Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Best Practice: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas 5 Dalam Materi Jarak, Waktu dan Kecepatan Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

 

Berikut adalah Best Practice Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas 5 Dalam Materi Jarak, Waktu dan Kecepatan Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang disusun oleh Manasse Abednego, S.Pd Guru SDN Sumberejo 1 Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi Mahasiswa PPG Dalam Jabatan 2023 Universitas PGRI Madiun.



LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan MetodeStar (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi: 

  • SDN SUMBEREJO 1 Sine

Lingkup Pendidikan

  • Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai

  • Meningkatkan Ketuntasan Belajar Matematika Siswadi Kelas V pada Materi Jarak, Waktu dan Kecepatan

Penulis

  • MANASSE ABEDNEGO, S.Pd

Tanggal

  • 18 Desember 2023

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. Latar belakang masalah dapat disusun dengan mempertimbangkan kondisi pembelajaran matematika di tingkat kelas V, khususnya pada materi Jarak, Waktu, dan Kecepatan.

Latar belakang masalah dapat disusun dengan mempertimbangkan kondisi pembelajaran matematika di tingkat kelas V, khususnya pada materi Jarak, Waktu, dan Kecepatan.

  1. Adanya temuan atau tantangan tertentu yang perlu diatasi, seperti rendahnya pemahaman siswa, kurangnya keterlibatan aktif dalam pembelajaran, atau kurangnya penerapan konsep-konsep matematika dalam situasi kehidupan nyata.
  2. Terdapat kesenjangan pemahaman siswa terkait penerapan konsep jarak, waktu, dan kecepatan dalam konteks nyata, sehingga praktik pembelajaran yang menarik dan relevan sangat diperlukan untuk meningkatkan tingkat pemahaman dan keterampilan siswa.

Pentingnya Praktik Ini: Praktik pembelajaran berbasis proyek (PBL) penting untuk dibagikan karena membawa sejumlah manfaat signifikan dalam pembelajaran matematika, terutama pada materi Jarak, Waktu, dan Kecepatan:

  1. Relevansi konsep: PBL memungkinkan siswa untuk mengaitkan konsep matematika dengan situasi dunia nyata. Dengan menerapkan konsep-konsep tersebut dalam proyek, siswa dapat melihat relevansi langsung dan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Keterlibatan Siswa: Melalui proyek, siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar, yang dapat meningkatkan motivasi dan minat mereka terhadap matematika. Hal ini dapat membantu mengatasi potensi kebosanan atau ketidakberdayaan yang mungkin muncul dalam pembelajaran tradisional.
  3. Pengembangan Keterampilan Lain: PBL tidak hanya mengajarkan konsep matematika, tetapi juga mengembangkan keterampilan lain seperti kerjasama tim, pemecahan masalah, dan keterampilan presentasi. Ini merangsang perkembangan holistik siswa.
  4. Memperkuat Pemahaman Konsep: Dengan menerapkan konsep matematika dalam konteks proyek, siswa memiliki kesempatan untuk memperkuat pemahaman mereka dengan cara yang konkret dan nyata

Peran dan Tanggung Jawab Saya sebagai saya: Peran saya dalam praktik PBL ini sangat krusial. Saya memiliki tanggung jawab untuk:

  1. Perencanaan Proyek: Merancang proyek yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa dan mencakup konsep- konsep yang ingin diajarkan.
  2. Bimbingan dan Dukungan: Memberikan bimbingan dan dukungan kepada siswa selama proses proyek, membantu mereka memahami konsep-konsep yang sulit, dan memberikan arahan saat diperlukan.
  3. Penilaian: Menyusun kriteria penilaian yang jelas dan menyeluruh untuk mengevaluasi hasil proyek siswa, baik dari segi pemahaman konsep maupun keterampilan lain yang dikembangkan.
  4. Pembimbingan Refleksi: Memfasilitasi sesi refleksi setelah proyek selesai, membantu siswa mengidentifikasi apa yang telah mereka pelajari, kesulitan yang dihadapi, dan bagaimana mereka dapat meningkatkan di masa depan.
  5. Penyesuaian Pengajaran: Menggunakan hasil evaluasi proyek untuk menyesuaikan pengajaran dan menyempurnakan pendekatan pembelajaran di masa depan.

Dengan demikian, praktik PBL ini tidak hanya memberikan siswa pengalaman belajar yang bermakna tetapi juga mendorong peran aktif saya dalam mendukung proses pembelajaran mereka.

Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Adapun tantangan yang dihadapi untuk mencapaitujuan tersebut, antara lain:
  1. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan inovatif sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi pembelajaran yang mampu menarik minat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.
  2. Penggunaan model dan metode pembelajaran yang tepat sehingga mampu meningkatkan aktifitas dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
  3. Saya mampu meningkatkan hasil belajar siswa untuk mengatasi kesulitan belajarnya melalui proses pembelajaran yang asik, seru,menantang dan menyenangkan.

Pihak yang Terlibat: Beberapa pihak yang terlibat dalam mencapai tujuan tersebut melalui praktik PBL meliputi:
  1. Saya: Saya memiliki peran utama dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proyek PBL. Mereka juga bertanggung jawab memfasilitasi pembelajaran siswa selama proyek.
  2. Siswa: Siswa menjadi subjek utama dalam proses pembelajaran. Mereka terlibat aktif dalam proyek, belajar secara kolaboratif, dan mempresentasikan hasil proyek mereka.
  3. Orang Tua: Orang tua memiliki peran dalam mendukung pembelajaran PBL di rumah, mendukung anak-anak mereka dalam proyek, dan berkomunikasi untuk memahami perkembangan anak.
  4. Sekolah dan Administrasi: Pihak sekolah dan administrasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan dukungan, sumber daya, dan lingkungan yang mendukung pelaksanaan proyek PBL.
  5. Dosen pembimbing dan Guru Pamong, rekan seperjuangan:
  6. memberikan pendapat dan masukan sebelum pelaksanaan kegiatan praktik pembelajaran ini guna mendukung kegiatan- kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dalam proses pelaksanaan praktik pembelajaran. Yang tergabung dalam video conferensi google meet PGSD kelas A3 UNIPMA
Dengan memahami tantangan potensial dan melibatkan semua pihak yang terlibat, praktik PBL dapat diimplementasikan secara lebih efektif dan dapat membawa dampak positif terhadap pemahaman dan ketuntasan belajar siswa.

Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yangdigunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Strategi Menghadapi Tantangan dalam Implementasi PBL:
1. Keterbatasan Waktu:
  • Strategi: Membuat jadwal yang terstruktur untuk perencanaan dan pelaksanaan proyek, membagi proyek menjadi tahapan-tahapan yang terukur.
  • Proses: saya membuat jadwal/ timeline yang jelas untuk setiap fase proyek dan memprioritaskan kegiatan yang paling penting.
2. Variasi Tingkat Pemahaman Siswa:
  • Strategi: Menyediakan materi pendukung dan dukungan individual kepada siswa, serta mengadopsi pendekatan diferensiasi.
  • Proses: Guru dapat mengidentifikasi tingkat pemahaman siswa melalui pretes dan memberikan bimbingan tambahan kepada siswa yang membutuhkan.
3. Keterbatasan Sumber Daya:
  • Strategi: Menggali sumber daya yang tersedia, baik fisik maupun digital. Menggabungkan sumber daya yang terjangkau atau gratis.
  • Proses: mencari materi ajar , memanfaatkan perpustakaan sekolah, atau memanfaatkan perangkat lunak (aplikasi yang dapat dimanfaatkan siswa pada adndroid) gratis untuk mendukung pembelajaran.
4. Tantangan Manajemen Kelas:
  • Strategi: Menerapkan aturan kelompok yang jelas, memantau kinerja kelompok, dan memberikan bimbingan.
  • Proses: Membahas aturan dan tanggung jawab kelompok pada awal proyek, serta menyelenggarakan pertemuan kelompok secara teratur.
5. Evaluasi yang Komprehensif:
  • Strategi: Membuat rubrik evaluasi yang jelas dan menyeluruh, melibatkan siswa dalam penilaian rekan sejawat.
  • Proses: Menyusun rubrik evaluasi yang mencakup berbagai aspek, termasuk pemahaman konsep dan kontribusi individu.
6. Kesulitan Teknis atau Kontekstual:
  • Strategi: Memberikan bimbingan lebih lanjut kepada siswa dalam konteks sulit, menghadirkan sumber daya tambahan,.
  • Proses: menyelenggarakan sesi konsultasi tambahan untuk siswa yang mengalami kesulitan teknis atau kontekstual.
Berdasarkan tentangan yang dihadapi saya, langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu :
1. Pemilihan media pembelajaran inovatif.
  • Penggunaan media pembelajaran inovatif berbasis TPACK ada pun media pembelajaran ini adalah PPT (power point) dan video pembelajaran mengenai Penjumlahan Pecahan.
  • Proses penyiapan media inovatif dibuat oleh saya sendiri dimulai dari menyiapkan bahan materi dari internet dan pembuatan ppt semenarik mungkin serta menyiapkan video pembelajaran tentang Penjumlahan Pecahan.
  • Sumber daya yang diperlukan untuk membuat media pembelajaran inovatif ini yaitu : buku siswa matematika kelas V yang terdapat di laptop, Aplikasi office power point, , jaringan internet dan video pembelajaran tentang Jarak , Kecepatan dan Waktu.
2. Adapun model yang dipilih adalah model pembelajaran problem Based learning (PBL) dengan langkah-langkah yaitu mengorientasi peserta didik pada masalah, mengorganisir peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
  • Proses pembelajaran ini yaitu mempelajari model-model pembelajaran inovatif, mempelajari kemampuan awal dan kebiasaan atau gaya belajar siswa dan mempelajari karakteristik materi tentang penjumlahan pecahan.
  • Sumber daya yang diperlukan yaitu : jaringan internet, buku dan jurnal yang terkait dengan model –model pembelajaran inovatif, buku siswa matematika kelas V, dan LKPD.
3. Meningkatkan keaktifan peserta didik
  • Strategi yang dilakukan saya untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yaitu merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan mengembangkan RPP dan LKPD yang berpusat pada siswa terkait dengan dengan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
  • Proses pengembangan RPP yang berpusat pada siswa dengan menentukan kegiatan pembelajaran apa saja yang bisa meningkatkan keaktifkan siswa dan berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaianproses pembelajaran.
  • Sumber daya atau materi yang diperlukan yaitu lembar LKPD.
Adapun pihak yang terlibat pada pelaksanaan pembelajaran ini adalah:
  • Kepala sekolah dalam penugasan dan peminjaman peralatan pendukung pembelajaran yang tersedia di sekolah.
  • Teman sejawat (saya lainnya) dalam membantu penyusunan/setting lokasi, pengaturan perangkat pendukung pembelajaran, sebagai videografer dan observer.
  • Pengawas sekolah dalam memberi informasi tentang proses pelaksanaan pembelajaran dengan baik.
  • Dosen Pembimbing dalam mengarahkan proses kegiatan pembelajaran yang baik dan benar.
  • Guru Pamong dalam memberi arahan dan tuntunan pengambilan video kegiatan pembelajaran dengan baik dan benar.
Refleksi Hasil dan dampak 
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut.

Refleksi Hasil dan Dampak:
1. Efektivitas Langkah-langkah:
  • Dampak: Evaluasi awal menunjukkan bahwa langkah-langkah tersebut berhasil mengatasi beberapa tantangan, seperti meningkatnya keterlibatan siswa, peningkatan pemahaman konsep, dan penerapan matematika dalam konteks nyata.
  • Efektivitas: Secara keseluruhan, langkah-langkah ini dianggap efektif karena berhasil mencapai tujuan awal, yaitu meningkatkan ketuntasan belajar matematika siswa.
2. Respon Orang Lain:
  • Dampak: Respon dari siswa, orang tua, dan pihak sekolah umumnya positif. Siswa merasa lebih terlibat dan bersemangat dalam pembelajaran, orang tua merasa terlibat dalam perkembangan anak-anak mereka, dan pihak sekolah melihat peningkatan hasil pembelajaran.
  • Respon Orang Lain: Umpan balik yang positif dari semua pihak menunjukkan bahwa strategi ini dianggap berhasil dan bermanfaat.
3. Faktor Keberhasilan:
  • Faktor Keberhasilan: Keterlibatan aktif saya sebagai guru dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek, dukungan sumber daya dari sekolah, dan partisipasi orang tua yang positif menjadi faktor- faktor kunci keberhasilan.
  • Tantangan Tertangani: Keterlibatan orang tua, penanganan variasi tingkat pemahaman siswa, dan manajemen waktu berhasil saya tangani dengan baik.
4. Pembelajaran dari Keseluruhan Proses:
  • Pembelajaran: Proses ini mengajarkan pentingnya perencanaan yang matang, fleksibilitas dalam menangani tantangan, dan kolaborasi antara semua pihak terkait. Menerapkan pendekatan berbasis proyek tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep matematika, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial dan berpikir kritis siswa.
  • Kesimpulan: Keseluruhan, pembelajaran ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek, jika diterapkan dengan baik, dapat menciptakan pengalaman belajar yang positif dan berdampak.
Catatan Penting: Penting untuk terus mengumpulkan umpan balik dari semua pihak terkait dan melakukan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa strategi yang diimplementasikan tetap relevan dan efektif. Adanya refleksi dan evaluasi terus-menerus membantu pengembangan dan penyempurnaan strategi pembelajaran di masa depan. Selain itu, pembelajaran dari keseluruhan proses dapat membimbing guru dalam mengidentifikasi area perbaikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Selengkapnya, Best Practice dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas 5 Dalam Materi Jarak, Waktu dan Kecepatan Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat diunduh pada tautan dibawah ini: