Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aksi Nyata Modul 1.1 tentang Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Ngawi "Pembelajaran Model Problem Based Learning dengan Pemanfaatan IT"

Berikut adalah Aksi Nyata Modul 1.1 tentang Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Ngawi oleh Mariyadi dari SDN Sekarjati 1 Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi

"Pembelajaran Model Problem Based Learning dengan Pemanfaatan IT"

Aksi Nyata Modul 1.1 tentang Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Ngawi "Pembelajaran Model Problem Based Learning dengan Pemanfaatan IT"
Aksi Nyata Modul 1.1 tentang Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Ngawi "Pembelajaran Model Problem Based Learning dengan Pemanfaatan IT"

Latar Belakang

Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan datangnya era globalisasi guru harus menyiapkan siswa untuk mampu bersaing dalam persaingan bebas. Dalam rangka persiapan menyongsong masa depan yang penuh dengan persaingan bebas, dalam pembelajaran guru perlu menerapkan pembelajaran yang mampu menumbuhkembangkan keterampilan abad 21 diantaranya komunikasi, berpikir Kritis, Kerjasama dan kreatif. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan teknologi digital ake 21, etika dan tanggung jawab profesionalisme serta kefasihan dalam mendapatkan dan mencerna Informasi. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga dapat menghadapi tantangan kehidupan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Perkembangan teknologi informasi dari zaman ke zaman terus berkembang dan mengalami peningkatan, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan sangat diperlukan untuk berbagai kepentingan termasuk dalam pembelajaran.


Selain dengan pemanfaatan teknologi pembelajaran yang baik dapat mempermudah proses pembelajaran, membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran, dapat menarik perhatian siswa dan meningkatkan mutu pembelajaran juga mampu membelajarkan siswa untuk terbiasa memanfaatkan teknologi sebagai sumber informasi dan alat penunjang kehidupan.


Sebagai fasilitator, guru menuntun siswa untuk tumbuh dan berkembang sesuai kodrat alamnya serta berperilaku sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila meliputi bernalar kritis dalam memecahkan masalah, memiliki sifat kemandirian, memiliki semangat gotong-royong dan berkolaborasi, berakhlak mulia dan berkebhinekaan global. Pembelajaran dengan model Problem Based Learning terintegrasi dengan pemanfaatan teknologi informasi merupakan salah satu model pembelajaran yang mampu membelajarkan siswa untuk mencapai jutuan tersebut.


Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai adalah:

  1. Mewujudkan merdeka belajar bagi peserta didik dengan penerapan pembelajara yang berpusat pada murid
  2. Menumbuhkembangkan Profil Pelajar Pancasila pada peserta didik
  3. Menumbuhkembangkan keterampilan abad 21
  4. Menyajikan pembelajaran bermakna dengan pemanfaatan IT
  5. Mendapatkan peningkatan hasil belajar


Deskripsi Aksi Nyata

Dalam kegiatan aksi nyata yang menerapkan pembelajaran Model Problem Based Learning dengan Pemanfaatan IT yang terdapat beberapa tahap kegiatan sebagai berikut:

Tahap Pendahuluan

  1. Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam dan mengajak berdoa untuk mengembangkan karakteristik religious
  2. Kegiatan berdoa dipimpin oleh siswa yang datang paling awal sebagai wujud penghargaan terhadap karakter disiplin
  3. Untuk meningkatkan rasa nasionalisme, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu nasional atau daerah yang ada kaitannya denga topik pembelajaran
  4. Guru mengecek kesiapan diri siswa dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran sebagai wujud tanggungjawab
  5. Guru memberikan apersepsi dan menginformasikan tema yang akan dipelajari untuk memberikan gambaran materi ajar yang akan dipelajari sebagai upaya melibatkan siswa dalam pembelajaran dan koneksi antar materi dari materi yang sudah mereka kuasai sebelumnya.

Kegiatan Inti

FASE 1 (Orientasi peserta didik pada masalah)

  • Guru menunjukkan gambar atau video terkait masalah
  • Peserta didik mengamati gambar yang ditunjukkan oleh guru. 
  • Peserta didik tanya jawab dengan guru tentang isi gambar PPT.
  • Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pendapat terhadap gambar/foto yang diberikan.
  • Peserta didik diberikan kesempatan untuk menetapkan permasalahan dalam bentuk pertanyaan yang berhubungan dengan gambar yang diamati.

Contoh pertanyaannya yaitu:

  1. Apakah isi gambar 1?
  2. Apakah isi gambar 2?
  3. Apakah isi gambar 3?
  4. Apakah isi gambar 4?
  5. Jelaskan keterkaitan gambar 1, 2, 3 dan 4!
  6. Bagaimana cara supaya gambar 4 tidak terjadi?

  • Guru menunjukkan media konkrit yang dibawanya (misalnya buah atau sayuran)
  • Guru dan peserta didik bertanya jawab tentang materi yang akan diajarkan. Creativity and Innovation

FASE 2 (Mengorganisasi peserta didik dalam belajar)

  • Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok 
  • Peserta didik diberikan LKPD
  • Peserta didik dibantu mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

FASE 3 (Membimbing penyelidikan peserta didik kelompok)

  • Menggunakan materi ajar dan buku siswa peserta didik mengumpulkan informasi untuk membangun ide mereka sendiri dalam memecahkan masalah 
  • Peserta didik mendiskusikan pertanyaan dan melakukan penyelidikan pada LKPD dalam kelompok. Collaboration
  • Peserta didik dapat menggunakan bahan ajar maupun buku penunjang untuk bahan diskusi
  • Guru membimbing penyelidikan yang dilakukan peserta didik dengan berkeliling untuk memberikan bantuan saat siswa berdiskusi. Guru bisa memberikan pertanyaan pancingan apabila diskusi tidak berjalan lancar.
  • Guru melakukan penilaian terhadap satu kelompok saat mereka berdiskusi. Saat menilai, guru menggunakan rubrik. Siswa yang belum dinilai pada kesempatan ini dapat dinilai saat mereka melakukan diskusi di kesempatan lain. Rubrik ada di halaman belakang.
FASE 4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)

  • Peserta didik mencatat hasil penyelidikan kelompok dalam Lembar Kerja.
  • Peserta didik mengolah hasil penyelidikan yang diperoleh dari kelompoknya.
  • Peserta didik menjawab pertanyaan pada Lembar Kerja.
  • Peserta didik menyimpulkan hasil penyelidikan dari masalah yang ditemukan

FASE 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

  • Peserta didik dan guru mengevaluasi hasil penyelidikan melalui diskusi kelas.
  • Peserta didik dibimbing guru menganalisis hasil pemecahan masalah yang ada pada LKPD
  • Selanjutnya peserta didik diminta membaca hasil penyelidikan dan diskusi dan dilanjutkan dengan penyamaan persepsi.  
  • Kelompok peserta didik yang berhasil memecahkan permasalahan diberi pengahargaan.
  • Peserta didik mengumpulkan LKPD kepada guru untuk dinilai
  • Penutup
  • Peserta didik bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah berlangsung (Integritas) Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari ini?
  • Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari ini.
  • Guru memberikan penguatan dengan menayangkan video 
  • Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Termasuk menyampaikan kegiatan bersama orang tua 
  • Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang peserta didik

Faktor Pendukung

Seperti yang kita ketahui bahwa proses pembelajaran akan berjalan lancar jika mendapat dukungan dari komponen sebagai berikut:

1. Peserta didik

  • Peserta didik siap dengan metode pembelajaran yang akan diterapkan

2. Orang tua peserta didik

  • Orang tua menyadari akan tantangan global di masa depan yang mengharuskan anak-anaknya perlu diberikan perlakuan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan zaman

3. Kepala sekolah dan teman sejawat

  • Kepala sekolah dan teman sejawat berposisi sebagai tim evaluator terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan,

Faktor Penghambat

Tidak bisa ditampik bahwa dalam setiap pembelajaran pasti selalu ada factor penghambat yang ada. Adapun factor penghambat tersbut adalah sebagai berikut: 

  • Kondisi geografis lingkungan sekolah kurang strategis sehingga terkendala jaringan internet
  • Beberapa siswa masih membawa paradigma lama yang menganggap keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh guru
  • Sikap dan mental siswa yang masih lemah sehingga belum sepenuhnya berani mengungkapkan pendapatnya
  • Beberapa siswa masih memiliki sifat individualism yang menyulitkan kelancaran kegiatan diskusi

Rencana Perbaikan di masa mendatang

Beberapa rencana perbaikan ke masa mendatang antara lain:

  • Menjalin komunikasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat terkait pembelajaran yang sudah diterapkan
  • Lebih inovatif dalam menerapkan metode pembelajaran agar siswa lebih tertarik dalam belajar
  • Menanamkan karakter yang harus dimiliki siswa agar pembelajaran bisa berjalan sesuai harapan.
  • Meminta umpan balik kepada siswa, orang tua siswa, kepala sekolah dan teman sejawat