Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

ESENSI KURIKULUM IPS SD TAHUN 2006 KELAS 3 dan 4, SERTA KELAS 5 dan 6



MODUL 2

ESENSI KURIKULUM IPS SD TAHUN 2006 KELAS 3 dan 4, SERTA KELAS 5 dan 6

      1.      Pengertian Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi dalam Kurikulum IPS SD Kelas 3 dan 4
            A.    Peristiwa
Peristiwa atau kejadian adalah hal-hal yang pernah terjadi, peristiwa merupakan suatu kejadian yang benar-benar dan pernah terjadi, tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya, peristiwa ada yang bersifat alamiah dan insaniah; peristiwa yang bersifat alamiah, seperti banjir, tsunami, gempa bumi dan sebagainya. Peristiwa yang bersifat insaniah, seperti pemilu, pembangunan jembatan, krisis moneter.

             B.     Fakta
Peristiwa atau kejadian yang telah diuji dan diketahui kebenarannya disebut fakta, fakta merupakan hasil dari observasi yang bisa dibuktikan secara empiris dan real.
       C.    Konsep
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu (benda), gagasan atau peristiwa.
Misalnya, kita mengemukakan konsep kota akan segera dapat dipahami jika pada siswa disebutkan contoh-contohnya seperti : Jakarta, Bandung, Medan, dan sebagainya.
       D.    Generalisasi

Menurut Schuneke (1988:16) generalisasi merupakan absraksi dan sangat terikat konsep. Untuk memahami generalisasi diperlukan paling sedikit 2 konsep; bisa dari satu disiplin ilmu sosial atau dari disiplin ilmu sosial yang berbeda.

Pengajaran ilmu pengetahuan sosial pada SD kelas 3 antara lain dengan :
1.      Menceritakan lingkungan alam sekitar
2.      Membuat denah dan peta dengan bekerja sama

Pengajaran ilmu pengetahuan sosial pada SD kelas 4 antara lain dengan :
1.      Membaca peta lingkungan
2.      Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam
3.      Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya

E.  Aspek-aspek IPS dan konsep dasarnya

1. Sosiologi
Sosiologi memiliki konsep-konsep dasar antara lain ; sosialisasi, peranan        norma dan sanksi, nilai (values), gerakan sosial, masyarakat
2. Ekonomi
Konsep – konsep dasar ekonomi antara lain; kelangkaan, produksi, saling      ketergantungan, pembagian kerja
3. Geografi
Konsep-konsep dasarnya antara lain; lokasi, interaksi spasial, pola spasial       kota, difusi kebudayaan.
4. Sejarah
Konsep-konsep dasarnya antara lain; kontinuitas dan perubahan, waktu         lampau, kerjasama konflik, nasionalisme.





      2.     Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-Ilmu Sosial dalam Kurikulum SD 2006 Kelas 3 dan 4
A.      Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Dalam hal ini dapat mengembangkan kemampuan anak didik kita untuk hal-hal berikut ini.
Kelas 3 Semester I:
1.      Menceritakan Lingkungan alam dan buatan sekitar.
a.       Rumah.
b.      Sekolah
2.  Pemeliharaanlingkunganalamdanbuatansekitar, yaiturumah.
3.  Membuat denah dan peta Lingkungan sekitar.
       a.  Rumah.
       b.  Sekolah.
       c.  Kelurahan/desa.

Kelas 3 Semeter II
1.      Mengenal jenis-jenis pekerjaan.
2.      Memahami pentingnya semangat kerja.
3.      Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah.
4.      Mengenal sejarah uang.
5.      Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan.
Kelas 4 Semester I:
1.     Membaca peta lingkungan setempat dengan mengguanakan skala sederhana                   meliputi wilayah berikut ini.
       a.       Kabupaten/kotasetempat
       b.      Provinsi setempat
2.   Menggambarkan penampakan alam beserta hubungannya dengan keragaman      social dan        budaya di lingkungan.
     a.       Kabupaten/kota setempat
     b.      Provinsi setempat
3.    Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
4.   Menghargai keseragaman suku bangsa dan budaya setempat di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
5.    Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan kabupaten/kota, provinsi setempat dan dapat melestarikannya.
6.    Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya.

3. Nilai dan sikap serta keterampilan intelektual/kemampuan analisis, personal dan social dalam kurikulum IPS SD 2006 Kelas 3 dan 4




      A.    Nilai dan sikap dalam kurikulum IPS SD 2006 Kelas 3 dan 4

Nilai itu bersifat umum dan mempengaruih perilaku seseorang terhadap objek dan orang lain, sedangkan sikap berkenaan dengan hak-hak yang khusus. Suatu nilai merupakan ukuran untuk menentukan apakah itu baik/buruk nilai bersifat utuh dan abstrak.
Nilai juga dirumuskan secara beragam, dengan landasan berbeda-beda serta tujuan dan disiplin yang berbeda pula. Nilai merupakan konsep dalam ekonomi, filosifi, pendidikan dan bimbingan juga di dalam sosiologi dan geografi serta sejarah. Yang sering terjadi ialah satu sikap disebabakan oleh banyak nilai (values)
Contoh bukti nilai dan sikap yang dapat dikembangkan dari materi IPS di kelas III dan IV:
Kelas III
1.      Dari topik lingkungan sekitar subtopik : rumah
2.      Kerja sama di lingkungan desa/kelurahan
3.      Jenis-jenis pekerjaan

Kelas IV
Topik dan subtopik yang diambil sebagai contoh :
1.  Pengetahuan membaca peta lingkungan setempat
    Subtopik : Kabupaten / kota setempat
2.  Sejarah Lokal
    Subtopik : Peninggalan sejarah di lingkungan setempat



B. Keterampilan Intelektual / kemampuan analisis, personal dan sosial dalam kurikulum IPS SD tahun 2006 kelas 3 dan 4

1.  Keterampilan intelektual / kemampuan analisis
Keterampilan intelektual dan kemampuan analisis adalah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan. Kemampuan analisis adalah merupakan bagian dari keterampilan intelektual, keterampilan dan kemampuan ini antara lain meliputi hal-hal berikut ini yaitu keterampilan:
a.       Untuk memperoleh pengetahuan dan informasi
b.      Berfikir
c.       Mengkritik informasi dan membedakan fakta /opini
d.      Membuat dan mengambil keputusan dengan profesional
e.       Memecahkan masalah
f.       Menggunakan media

2.  Keterampilan Personal
a.       Keterampilan psikomotor (praktis)
b.      Keterampilan studi dan kebiasaan kerja
c.       Keterampilan bekerja dalam kelompok
d.      Keterampilan akademik
e.       Keterampilan lain seperti :keterampilan fisik, politik dan emosional

3.      Keterampilan social
Meliputi kehidupan dan kerjasama belajar memberi dan menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain membina kesadaran sosial.
Latihan dan pembinaan pada proses belajar mengajar antara lain :
1.      Berdiskusi dengan teman
2.      Bertanya kepada siapapun
3.      Menjawab pertanyaan orang lain
4.      Menjelaskan kepada orang lain
5.      Membuat laporan
6.      Memerankan sesuatu
7.      Dan seterusnya (Belen dan kawan-kawan)

4. Contoh keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan intelektual, personal sosial dalam konteks pendidikan IPS SD kelas 3 dan 4

Dalam pengajaran IPS kita harus mengembangkan dan membangkitkan minat dan sikap positif serta aktivitas siswa. Dalam artian di dalam penyajiannya seorang pendidik harus mengetahui kemampuan anak didik dan kemampuan berfikirnya.
Dalam penyajiannya seorang guru mempersiapkan isi materi secara terperinci disertai contoh-contoh dan gambaran-gambaran yang berkaitan dengan peristiwa, fakta konsep dan generalisasi.

5.  Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-ilmu Sosial dalam Kurikulum IPS SD
      Kelas  5 dan 6

Keterkaitan peristiwa dan fakta yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dalam pembelajaran IPS adalah karena salah satu tujuan pembelajaran IPS di SD, menghasilkan siswa yang percaya diri dalam melakukan perannya sebagai makhluk sosial, didalammasyarakat. Dalam menentukan content atau isi bahan ajar, sebagai seorang guru, keterampilan dalam mengolah suatu peristiwa menjadi suatu generalisasi yang siap disampaikan kepada siswa sangat dibutuhkan. Karena tidak semua fakta-fakta yang terkandungdidalam peristiwa, layak dan berkaitan dengan kurikulum IPS SD tahun 2006.
 Generalisasi memiliki aplikasi universal Melihat isi/bahan ajar IPS sesuai kurikulum SD 2006 yang mengandung lebih banyak pelajaran Sejarah, maka kita akan membatasi penjelasan, dan terfokus pada Sejarah. Perlu kita ketahui pula bahwa pengertian generalisasi dalam sejarah, berbeda dengan generalisasi dalam disiplin ilmu lainnya. Sifat unik sejarah, yaitu suatu peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali. Maka generalisasi dalam sejarah merupakan
contradiction interminis.
            Namun tidak menutup kemungkinan, pengulangan peristiwa, terjadi dalamsejarah, namun hanya dalam konteks pola perilaku manusia yang berorientasi nilai, sistemsosial, kebutuhan ekonomi, dan kecenderungan psikologis.Generalisasi sejarah menurut Rochiati yang mengacu pada Jarotimec.
            Berkenaan dengan pengertian fakta, konsep, dan generalisasi sebagai lanjutan dari penjelasan, seperti telah dikemukakan pada Modul 2 sebelumnya, secara singkat dikemukakan hal-hal tentang hubungan antara fakta, konsep, dan generalisasi, bagaimana memilih fakta, apakah makna konsep itu, langkah-langkah apa yang perlu ditempuh siswa dalam memperoleh pengertian tentang konsep. Apakah perbedaan konsep dengan generalisasi, bagaimana generalisasi khususnya di dalam sejarah. Kedudukan sejarah di dalam IPS memiliki keunikan. Peristiwa sejarah bersifat enameling, tidak berulang. Oleh karena itu, generalisasi di dalam sejarah tidak mengandung kepastian, melainkan “kecenderungan” yang bisa terjadi. Hal yang berulang bukan peristiwa yang sudah terjadi, melainkan hal-hal yang berkaitan dengan perilaku manusia pelaku sejarah yang berorientasi kepada nilai, sistem politik, kebutuhan ekonomi serta kecenderungan lainnya. Apa yang telah diungkapkan dalam pembahasan ini, khususnya tentang muatan fakta, konsep dan generalisasi dalam setiap topik perlu dikembangkan dalam diskusi di kelas.

6. Nilai dan Sikap serta Keterampilan Intelektual Personal, dan Sosial Dalam     Kurikulum IPS SD 1994 Kelas 5 dan 6
            Anda telah mempelajari materi pembahasan tentang nilai dan sikap dalam kurikulum IPS SD 1994, juga keterampilan intelektual, personal dan sosial dalam kurikulum tersebut. Pada bagian awal pembahasan kepada Anda telah disampaikan penjelasan tambahan tentang nilai, sikap, keterampilan intelektual, personal dan sosial. Pada pembahasan ini ditekankan kembali arti pentingnya pendidikan nilai, sikap dan keterampilan dalam konteks pendidikan IPS menurut kurikulum 1994 khususnya di Kelas 5 dan 6. Berkenaan dengan nilai dikemukakan tentang tahap-tahap perkembangan nilai dari Kohlberg serta cara-cara mengungkapkan pemilihan nilai oleh siswa melalui perisai kepribadian dan pertanyaan tentang nilai. Berkenaan dengan sikap antara lain dikemukakan tentang teori-teori pembentukan sikap serta cara mengukur sikap dengan menggunakan Skala Sikap (Likert). Di samping itu, penjelasan tentang keterampilan ditunjukkan bahwa keterampilan hanya dapat diraih melalui pengalaman belajar. Oleh karena itu, guru harus merencanakan kegiatan belajar mengajar ini dengan memperhatikan pengalaman belajar yang mengacu juga kepada pencapaian keterampilan (baik intelektual, personal maupun sosial). Sebagai bahan feedback bagi guru dibuatkan tabel keterampilan intelektual, personal dan sosial yang dapat dilakukan melalui observasi.

7. Contoh Keterkaitan antara Fakta, Konsep, Generalisasi, Nilai, Sikap, dan Keterampilan Intelektual, Personal, Sosial dalam Konteks Pendidikan IPS SD Kelas 5 dan 6
            Anda telah mengikuti secara singkat contoh keterkaitan antara fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan (intelektual, personal dan sosial) dalam konteks Kurikulum IPS SD 1994 untuk Kelas 5 dan 6.
Pada awal pembicaraan kita dalam kegiatan belajar ini telah dikemukakan bahwa sesungguhnya antara fakta, konsep, generalisasi, serta nilai, sikap dan keterampilan itu tidak dapat dipisahkan karena memang semua aspek tersebut terikat dalam struktur pendidikan IPS. Dalam pengembangan kurikulum di kelas, guru harus memperhatikan hal ini jika perlu kaitan tersebut dalam kegiatan belajar mengajar maka proses belajar mengajar yang kita kelola akan menjadi verbalistik, sasaran tujuan pencapaian hasil belajar akan terhenti pada aspek pengetahuan saja. Dan hal itu bukan tujuan Pendidikan IPS. Pengembangan kurikulum yang melaksanakan prinsip tersebut di atas selanjutnya akan terlihat dari kegiatan belajar mengajar di kelas. 


Baca Juga




Artikel Menarik Lainnya