekolah                                                                    


        DARUL MUTAQIN,S.Pd                                                SULASTRI
                NIP. 131 191689                                                     NIP. 131 548 732








Lampiran 6

Pengamatan Teman Sejawat Terhadap Guru Waktu Melaksanakan
Perbaikan Pada Siklus Pertama

No
Aspek Kemampuan Guru
Komentar Pengamat
1


2

3
4

5

Penggunaan media


Pengelolaan kelas

Pembelajaran
Pengelolaan waktu

Interaksi dengan siswa

Media sudah cukup, pelaksanaannya cukup baik, hanya bimbingan kepada siswa lebih ditingkatkan lagi.
Siswa yang ramai erlu ditertibkan sebab dapat mengganggu siswa yang lain.
Perlu mengembangkan konsep urutan yang logis.
Perlu adanya pembatasan waktu pada saat mengamati media dalam percobaan.
Perlu ada keseriusan jangan diselingi dengan humor yang berlebihan


                                                                                                       

Lampiran 7

Pengamatan Teman Sejawat Terhadap Guru Waktu Melaksanakan
Perbaikan Pada Siklus Kedua

No
Aspek Kemampuan Guru
Komentar Pengamat
1

2

3
4
Penggunaan media

Pengelolaan kelas

Pengelolaan waktu
Interaksi dengan siswa
Media sudah cukup, pelaksanaannya cukup baik.
Siswa yang ramai perlu ditertibkan sebab dapat mengganggu siswa yang lain.
Pengelolaan waktu sudah baik
Interaksi dengan siswa sudah baik perlu dipertahankan


Ali Mudzakir, Ngawi 10 Agustus 1968

Catatan !
  1. Lembar Pengesahan (Ngawi, 25 April 2009)
  2. Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Penulis (Ngawi, 25 April 2009)
  3. Kata Pengantar (Ngawi, April 2009)
  4. Surat pernyataan Teman Sejawat (Sine, 10 Maret 2009)
  5. Format Kesediaan Sebagai Teman Sejawat dalam Penyelenggaran PKP (Sine, 10 Maret 2009)

I.                   Lampiran RPP IPA :
Siklus 1     ( Sine, 12 Maret 2009)
Siklus 2     (Sine, 18 Maret 2009)
Siklus 3     (Sine, 25 Maret 2009)

II.                Lampiran RPP B. Indonesia
Siklus 1     (Sine, 2 April 2009)
Siklus 2     (Sine, 9 April 2009)
Siklus 3     ( Sine, 16 April 2009)





 BAB I
PENDAHULUAN

               Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang, salah satu tujuan Negara Republik Indonesia yang tersirat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat yang berbunyi ”mencerdaskan kehidupan bangsa”
               Untuk mencapai tujuan Negara tersebut, prioritas pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia.Untuk itu pemerintah telah merealisasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN pada tahun anggaran 2009 ini. Pemerintah telah berupaya melengkapi sarana dan prasarana pendidikan, diantaranya seperti pengadaan buku teks pelajaran melalui BOS buku, memperbaiki gedung-gedung yang rusak, membangun gedung perpustakaan lengkap dengan buku referensi dan alat-alat peraga pendidikan. Dengan terpenuhi sarana dan prasarana pendidikan diharapkan tujuan peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia di Negeri Indonesia dapat tercapai.
               Untuk memberikan gambaran pada PTK ini secara berturut-turut dalam bab I akan dibahas :

A.      Latar Belakang Masalah
               Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan di kelas sering kita jumpai permasalahan - permasalahan yang muncul. Permasalahan-permasalah yang muncul  bisa berasal dari anak didik, guru, orang tua, lingkungan, metode mengajar, alat peraga, sumber buku teks dan sebagainya. Dalam pembelajar Ilmu Pengetahuan Alam seorang guru tidah hanya menyampaikan pelajaran secara ceramah saja, anak tidak hanya diberikan pengetahuan secara verbalisme saja, melainkan seoang guru dituntut dalam menyampaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam lewat metode demontrasi, atau melakukan praktek sendiri, sehingga anak betul - betul mengetahui dan mengalami sendiri, dengan demikian pengetahuan yang diperolehnya lewat pengetahuannya sendiri tidak akan mudah hilang begitu saja.
               Dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV semester II pada materi energi gerak yang dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 18 April 2009, dengan metode ceramah, ternyata anak mengalami kesulitan dalam menyebutkan energi bunyi. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan formatif yang tidak bisa memuaskan. Dari 16 anak kelas IV SDN Jagir 5 , dengan berpedoman Kreteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) bidang studi IPA adalah 70 (tujuh puluh), ternyata anak yang dinyatakan tuntas adalah 10 % sedang yang belum tuntas 90%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman dan penguasaan anak terhadap sumber energi bunyi masih rendah, seperti tampak pada tabel 1

Tabel 1
Hasil Tes Pembelajaran Awal
No
Nama Murid
Nilai
Prosentase
Keterangan
1.
ROHMADDIYO
40
40 %
Belum Tuntas
2.
APRILIYANA
50
50 %
Belum Tuntas
3.
AGUS TRI WAHYUDI
60
60 %
Belum Tuntas
4.
AYU GUNARSIH
70
70 %
Tuntas
5.
SUSI RATNA SARI
60
60 %
Belum Tuntas
6.
RHOMA ADI PRASETYO
60
60 %
Belum Tuntas
7.
YUDA ADI W
70
70 %
Tuntas
8.
GESAM HERMAWAN
55
55 %
Belum Tuntas
9.
DWI WAHYUNI
70
70 %
Tuntas
10.
RAHMAWATI
75
75 %
Tuntas
11.
SITI MUSLIMAH
60
60 %
Belum Tuntas
12.
WAHYUNI
50
50 %
Belum Tuntas
13.
NUR HIDAYAH
40
40 %
Belum Tuntas
14.
ANJAR PRATAMA
45
45 %
Belum Tuntas
15.
INDAH WULANDARI
70
70 %
Tuntas
16.
MOH ZAKI
45
45 %
Belum Tuntas

B.      Perumusan masalah
              Dari hasil ulangan formatif materi pelajaran energi bunyi kelas IV SDN Jagir 5 yang kurang memuaskan, maka berdasarkan analisa kami dan teman guru yang lain yang lain dapat disimpulkan bahwa penyebab rendahnya tarap serap adalah :
a.       Metode pembelajaran yang tidak cocok, yaitu metode ceramah.
b.      Tidak adanya anak alat peraga, anak tidak melakukan pemeragaan.
c.       Proses berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang kurang menarik.
d.      Kurang aktifnya anak dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
e.       Guru yang kurang inovtif dalam menyampaikan pembelajaran.
               Dari permasalahan diatas, maka penulis perumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut “ Apakah metode Demontrasi dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPA anak kelas IV SDN Jagir 5.

C.      Hipotesa Masalah
               Hipotesa dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah “ Jika metode Demontrasi digunakan dalam pembelajaran tentang sumber energi bunyi,maka pemahaman dan penguasaan materi energi bunyi, siswa kelas IV SDN Jagir 5 akan meningkat “              

D.      Tujuan penelitian
               Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, Penulis mempunyai tujuan sebagai berikut, yaitu meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi energi bunyi, melalui demontrasi atau percobaan siswa kelas IV SDN Jagir 5 .

E.      Manfaat Penelitian
               Manfaat penelitian Tindakan Kelas ini adalah :
1.      Mendorong guru lebih inovatif dan kreatif dalam pembelajaran
2.      Mendorong siswa untuk melakukan  percobaan
3.      Memperbaiki cara belajar siswa
4.      sebagai acuan refrensi kegiatan ilmiah lainnya Sekolah perlu memperbaiki dan melengkapi kebutuhan media pengajaran.





BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.   Metode Pengajaran Dari Tujuan Pembelajaran
                  Metode pengajaran adalah sarana untuk menyampaikan materi
       pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada anak didiknya, adapun metode
       pengajaran ada beberapa macam, di antaranya yang sering di pakai guru
      dalam menyampaikan materi pelajaran adalah :
  1. Metode ceramah
  2. Metode Demontrasi / percobaan
  3. Metode Tanya Jawab
  4. Metode diskusi
  5. Metode Pemberian Tugas dll
Dalam menyampaikan seorang guru harus dapat memilih metode yang  cocok untuk menyampaikan suatu materi pelajaran, sehingga dapat
      menghasilkan prestasi yang memuaskan bagi anak didik, guru, orang tua dan
      Negara, seperti yang diamanatkan dalam UUD 1945.
           Pembelajaran merupakan kegiatan bertujuan yang banyak melibatkan aktifitas siswa dan guru. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan adanya alternative metode mengajar yang dapat dijadikan sebagai alat untuk menyampaikan tujuan tersebut. Dalam proses pembelajaran guru perlu menggunakan metode yang bervariasi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan sebelumnya.
           Komponen – komponen yang terdapat dalam kurikulum adalah tujuan, materi pembelajaran, metode dan evaluasi.Komponen – komponen tersebut merupakan satu – satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dengan demikian jelaslah bahwa antara tujuan pembelajaran dan metode pembelajaran memiliki keterkaitan yang sangat erat. Metode mengajar merupakan satu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
           Metode merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode mengajar ini merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
           Ada beberapa prinsip yang perlu anda perhatikan dalm penggunaan metode mengajar. Prinsip tersebut terutama berkaitan dengan faktor kemampuan siswa diantaranya :
a.       Metode mengajar harus dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh tentang materi pembelajaran
b.      Metode mengajar harus dapat memberikan peluang untuk berekspesi yang kreatif dalam aspek seni
c.       Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan
d.      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu ( sikap skepsis )
e.        Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan terhadap suatu topic permasalahan
f.       Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk menyimak
g.      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar mandiri
h.      Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotifasi
i.        Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotifasi dalam belajar
       Prinsip – prinsip tersebut dalam prosesnya merupakan esensi dan karakteristik
       dari masing – masing metode mengajar
           Penggunaan metode mengajar dan pembelajaran  ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi – fungsi sebagai berikut :
a.       Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan
b.      Sebagai gambaran aktifitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru
c.       Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian
d.      Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran

B.   Metode penelitian
           Model penelitin mempunyai sasaran mencari dan menentukan jawaban atas pertanyaan, menguji hipotesis, atau menemukan masalah atau generalisasi atas dasar fenomena yang ada. Dengan menerapkan metode penelitian anak akan dapat mengembangkan kemampuan atau kualitas pribadiseperti rasa ingin tahu ( curiousity ), berfikir deduktif ( dari teori ke fakta ), berfikir induktif ( dari fakta ke teori ),berfikir kreatif, berfikir kritis, berfikir komprehensif dan berfikir hipotesis.
           Dari kajian teori pembelajaran diatas, peneliti dibantu teman guru berasumsi bahwa jika pembelajaran tentang konsep sumber energi bunyi dengan menggunakan metode demontrasi, maka pemahaman dan keterampilan melakukan percobaan siswa kelas IV SDN Jagir 5 tentang sumber energi bunyi akan lebih meningkat.


BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A.      Subyek penelitian
Tempat penelitian             :   SDN Jagir 5 kecamatan Sine kabupaten Ngawi
Kelas                                 :   IV
Mata pelajaran                  :   IPA
Kompetensi dasar             :   Mengidentifikasi penyebab sumber energi bunyi
Waktu                               :   Siklus 1, hari sabtu tanggal 18 April 2009 pukul
                                              09.30-10.30
                                              Siklus 2, hari sabtu 25 april 2009 pukul
                                             07.30-08.30
Jumlah siswa                     :   16 siswa. ( 9 laki - laki, 7 perempuan )
Karakter siswa                  :   Sedang

BDiskripsi Per Siklus
I.   Siklus 1
      a.  Rencana
             Pada tahap perencanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 rencana pembelajaran berdasarkan latar belakang timbulnya masalah yaitu dalam pembelajaran energi bunyi.. Guru hanya berpedoman pada buku kelas yang ada tanpa memperhatikan taraf perkembangan intelektual, kejiwaan, metode, alat peraga yang sesuai siswa. Oleh karena itu, pada siklus ini langkah-langkah pembelajaran yaitu : 1. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran, 2. Mempesiapkan alat peraga, 3. Menggunakan metode yang sesuai dengan materi dan perkembangan siswa, 4. Menyusun lembar observasi.

1. RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
1.      Kegiatan awal ( 3 menit )
Ø  Mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan.
Ø  Apersepsi :
Anak – anak kamu sering mendengarkan suara mobil di jalan,    Suara radio, burung berkicau di pagi hari atau orang yang sedang berbicara? nah sesuatu yang kita dengar itu dapat disebut bunyi.
Ø  Menyampaikan tujuan pembelajaran

       2.   Kegiatan inti (  25 menit )
Ø  Guru menjelaskan tentang sumber energi bunyi.
Ø  Siswa dapat menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar.
Ø  Siswa dapat membuktikan bahwa perambatan bunyi bisa melalui benda padat, cair, dan gas.
Ø  Siswa mengerjakan lembar kerja.
Ø  Pembahasan lembar kerja.

       3.  Kegiatan akhir (  7 menit )
            1.   Siswa menerima saran, perbaikan dan pesan dari guru.
            2.   Siswa membuat kesimpulan tentang energi bunyi.

II. ALAT DAN SUMBER BAHAN
1.      Garpu tala
2.      Alat musik
3.      telepon main

III. METODE
     1.   Demontrasi

IV. LEMBAR TEMPAT OBSERVASI

No

Aspek yang dinilai
Kemunculan

komentar
k
c
b
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Memberi apersepsi
Melakukan tugas rutin kelas
Memberikan kesempatan untuk bertanya
Menggunakan metode
Mengelola pelaksanaan demontrasi
Hasil percobaan peningkatan pemahaman siswa
Membimbing siswa melakukan percobaan
Memberikan penguatan
Membuat kesimpulan
Melaksanakan tes akhir




Keterangan : k (kurang), c (cukup), b (baik)

b.  Pelaksanaan
      Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dan di halaman sekolah yang sebenarnya sesuai dengan perbaikan pembelajaran yang disusun.
      Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 18 april 2009 pukul 09.30-10.30. Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan metode demonstrasi. Pembelajaran siklus 1 terdiri 3 kegiatan  yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada pelaksanaan ini peneliti dibantu oleh teman guru yaitu Ibu Heti, A.Ma.Pd. guru kelas II untuk membantu mengumpulkan data melalui observasi. Pada awal kegiatan peneliti mengingatkan kembali tentang energi bunyi. Kegiatan ini dilakukan dengan Tanya jawab antara peneliti (P) dengan siswa (S)  sebagai berikut :
      P :  Anak-anak mengapa gong yang dipukul berbunyi ?
      S : Seorang siswa menjawab karena bergetar
      P : Pintar, ! Kamu
      S : Siswa lain menjawab karena menggema
      P : Bagus ! coba sekarang sebutkan alat musik yang menghasilkan bunyi
           Yang lain !
      S : Anak-anak berpikir, ada yang menjawab tetapi salah.
      Anak-anak sudah lupa ya, tentang energi bunyi. Nah pada hari ini kita bersama-sama mempelajari kembali energi bunyi. Adapun tujuan pembelajaran pada hari ini adalah siswa dapat membuktikan berbagai energi bunyi. Pada kegiatan ini peneliti mengajak anak-anak keluar kelas dengan membawa alat-alat yang telah dibawa dari rumah secara berkelompok. Masing-masing kelompok di bagikan petunjuk kerja.
P        : Anak-anak  ada yang ditanyakan tentang tugas kelompok?
S        : Secara bersama-sama anak-anak menjawab “ Tidak, Bu ? “
P        : Silahkan lakukan tugas itu dan bekerja samalah dengan baik.
2.  Kegiatan inti (25 menit)
          a.  Membagi siswa menjadi 4 kelompok
          b.  Siswa keluar kelas melakukan kegiatan dan pengamatan
          c.  Siswa mendiskusikan dalam kelompok
          d.  Siswa menyerahkan hasil pengamatan
3.  Kegiatan akhir (10 menit)
          a.  Tes tulis
          b.  Refeksi

    c.    Pengumpulan data
          Dalam pelaksanaan tindakan disertai dengan observasi pengamatan dan sekaligus  interpretasi terhadap data tentang proses dan hasil tindakan, sehingga dapat dikatakan pelaksanaan tindakan observasi atau interpretasi berlangsung simultan artinya  data yang diamati tersebut langsung di interprestasikan atau di tafsirkan, tidak sekedar direkam saja. Cara merekam dan bagaimana merekamnya harus ditentukan dengan jelas. Salah satu cara untuk mengumpulkan data adalah dengan observasi atau pengamatan.
          Observasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu, namun observasi yang dilakukan pada tahap ini adalah untuk mengetahui kualitas perbaikan permbelajaran yang sudah dilaksanakan. Idealnya observasi tersebut dilaksanakan oleh guru itu sendiri. Namun, jika observasi atau perekam data tersebut terlalu menyita waktu guru dan mengakibatkan konsentrasi guru dalam mengajar terganggu, maka guru dapat menggunakan alat perekam atau meminta teman guru untuk membantu mengumpulkan data melalui obsevasi.
          Observasi digunakan peneliti pada saat perbaikan pembelajaran adalah jenis observasi terstruktur. Sehingga teman guru hanya tinggal membutuhkan tanda (V) pada tempat yang disediakan, serta memberi komentar terhadap keseluruhan kegiatan perbaikan pembelajaran. Disamping data hasil pengamatan teman, peneliti juga menggunakan data hasil dari pekerjaan siswa dalam proses pengamatan secara kelompok dan mengerjakan soal tes tulis.

    d.   Refleksi
     Melalui refleksi guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai serta apa yang belum dicapai, dan apa yang perlu di
     Perbaiki lagi dalam pembelajaran berikutya. Dalam melakukan refleksi peneliti dibantu oleh teman dan supervisor. Dari hasil refleksi yang dibantu teman menemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut :
a.       Guru tampak canggung dalam menerapkan metode
                                    Sehingga suasana gaduh dan ramai.
b.      Bimbingan pada siswa kurang merata.
c.       Jumlah anggota kelompok yang besar, sehingga hanya sebagian siswa yang aktif
d.      Siswa belum terbiasa dengan metode demonstrasi.
                  Kelemahan dalam pelaksanaan perbaikan siklus 1 akan diperbaiki pada
            Perbaikan pembelajaran siklus 2.
        II. Siklus 2
a.      Rencana
Pada tahap perencanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 rencana pembelajaran berdasarkan kelemahan pelaksanaan pembelajaran siklus 1 yaitu dalam pembelajaran energi bunyi. Oleh karena itu, pada siklus ini langkah – langkah pembelajaran yaitu : 1. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran 2. Mempersiapkan alat peraga 3. Menggunakan metode yang sesuai dengan materi dan perkembangan siswa 4. Mnyusun lembar observasi 5. Memperkecil jumlah anggota kelompok.

I.   RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
1.      Kegiatan awal ( 3 menit )
Ø  Mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan.
Ø  Apersepsi :
Anak – anak kamu sering mendengarkan suara mobil di jalan,    Suara radio, burung berkicau di pagi hari atau orang yang sedang berbicara? nah sesuatu yang kita dengar itu dapat disebut bunyi.
Ø  Menyampaikan tujuan pembelajaran

       2.   Kegiatan inti (  25 menit )
Ø  Guru menjelaskan tentang sumber energi bunyi.
Ø  Siswa dapat menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar.
Ø  Siswa dapat membuktikan bahwa perambatan bunyi bisa melalui benda padat, cair, dan gas.
Ø  Siswa mengerjakan lembar kerja.
Ø  Pembahasan lembar kerja.

       3.  Kegiatan akhir (  7 menit )
            1.   Siswa menerima saran, perbaikan dan pesan dari guru.
            2.   Siswa membuat kesimpulan tentang energi bunyi.

II.  ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1.      Garpu tala
2.      Alat musik
3.      Telepon mainan
III. METODE
            1.   Demontrasi
      IV. LEMBAR OBSERVASI

No

Aspek yang dinilai
Kemunculan

komentar
k
c
b
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Memberi apersepsi
Melakukan tugas rutin kelas
Memberikan kesempatan untuk bertanya
Menggunakan metode
Mengelola pelaksanaan demontrasi
Hasil percobaan peningkatan pemahaman siswa
Membimbing siswa melakukan percobaan
Memberikan penguatan
Membuat kesimpulan
Melaksanakan tes akhir




Keterangan : k (kurang), c (cukup), b (baik)
b.      Pelaksanaan
           Pada tahap pelaksanaan siklus 2, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dan dihalaman sekolah yang sebenarnya sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran yang disusun.
           Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 dilakasanakan pada hari sabtu tanggal 25 April 2009 pukul 07.30 – 08.30, penelitian pelaksanaan pembelajaran dengan metode demontrasi. Pembelajaran siklus 2 terdiri dari 3 kegiatan yaitu kegiatan awal kegiatan inti dan kegiatan akhir.
1.   Kegiatan awal ( 10 menit )
      a.   Salam
      b.   menanyakan keadaan siswa
      c.   Appersepsi
            Apakak kalian masih ingat tentang energi bunyi
      d.   Menyampaikan tujuan pembelajaran
      e.   Guru menyampaikan masalah demontrasi
2.   Kegiatan inti ( 25 menit )
a.       Membagi siswa menjadi 5 kelompok
b.      Menjelaskan tugas masing – masing kelompok dengan panduan LKS
c.       Siswa diberi kesempatan bertanya tentang tugas
d.      Siswa keluar kelas melakukan kegiatan dan pengamatan
e.       Siswa mendiskusikan dalam kelompok
f.       Siswa melakukan membacakan hasil diskusi kelompok lain menanggapi
g.      Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi kelas
      3.   Kegiatan akhir ( 10 menit )
    a.    penilaian tes tulis
    b.   Refleksi
    c.    Pengumpulan data
          Dalam pelaksanaan tindakan disertai dengan observasi pengamatan dan sekaligus  interpretasi terhadap data tentang proses dan hasil tindakan, sehingga dapat dikatakan pelaksanaan tindakan observasi atau interpretasi berlangsung simultan artinya  data yang diamati tersebut langsung di interprestasikan atau di tafsirkan, tidak sekedar direkam saja. Cara merekam dan bagaimana merekamnya harus ditentukan dengan jelas. Salah satu cara untuk mengumpulkan data adalah dengan observasi atau pengamatan.
          Observasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu, namun obsrvasi yang dilakukan pada tahap ini adalah untuk mengetahui kualitas perbaikan permbelajaran yang sudah dilaksanakan. Idealnya observasi tersebut dilaksanakan oleh guru itu sendiri. Namun, jika observasi atau perekam data tersebut terlalumenyita waktu guru dan mengakibatkan konsentrasi guru dalam mengajar terganggu, maka guru dapat menggunakan alat perekam atau memita teman guru untuk membantu mengumpulkan data melalui obsevasi. Sebagaim pengamat adalah Heti guru kelas II SDN Jagir 5 Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi.
                Observasi digunakan peneliti pada saat perbaikan pembelajaran adalah jenis observasi tertruktur. Sehingga teman guru hanya tinggal membutuhkan tanda (V) pada tmpat yang disediakan, serta memberi komentar terhadap keseluruhan kegiatan perbaikan pembelajaran. Disamping data hasil pengamatan teman, peneliti juga menggunakan data hasil dari pekerjaan siswa dalam proses pengamatan secara kelompok dan mengerjakan soal tes tulis
d.   Refleksi
Setelah kegiatan pelaksanaan dan observasi selesai dilaksanakan, peneliti melakukan refleksi. Refleksi yaitu melihat atau merenungkan kembali apa yang telah dilakukan dan apa dampaknya bagi proses belajar siswa. Melakukan refleksi tidak ubahnya seperti berdiri didepan cermin untuk melihat kembali bayangan kita atau memantul kembali kejadian yang perlu kita kaji. Melalui refleksi guru akan dapat menetapkan ayang telah dicapai serta apa yang belum dicapai, dan apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. Dalam melaksanakan refleksi peneliti di bantu oleh teman sejawat dan supervisor. Dari hasil refleksi peneliti menentukan kelebihan – kelebihan dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2. Kelebihan – kelebihan dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 akan dijadikan pengalaman dan pedoman dalam pembelajaran.

C.   Hal – hal yang unik
1.   Pelaksanaan PTK ini hal yang baru, sehingga peneliti sering bermusyawarah dengan teman guru observe saat proses pembelajaran berlangsung.
2.   Pada siklus 1 anak – anak rebut bermain dengan alat – alat yang ada.
3.   Pada siklus 1 suasana pembelajaran kurang baik.
4.   Pada siklus 2anak – anak aktif menggunakan alat – alat yang ada, bahkan membuktikan konsep tentang energi bunyidengan sungguh – sungguh dan dan berulang ulang.





BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
I.   Siklus 1
A.   Hasil penelitian
            Hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang yang diadakan pada siklus 1, maka ditemukan hasil yang tercantum pada tabel 2.
TABEL 2
Hasil Tes Formatif Pembelajaran Siklus 1

No

ama

Nilai

%

Ketuntasan

1.
ROHMADDIYO
60
60 %
Belum Tuntas
2.
APRILIYANA
50
50 %
Belum Tuntas
3.
AGUS TRI WAHYUDI
65
65 %
Belum Tuntas
4.
AYU GUNARSIH
70
70 %
Tuntas
5.
SUSI RATNA SARI
60
60 %
Belum Tuntas
6.
RHOMA ADI PRASETYO
65
65 %
Belum Tuntas
7.
YUDA ADI W
60
60 %
Belum Tuntas
8.
GESAM HERMAWAN
70
70 %
Tuntas
9.
DWI WAHYUNI
50
50 %
Belum Tuntas
10.
RAHMAWATI
70
70 %
Tuntas
11.
SITI MUSLIMAH
80
80 %
Belum Tuntas
12.
WAHYUNI
70
70 %
Tuntas
13.
NUR HIDAYAH
60
60 %
Belum Tuntas
14.
ANJAR PRATAMA
50
50 %
Belum Tuntas
15.
INDAH WULANDARI
80
80 %
Tuntas
16.
MOH ZAKI
50
50 %
Belum Tuntas

B.  Pembahasan
      Peneliti selaku guru kelas 1 SDN. Jagir Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi dalam kegiatan pembelajaran awal tentang energi bunyi tanpa alat Bantu media dan hanya menonton menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab, sehingga hasil dicapai 10% siswa yang memenuhi kreteria ketuntasan belajar. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran yang sifatnya konvensional, ( hanya memakai metode ceramah ) nampaknya sekarang harus diubah seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman. Nampaknya seorang guru memang dituntut untuk lebih inovatif dalam pembelajaran, sehingga hasil pembelajaran bisa maksimal. Perbaikan pembelajaran siklus 1 adalah pembelajaran dalam upaya membantu siswa agar dapat memahami konsep energi bunyi dengan menggunakan metode demonstrasi. Pada tahap perbaikan pembelajaran siklus 1, peneliti melakukan kegiatan sesuai rencana. Sehingga ditemukan  30% siswa yang memenuhi kreteria ketuntasan belajar. Ini berarti ada peningkatan di banding dengan pembelajaran sebelum diadakan perbaikan pembelajaran siklus 1. Namun hasil tertentu belum memenuhi kreteria ketuntasan minimal yang ditetapkan dalam KTSP SDN Jagir. Berdasarkan hasil diskusi dengan teman-teman, tidak berhasilnya perbaikan pembelajaran siklus 1 dikarenakan penggunaan metode yang belum maksimal, siswa belum terbiasa dengan metode demonstras, guru juga masih canggung dalam membimbingan anak dalam melakukan percobaan-percobaan yang berkaitan dengan alat listrik, dan jumlah anggota kelompok yang besar. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan pembelajaran siklus 2.
      Berdasarkan hasil diskusi dan hasil pengamatan yang dilakukan teman guru yaitu ibu Heti, A.Ma.Pd. guru kelas II bahwa ketidakberhasilan pada siklus 1 dikarenakan :
                  a.  Guru kurang menguasai metode demonstrasi
                  b.  Bimbingan pada siswa kurang merata
                  c.  Jumlah kelompok yang besar, sehingga hanya sebagian siswa yang
                      aktif.
                  d.  Siswa yang belum terbiasa dengan metode demonstrasi
                  e.  Banyak siswa yang melakukan percobaan tidak mengikuti perintah
                       guru

                  f.  Ada lembar kerja yang belum terisi, karena anak tidak mengikuti
                      perintah guru
Oleh karena itu peneliti berkesimpulan bahwa jumlah anggota dalam satu kelompok harus diperkecil, setiap kelompok beranggotakan 4 anak, ini untuk memudahkan guru dalam membimbing melakukan percobaan, dan penguasaan metode demonstrasi harus ditingkatkan dan langkah-langkah pembelajaran harus diperbaiki, sehingga hasilnya diharapkan lebih meningkat dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran 1.

II.   Siklus 2
A.   Hasil penilaian
                  Hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang diadakan pada siklus 2, maka ditemukan hasil seperti yang tercantum pada tabel 3.

Tabel 3
Hasil Tes Pembelajaran Siklus 3

No

ama

Nilai

%

Ketuntasan

1.
ROHMADDIYO
70
70%
Tuntas
2.
APRILIYANA
70
70%
Tuntas
3.
AGUS TRI WAHYUDI
80
80%
Tuntas
4.
AYU GUNARSIH
70
70%
Tuntas
5.
SUSI RATNA SARI
70
70%
Tuntas
6.
RHOMA ADI PRASETYO
70
70%
Tuntas
7.
YUDA ADI W
70
70%
Tuntas
8.
GESAM HERMAWAN
80
80%
Tuntas
9.
DWI WAHYUNI
70
70%
Tuntas
10.
RAHMAWATI
90
90%
Tuntas
11.
SITI MUSLIMAH
90
90%
Tuntas
12.
WAHYUNI
70
70%
Tuntas
13.
NUR HIDAYAH
70
70%
Tuntas
14.
ANJAR PRATAMA
70
70%
Tuntas
15.
INDAH WULANDARI
90
90%
Tuntas
16.
MOH ZAKI
70
70%
Tuntas

B.   Pembahasan
                  Peneliti selaku guru kelas II SDN Jagir 5 Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus 2 tentang energi bunyi menggunakan alat Bantu media, menggunakan metode demontrasi dengan  benar, menentukan jumlah anggota kelompok empat sisiwa dan melakukan penguatan. Sehingga hasilnya 100% siswea yang memenuhi kreteria ketuntasan belajar. Berdasarkan temuan maka perbaikan pembelajaran sisklus 2 dinyatakan berhasil dan tidak perlu diadakan perbaikan pembelajaran lagi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
  1. Pada pembelajaran awal guru hanya melakukan pembelajaran yang menonton tanpa mempetimbangkan media danmetode yang tepat, sehingga hasil 10% siswa yang memenuhi kreteria ketuntasan minimal.
  2. Pada perbaikan pembelajaran siklus 1yaitu pembelajaran dalam upaya membantu siswa agar dapat memahami konsep tentang energi bunyi dengan menggunakan metode demontrasi, sehingga ditemukan 30% siswa yang memenuhi kreteria ketentuan belajar. Ini berarti ada peningkatan sebesar 20%
  3. Pada perbaikan pembelajaran siklus 2 tentang energi bunyi menggunakan metode demontrasi, menentukan jumlah anggota kelompok empay siswa dan melakukan penguatan, sehingga hasil yang temukan 100% siswa yang memenuhi kreteria ketuntasan belajar. Ini berarti ada peningkatan sebesar 70%
  4. Pengguna metode yang sesuai dengan tujuan, materi dan perkembangan siswa dapat meningkatkan ketentuan dalam belajar.

B.   Saran
                  Kepada rekan – rekan guru di Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi dapat mnengembangkan ini lebih lanjut, yakni mecobakan pembelajaran di sekolah masing – masing dengan pendekatan dan metode ini.