MERANCANG DAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KURUN WAKTU (TIME LINE), HUMANISTIK, PEMECAHAN MASALAH, PROYEK, Universitas Terbuka, Modul 9
Modul 9
A.
PENGERTIAN
PENDEKATAN PEMECAH MASALAH
Model ini
dikemukakan oleh David Johnson dan Frank Johnson, dimana model ini menitik
beratkan pada pemecahan masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil
keputusan.
Langkah-langkah pemecahan masalah
secara kelompok yang dikemukakan oleh Johnson sebagai berikut :
a. Definisi
Masalah
Definisi Masalah merupakan langkah yang paling
sulit. Apabila mampu merumuskan dengan baik maka langkah selanjutnya akan lebih
mudaH
b. Diagnosis
Masalah
Langkah kedua ini kita ingin mengetahui dimensi dan
sebab-sebab timbulnya masalah
c. Merumuskan
Alternatif Strategi
Mencari dan menemukan berbagai alternative Cara
pemecahan masalah, dimana kelompok harus kreatif, berfikir divergen, memahami
pertentangan antar idea dan punya daya temu yang tinggi.
d. Penentuan dan
penerapan suatu strategi
Setelah berbagai alternatif strategi pemecahan
masalah diperoleh maka kelompok pada tahap ini memutuskan untuk memilih
alternative mana yang akan dipakai
e. Evaluasi
kebersihan strategi
Hasil akhir dari evaluasi harus menunjukkan bahwa
masalah apa yang sudah dipecahkan, seberapa jauh pemecahanya, masalah apa yang
belum terpecahkan, dan masalah baru apa yang timbul sebagai akibat pemecahan
ini
A. PENGERTIAN PENDEKATAN HUMANISTIK
Pendekatan humanistik adalah pendekatan dalam kegiatan belajar mengajar
yang menyoroti suatu topik/ tema yang termasuk bidang ilmu tertentu dengan
berbagai disiplin ilmu lain yang relevan (terkait) sehingga para murid melihat
masalah/ topik tersebut lengkap dan terpadu.
1. menerapkan model pembelajaran ips terpadu
dengan menggunakan pendekatan humanistik
Sebagai contoh, dapat kita lihat kurikulum seolah dasar kelas 5 semester
I sebagai berikut
1.
Kompetensi
Dasar
Kemampuan
menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
2.
Materi
Pokok (Pokok Bahasan)
Kemampuan
menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia
3.
Hasil
Belajar dan Indikator
a. Mendeskripsikan
keanekaragaman suku bangsa di Indonesia
1) Menunjukan
pada peta persebaran daerah asal suku bangsa di Indonesia
2) Mengembangkan
sikap menghormati keragaman suku bangsa
b. Mendeskripsikan
keanekaragaman budaya di indonesia
1) Mengidentifikasikan
keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia
2) Mengembangkan
sikap menghormati budaya di Indonesia
Tema
pokok diatas yaitu: keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia maka dari tema
pokok diatas kita bisa melihat dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu.
Misalnya, Akan menjelaskan uraian materi Menunjukan pada peta persebaran daerah
asal suku bangsa di Indonesia. Maka dapat menyoroti dari sudut pandang
geografi, khususnya peta persebaran daerah asal suku bangsa di Indonesia. Jadi
peta kepulauan Indonesia dengan daerah asal suku bangsa. Misalnya suku bangsa
Aceh, Batak, Minangkabau, Badui, Sunda, Jawa, Madura, Bali Sasak, Bugis,
Makasar, Manado, Papua.
Kemudian
materi sikap menghormati keanekaragaman suku bangsa, bisa di contohkan pada
peringatan hari kartini, para siswa memakai pakaian adat dari berbagai daerah.
Pada
materi mendeskripsikan keanekaragaman budaya di Indonesia maka dapat di sajikan
dari segi kebudayaan, misalnya untuk kebudayaan Aceh kita bisa membahas
bagaimana pakaiannya, bagaimana adatistiadatnya, dll.
B.
PENGERTIAN
PENDEKATAN WILAYAH
Pendekatan wilayah adalah
pendekatan yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar mengenai suatu
wilayah ditinjau dari berbagai aspek kehidupan yang ada di wilayah secara
mendalam yang merupakan kekhasan wilayah tersebut dengan menggunakan kata Tanya
Apa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaiman sehingga dapat membedakan dengan wilayah
di sekitarnya.
C.
PENGERTIAN
PENDEKATAN METODE PROYEK
Metode Proyek
adalah suatu jenis kegiatan memecahkan masalah yang dilakukan oleh perseorangan
atau kelompok kecil
1. Merancang model pembelajaran IPS Terpadu
dengan menggunakan pendekatan metode proyek.
Kegiatan
belajar mengajar yang menggunakan metode proyek harus memperhatikan criteria
metode proyek sebagai berikut :
1. Kegiatan belajar bersifat riel
2. Mempunyai arti dan manfaat bagi siswa
3. Mempunyai
hubungan dengan tujuan pembelajaran
4. Hasil
proyek sepadan dengan waktu yang disediakan
5. Bahan
dan peralatan mudah diperoleh
6. Biaya
relative murah
Tahap-tahap
Pelaksanaan Metode Proyek adalah sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Tindak Lanjut
4. Tahap Penilaian
2. Menerapkan model pembelajaran IPS Terpadu
denan menggunakan pendidikan metode proyek terpadu.
Sebagai
contoh, ambil salah satu Garis-garis Besar Program Pembelajaran dalam Kurikulum
Sekolah Dasar Kelas 4 Catur Wulan I Sebagai Berikut :
1. Kempetensi Dasar (KD)
2. Materi Pokok (Pokok Bahasan)
3. Hasil Belajar dan Indikator
D. MERANCANG DAN MENERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KURUN WAKTU (TIME LINE)
1.
Pengertian
Pendekatan Kurun Waktu
Konsep
waktu ditinjau dari seggi ilmu dan filsafat, yaitu masa lampau, masa kini dan
masa depan.
Penerapan
Pendekatan waktu dalam waktu dalam kegiatan belajar mengajar berarti kita
mempelajari sejarah. Di dalam sejarah ada tiga konsep mengenai waktu yang
berdasarkan ruang, berdasarkan matematika dan berdasarkan asosiasi.
1. Waktu Keruangan
Waktu erat kaitanya dengan ruang / tempat
2. Waktu Matematis
Kalender di dinding mewujudkan sistematika waktu
khas untuk diingat manusia
3. Waktu Asosiasi
Mendengar atau membaca tahun sejaarah tertentu kita
ingat peristiwa tertentu pula.
2. Merancang Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan
Menggunakan Pendekatan Kurun Waktu
Dalam
merancang model pembelajaran IPS Terpadu dengan menggunakan pendekatan kurun
waktu, berarti kita merancang moel pembelajaran untuk mengajarkan sejarah.
Konsep
pokoknya adalah perubahan, Konstinuitas, dan Waktu
Sifat-sifat Karakteristik yang perlu
diperhatikan dalam sejarah sebagai berikut
1. Kejadian / data
bersifat enameling (hanya terjadi sekali dan tidak mungkin terjadi lagi)
2. Perkembangan
peristiwa/kejadian histories bersifat kausal(sebab akibat)
3. Subjektivitas
dalam penilaian dan interprestasi data