Cara Menulis Daftar Pustaka Serta Contohnya
Cara Menulis Daftar Pustaka Serta Contohnya. Dalam penulisan hasil penelitian berbentuk karya tulis ilmiah baik itu skripsi, jurnal, buku, makalah maupun karya ilmiah lainnya, ada kaidah keilmuan yang harus dipenuhi. Salah satu fungsi dari peraturan ini adalah untuk menghasilkan karya tanpa mengabaikan karya serupa yang pernah ada dan yang paling penting adalah untuk melindungi hak cipta orang lain serta menghindari adanya plagiasi atau penduplikatan.
Dalam penulisan hasil penelitian berbentuk karya tulis ilmiah, kita wajib menuliskan sumber atau referensi yang kita gunakan dalam menulis dalam penulisan hasil penelitian berbentuk karya tulis ilmiah tersebut. Menuliskan sumber maupun pustaka menjadi bentuk penghargaan kita terhadap penulis yang karyanya sudah menginspirasi kita menghasilkan karya tulis yang kita hasilkan.
Dalam kesempatan ini, saya akan membagikan artikel berjudul penulisan hasil penelitian berbentuk karya tulis ilmiah yang akan membahas hal –hal terkait sumber pustaka atau daftar pustaka. Seperti apakah cara penulisan daftar pustaka yang baik dan benar, seperti apa contoh-contoh daftar pustaka ang benar, unsur –unsur daftar pustaka, juga mengenali beberapa jenis daftar pustaka yang dikenal dalam dunia literasi ilmiah.
Daftar pustaka atau sering juga disebut sebagai referensi. Pengertian daftar pustaka atau refrensi adalah tulisan pada akhir sebuah karya tulis, yang dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan sumber atau rujukan penulis dalam menyusun tulisan atau karya tulis tersebut.
Daftar pustaka pada umumnya ditulis dalam berbagai karya tulis, terutama yang sifatnya non fiksi. Hanya saja, ada beberapa karya tulis yang tidak membutuhkan penyertaan daftar pustaka, dan ada yang mewajibkan harus disertai daftar pustaka. Umumnya, daftar pustaka wajib disertakan dalam karya tulis yang sifatnya ilmiah atau akademik, dan karya tulis populer nonfiksi.
Misalnya, daftar pustaka bisa kita jumpai dalam karya tulis berupa : jurnal, buku, makalah, artikel majalah, artikel, skripsi, tesis, disertasi, essay, dan jenis karya ilmiah lain. Istilah daftar pustaka juga bisa disebut dalam beberapa macam, seperti referensi, kutipan, referensi, catatan kaki, dan pranala.
Fungsi Daftar Pustaka
Pembuatan daftar pustaka mengandung banyak fungsi. Adapun fungsi daftar pustaka, adalah :
1. Memudahkan pembaca untuk mengetahui referensi lain yang dibutuhkan, yang tercantum dalam daftar pustaka tersebut.
2. Menunjukkan apresiasi atau penghargaan penulis terhadap karya orang lain yang dijadikan sebagai rujukan penulisan.
3. Memudahkan peninjauan ulang terhadap sumber pustaka yang dijadikan rujukan, atau sebagai koreksi.
4. Menunjukkan dasar pemikiran kita, sehingga tidak hanya mengesankan kita menulis tanpa dasar, atau sumber terpercaya.
Unsur – Unsur Daftar Pustaka
Ada beberapa unsur penting yang harus dimuat di dalam sebuah daftar pustaka. Unsur –unsur daftar pustaka tersebut, yaitu :
1. Nama penulis
2. Tahun terbit
3. Judul
4. Tempat terbit
5. Nama penerbit
Kelima unsur ini harus ada dalam setiap penulisan daftar pustaka. Namun, jika ada beberapa unsur yang tidak bisa ditemukan dalam sebuah karya tulis rujukan, maka bisa diberi keterangan tambahan.
Jenis sumber rujukan juga ada banyak macamnya. Misalnya, kita bisa mendapatkan sumber pustaka dari buku, internet, jurnal, makalah, dan lainnya. Berbagai jenis ini, tentu diketahui asal usul dari mana kita mendapatkan tulisan tersebut. Asal –usul inilah yang sebetulnya perlu kita cantumkan, yang di dalamnya secara umum perlu kelima unsur daftar pustaka di atas.
Namun, cara menulis daftar pustaka untuk setiap jenis sumber tersebut bisa saja berbeda. Perbedaan ini menyesuaikan pada jenis sumber rujukan. Agar lebih paham, berikut ini bagaimana cara menulis daftar pustaka, yang dibagi ke dalam kelompok daftar pustaka berdasarkan jenis bacaannya.
Ketentuan Umum Menulis Daftar Pustaka
Dalam pembuatan daftar pustaka, selain kita harus paham unsur –unsurnya, kita juga harus mengetahui bagaimana ketentuan umum dalam menulis daftar pustaka. Jadi, tidak hanya urutan penulisan daftar pustaka saja yang diketahui . Berikut adalah ketentuan umum penulisan daftar pustaka :
1. Hanya sumber rujukan yang disebutkan dalam teks utama yang dicantumkan dalam daftar pustaka.
2. Referensi yang didapatkan dari hasil komunikasi personal, wawancara, dan sejenisnya, tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka, kecuali jika hasil wawancara tersebut dimuat dalam suatu penerbitan.
3. Daftar pustaka tidak perlu diberi nomor urut.
4. Pengurutan daftar pustaka, ditulis berdasarkan nama penulis, urut abjad.
5. Gelar penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka. Gelar akademis, gelar kebangsawanan maupun gelar keagamaan tidak dicantumkan. Sekalipun penulis mencantumkan gelarnya dalam bukunya yang kita kutip, tetapi kita tidak perlu mencantumkannya.
6. Letak daftar pustaka adalah pada bagian akhir dari tulisan.
7. Masing-masing sumber bacaan (yang terdiri dari dua baris atau lebih) diketik dengan jarak baris satu spasi.
8. Jarak dari masing-masing sumber bacaan diketik dengan spasi dua.
9. Baris pertama diketik tepat dari garis tepi (margin) paper, tanpa menggunakan indensi atau tidak menjorok. Lalu, untuk baris berikutnya pada satu sumber (jika satu sumber terdiri dari dua baris atau lebih), maka untuk baris kedua dan seterusnya menggunakan indensi empat atau tujuh ketukan.
Cara Menulis Daftar Pustaka Serta Contohnya
1. Cara Menulis Daftar Pustaka dari Buku
Cara menulis daftar pustaka dari sumber yang berupa buku, secara umum adalah :
Nama Pengarang (dibalik, tanpa gelar). Tahun terbit. Judul buku (cetak miring/ cetak tebal). Tempat Terbit: Nama Penerbit. Ketentuan tambahan untuk penulisan daftar pustaka dari buku.
a. Contoh Daftar Pustaka dari Buku dengan satu pengarang :
Catatan : Penulisan nama dibalik artinya, jika nama pengarang terdiri dari dua kata atau lebih, maka nama paling belakang dari pengarang, diletakkan di bagian paling awal, lalu dipisahkan dengan tanda koma, baru diikuti dengan nama depannya.
Contoh, semisal namanya “Michael E Porter” : berarti ditulis menjadi “Porter, Michael E”. Contoh lain, jika namanya “Hasna Wijayati”, maka dibalik menjadi “Wijayati, Hasna”.
Catatan lain:
Nama pengarang dalam daftar pustaka umumnya ditulis tanpa gelar. Contoh:
ü 2001. Semiologi: Roland Barthes. Magelang: IndonesiaTera.
ü Milo, Melanie, S. 2007. Integrated Financial Supervision: An Institutional Perspective for the Philipines. Tokyo: Asian Development Bank Institute.
ü Niquite, Valérie. 2007. Energy Challenges in Asia. Bruxelles: Ifri Gouvernance européenne et géopolitique de l’énergie & Centre asie.
ü Porter, Michael E. 1990. The Competitive Advantages of Nations. Harvard: Harvard Bussiness Review.
ü Wibowo, I. 2007. Belajar dari Cina. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.
b. Contoh Daftar Pustaka dari Buku dengan Dua atau Tiga Pengarang :
Jika nama pengarang ada yang terdiri dari dua kata atau lebih, maka yang dibalik hanya nama pengarang pertama. Nama pengarang kedua dan ketiga tetap urutannya.
Contoh:
ü Maryati dan Suryawati. 2001. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
ü Nurhadiat, D dan Susanto. Seni Rupa SMA Kelas 3. Jakarta: Grasindo.
ü Soedjarwo, Prihatmi S.R., dan Yudiono K.S. 2001. Puisi Mbeling: Kitsch dan Sastra Sepintas. Magelang: Indonesiatera.
c. Contoh Daftar Pustaka Buku dengan Penulis lebih dari
Jika nama pengarang terdiri dari empat orang atau lebih, maka nama pengarang tidak ditulis semua, melainkan ditulis satu saja, dan diikuti dengan dkk (dan kawan –kawan). Buku dengan banyak penulis biasanya merupakan buku hasil kompilasi dari berbagai pengarang.
Contoh:
ü Siregar, Johnson dkk. 2012. Kumpulan Makalah Pelatihan Manajemen Ekspor. Jakarta : DJPEN PPEI.
d. Contoh Daftar Pustaka Buku Tanpa Pengarang (Pengarang bukan nama orang)
Terkadang, beberapa buku bisa dibuat tanpa nama pengarang. Misalnya, pengarangnya adalah berupa tim penulis, atau dari badan atau organisasi tertentu. Jika demikian, nama pengarang diganti dengan pihak kelompok penerbit buku tersebut.
Contoh:
ü 2013. Auto Component Industry in India: Growing Capabilities & Strengths. New Delhi: ACMA.
ü 2013. Countries China: full report. USA : U.S. Energy Information and Administration.
ü Tim Guru Eduka. 2010. 99% Sukses Ulangan Harian SD Kelas 3. Jakarta: Kawah Media.
ü Tim Mitra Guru. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi untuk SMP dan Mts Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
ü Tim Pena Cendikia. 2007. Wahana Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Yudhistira.
e. Contoh Daftar Pustaka Buku hasil Terjermahan, Saduran, atau Sutingan
Nama penerjemah juga dicantumkan dalam daftar pustaka.
Contoh:
ü Clark, Duncan. 2017. Alibaba : Kerajaan yang Dibangun oleh Jack Ma. terjemahan oleh Suryo Waskito. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
ü Wei, Chen. 2017. Jack Ma : Sisi – Sisi Tak Terduga sang Godfather Bisnis China. Terjemahan oleh Nadiah Abidin dan Inez Kriya Janitra. Jakarta : Penerbit Noura.
f. Contoh Daftar Pustaka Buku dengan Bab (Buku Hasil Kompilasi Beberapa Pengarang)
Dalam satu buku, terkadang pada masing –masing babnya ditulis oleh pengarang yang berbeda. Jika kita ingin menuliskan bab khusus dari buku tersebut, maka cara penulisannya, harus dituliskan pengarang dari bab yang dirujuk, serta dalam buku apa tulisan tersebut dimuat.
Contoh:
ü Harlow, H. F. 1958. Biological and biochemical basis of behavior. Dalam D. C. Spencer (Ed.), Symposium on Interdisciplinary Research (pp. 239-252). Madison: University of Wisconsin Press.
ü Zikmund, B.B. 1998. “Dialog Agama-agama dalam Konteks Misionarisme Baru.” Dalam Komaruddin Hidayat dan Ahmat Gaus AF (Penyunting), Passing Over: Melintasi Batas Agama. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama bekerja sama dengan Yayasan Wakaf Paramadina.
a. Contoh Daftar Pustaka Buku dengan Edisi / Versi
Beberapa buku terkadang dibuat dalam beberapa versi. Versi buku ini harus ditulis agar jelas, buku versi berapa yang dirujuk. Contoh:
ü Cohen, J. 1977. Manual Labor and Dream Analysis (Rev. ed.). New York: Paradise Press.
ü Corey, M.; Corey, G; dan. Corey, C. 2010. Groups: Process and practice. 8th Ed. Pacific Grove: Brooks/Cole.
ü Strunk, W., Jr., & White, E. B. 1979. The elements of style (3rd ed.). New York: Macmillan.
1. Contoh Daftar Pustaka dari Majalah
Jika suatu rujukan berasal dari majalah, maka daftar pustaka ditulis dengan mencantumkan judul artikel dan juga nama majalah dan edisinya.
Contoh:
ü Budiharto, Widodo. 2004. Beralih ke Oracle 10g. Jakarta: Majalah Bisnis Komputer, No. 6 Thn. 04. (20 Juni-20 Juli 2004)
ü Sugiato, Eko. 2001. Agama sebagai Tertuduh. Dalam Suara Muhammadiyah LXXXVIII (23):12. Yogyakarta.
2. Contoh Daftar Pustaka dari Buletin
Serupa dengan penulisan daftar pustaka pada majalah, daftar pustaka pada buletin juga ditulis dengan mencantumkan nama buletin beserta volume terbitan buletin yang dirujuk.
Contoh:
ü Granger, C.W.J. 1986. Developments in the study of Co-integrated Economic Variables. Oxford Bulletin of Economics and Statistics. Vol. 48:215-226.
3. Contoh Daftar Pustaka dari Jurnal
Penulisan daftar pustaka dari jurnal, ditulis lengkap mulai dari judul artikel jurnal, serta nama jurnal dan volume terbit jurnal yang dimaksud.
Contoh:
ü Ahmed, S. 2012. Sigmund Freud’s psychoanalytic theory Oedipus complex: A critical study with reference to D. H. Lawrence’s “Sons and Lovers”. Inggris : Internal Journal of English and Literature, (3), (3): 60-70.
ü Berlia, L. Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sains Di Sd: Tinjauan Epistemologi, Ontologi, dan Keraguan Dalam Praksisnya. Jogjakarta : Cakrawala Pendidikan, (XXX), (3): 343-358.
ü Insukindro dan Aliman. 1999. Pemilihan dan Fungsi Empirik: Studi Kasus Perminatan Uang Kartal Riil di Indonesia. Jakarta: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 14,No. 4:49-61.
4. Contoh Daftar Pustaka dari Surat Kabar atau Koran
Untuk daftar pustaka dari koran atau surat kabar, disertakan tanggal terbit dari koran tersebut.
Contoh:
ü Linawati, Sasongko. 2012. Hikmah Kebijakan Para Pemimpin Baru. Jakarta: Media Indonesia. (15 Maret 2012), hlm 4 &5
1. Contoh Daftar Pustaka dari Internet
Jika rujukan adalah artikel yang didapatkan dari laman website atau internet, maka ditulis link dari sumber artikel tersebut.
Contoh:
ü Wijayati, Hasna. 2016. Fasilitas Kepabeanan, Perpajakan dan Lainnya untuk Kawasan Berikat, diakses dari https://portal-ilmu.com/fasilitas-kawasan-berikat/, pada 1 Januari 2018.
ü Wijayati, Hasna. 2016. International Freight Forwarding, Jasa Pengurusan Dokumen dan Transportasi Ekspor Impor, diakses dari https://portal-ilmu.com/international-freight-forwarding/, pada 11 Desember 2017.
ü Rachmadsyah, Shanti. 2010. Prosedur Angka Pengenal Importir (API). Dalam http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4cd8b3c795883/prosedur-angka-pengenal-importir-api-, diakses pada 5 Mei 2017.
ü Deny, Septian. 2016. Jokowi: Pasar Ekspor ke Afrika Besar, tapi Belum Tergarap, dalam http://bisnis.liputan6.com/read/2864172/jokowi-pasar-ekspor-ke-afrika-besar-tapi-belum-tergarap, diakses pada 11 Maret 2018.
2. Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Kamus
Penulisan rujukan yang didapatkan dari kamus bisa dituliskan secara lengkap dengan menyertakan halaman kamus yang dikutip, namun bisa juga ditulis seperti sumber buku pada umumnya.
Contoh:
ü David-Margaret, D.1992. Mentasy Disorders and Their Trearment. The New Encylopedia Britannica. Encylopedia Britannica 255: 750-758.
ü Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.
ü Rumapea, Tumpal. 2010. Kamus Lengkap Perdagangan Internasional. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
3. Contoh Daftar Pustaka dari Undang-Undang/ Peraturan Pemerintah
Pemegang tanggung jawab dalam pembuatan undang –undang dan peraturan daerah adalah pemerintah beserta para pejabat negaranya. Karenanya, rujukan undang –undang atau peraturan pemerintah lainnya bisa dituliskan nama pengarang berupa “Pemerintah Indonesia” atau “Indonesia”.
Contoh:
ü Pemerintah Indonesia. 2008. Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Yang Mengatur Tentang Informasi Serta Transaksi Elektronik, atau Teknologi Informasi. Lembaran Negara RI Tahun 2008, No. 115. Sekretariat Negara. Jakarta.
ü Pemerintah Indonesia. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan. Lembaran RI Tahun 2006 No. 17. Jakarta : Sekretariat Negara.
ü Pemerintah Indonesia. 2007. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai. Lembaran RI Tahun 2007 No. 39. Jakarta : Sekretariat Negara.
ü Pemerintah Indonesia. 2017. Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Lembaran Negara RI Tahun 2017, No. 60. Sekretariat Negara. Jakarta.
4. Contoh Daftar Pustaka dari Film/ Video
Sumber rujukan yang didapatkan dari film atau video, maka yang dijadikan sebagai nama pengarang adalah nama produsen film atau pembuat video. Dalam daftar pustaka juga perlu disertakan Kemudian sertakan juga berapa lama total durasi dari film/video.
Contoh:
ü Petrix, B. (Producer) 1992. On the Edge of The Forest. Hobart, Australia: Tasmanian Film Corporation. 30 mins.
ü Jenifer, J. 2010. Distant Voices. Uni Soviet: BBC Videocasette. 55 mins.
5. Contoh Daftar Pustaka dari Wawancara
Cara membuat daftar pustaka yang didapatkan dari hasil wawancara dapat dilakukan dengan menuliskan nama pembicara, nama acara atau momen dari sumber referensi tersebut, serta waktu atau tahun dan tempat dilakukannya wawancara. Apabila wawancara yang dirujuk didapatkan dari siaran suatu media tertentu, maka perlu dicantumkan pula media pemilik hak siar.
Contoh:
ü Tedjo, Sudjiwo. 2014. Interview of “Sarangan History” on His Home, Majapahit 20.
ü Situmorang, Soni. 2011. Menyambut Tahun Baru 2011. TVRI : Jakarta. 30 mins.
1. Contoh Daftar Pustaka dari Presentasi Makalah Seminar
Daftar pustaka juga bisa berasal dari makalah yang dipresentasikan dalam sebuah seminar. Untuk penulisan daftar pustakanya, maka dituliskan lengkap beserta tanggal dan tempat presentasi makalah tersebut.
Contoh:
ü 2015. Konsep Fisika untuk Lingkungan Hidup. Makalah dipresentasikan pada Pekan Ilmuwan Nasional Indonesia, Januari 10-11, Jakarta.
2. Cara Membuat Daftar Pustaka Tanpa Tahun
Ada kalanya, dalam suatu sumber rujukan yang hendak kita ambil, tidak tercantum beberapa hal yang kita butuhkan untuk dituliskan sebagai perangkat dalam daftar pustaka. Misalnya, dalam daftar pustaka membutuhkan keterangan tahun terbut, namun kita tidak bisa menemukan tahun terbit.
Cara membuat daftar pustaka tanpa tahun terbit, dituliskan keterangan ‘Tanpa Tahun’, pada bagian tahun.
Contoh:
Business insider. Tanpa Tahun. The Rags-to-Riches Life Story of Alibaba Founder Jack Ma. Diakses dari https://www.inc.com/business-insider/alibaba-jack-ma-life-story.html, pada 1 Januari 2018.
Referensi:
Wijayati, Hasna. 2018 Cara Penulisan Daftar Pustaka Lengkap dengan Contoh Daftar Pustaka, dalam https://portal-ilmu.com/cara-penulisan-daftar-pustaka/, diakses pada 15 Juni 2019.
Hisbul. 2017. Contoh Daftar Pustaka Beserta dengan Cara Kepenulisan yang Benar, dalam https://santrialim.com/contoh-daftar-pustaka/, diakses pada 30 Januari 2018.
Ilmusiana. 2016. 9 Contoh Penulisan Daftar Pustaka, dalam http://www.ilmusiana.com/2016/01/9-contoh-penulisan-daftar-pustaka.html, diakses pada 11 Februari 2018.
Leo, Sutanto. 2010. Kiat Jitu Menulis dan Menerbitkan Buku. Jakarta: Erlangga.
Mansur, Ibnu. 2016. Cara Penulisan dan Contoh Daftar Pustaka Yang Baik dan Benar, dalam http://www.muslimedianews.com/2016/02/cara-penulisan-dan-contoh-daftar.html, diakses pada 10 Februari 2018.
Sugiarto, Eko. 2013. Master EYD Edisi Baru. Yogyakarta: Suaka Media.
Widyatama, Bastian. Tt. Teknik Menulis : Cara Membuat Daftar Pustaka dengan Sumber Buku, dalam https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-penerbit-buku-g059/, diakses pada 1 Februari 2018.