Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kurikulum 2022: Struktur, Isi, Karakteristik dan Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah Jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB sebagai Kurikulum Paradigma Baru

Mariyadi.com. Kemdikbudristek mengetengahkan kurikulum baru mulai tahun 2022 yang dinamakan dengan kurikulum prototype 2022. Kurikulum Prototipe adalah nama kurikulum baru 2022 yang akan diterapkan untuk semua jenjang pendidikan mulai dari Tingkat PAUD, Tingkat Sekolah Dasar (SD)/Sederajat, Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Sederajat, Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) /Sederajat, Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun Tingkat Sekolah Luar Biasa (SLB). Karena masih baru, beberapa kalangan masih belum mengerti Ciri Khusus Kurikulum Baru (Kurikulum 2022) ini.

Kurikulum 2022 Struktur, Isi, Karakteristik dan Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah Jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB sebagai Kurikulum Paradigma Baru
Kurikulum 2022 Struktur, Isi, Karakteristik dan Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah Jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB sebagai Kurikulum Paradigma Baru


Kurikulum prototipe diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Kurikulum prototipe merupakan kurikulum pilihan (opsi) yang dapat diterapkan satuan pendidikan mulai tahun ajaran (TA) 2022/2023. Kurikulum prototipe melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya (Kurikulum 2013). Jika melihat dari kebijakan yang akan di ambil para pemangku kebijakan, nantinya sebelum kurikulum nasional dievaluasi tahun 2024, satuan pendidikan diberikan beberapa pilihan kurikulum untuk diterapkan di sekolah.

Hasil Evaluasi Dokumen Kurikulum 2013
  • Kompetensi Kurikulum 2013 terlalu luas, sulit dipahami, dan diimplementasikan oleh guru.
  • Pendekatan tematik (jenjang PAUD dan SD) dan mata pelajaran (jenjang SMP, SMA, SMK, Diktara, dan Diksus) merupakan satu-satunya pendekatan dalam Kurikulum 2013 tanpa ada pilihan pendekatan lain
  • Pengaturan jam belajar menggunakan satuan minggu (per minggu) tidak memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk mengatur pelaksanaan mata pelajaran dan menyusun kalender pendidikan. Akibatnya, kegiatan pembelajaran menjadi padat.
  • Mapel informatika bersifat pilihan, padahal kompetensi teknologi merupakan salah satu kompetensi penting yang perlu dimiliki oleh peserta didik pada abad 21. 
  • Kurikulum yang dirumuskan secara nasional belum disesuaikan sepenuhnya oleh satuan pendidikan dengan situasi dan kebutuhan satuan pendidikan, daerah, dan peserta didik.
  • Struktur kurikulum pada jenjang SMA yang memuat mata pelajaran pilihan (peminatan) kurang memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memilih selain peminatan IPA, IPS, atau Bahasa. Gengsi peminatan juga dipersepsi hirarkis.
Hasil Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013
  • Komponen perangkat pembelajaran terlalu banyak dan menyulitkan guru dalam membuat perencanaan
  • Rumusan kompetensi yang detil dan terpisah-pisah sulit dipahami sehingga guru kesulitan menerjemahkan dalam pembelajaran yang sesuai filosofi Kurikulum 2013.
  • Strategi sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan monitoring implementasi Kurikulum 2013 belum terlaksana secara tepat dan optimal, belum variatif, belum sesuai dengan kebutuhan, dan belum efektif. Contoh kendala: sosialisasi tidak sampai langsung kepada tingkat gugus, pemilihan instruktur ditetapkan sentralistik sehingga tidak sesuai kebutuhan, dan pelatihan masih dilakukan secara konvensional dengan ceramah yang cenderung teoretik.
  • Masih banyak pengawas, kepala sekolah, dan guru yang memiliki pemahaman kurang tentang kerangka dasar, diversifikasi, dan konsep implementasi Kurikulum 2013.
  • Sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan monitoring implementasi Kurikulum 2013 belum berdampak optimal terhadap pemahaman pengawas, kepala sekolah, dan guru, kemampuan dan kinerja guru, serta peningkatan kualitas pendidikan di sekolah
Karakteristik Kurikulum 2022
Karakteristik Kurikulum Prototipe. Kementerian Pendidikan dan kebudayaan telah merancang Kurikulum prototipe ini agar dapat mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa. Kurikulum ini diharapkan dapat memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Kurikulum prototipe melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya:
  1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk mengembangkan murid secara holistik, mencakup kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi kognitif, sosial, emosional, dan spiritual. 
  2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi tertentu.
  3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah, lingkungan lokal) dan kebutuhan murid.
Kurikulum prototipe memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran. Berikut ini karakteristik utama dari kurikulum prototipe ini :
  1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis; kreativitas).
  2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Pengembangan Karakter Kurikulum Prototipe
Seperti kita ketahui bersama bahwa Kurikulum 2013 sudah menekankan pada pengembangan karakter, namun belum memberi porsi khusus dalam struktur kurikulumnya. Dalam struktur kurikulum prototipe, 20 – 30 persen jam pelajaran digunakan untuk pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis projek. Pembelajaran berbasis projek penting untuk pengembangan karakter karena:
  1. Memberi kesempatan untuk belajar melalui pengalaman (experiential learning)
  2. Mengintegrasikan kompetensi esensial yang dipelajari peserta didik dari berbagai disiplin ilmu
  3. Struktur belajar yang fleksibel.

Karakteristik dan Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah Tingkat PAUD
  1. Kegiatan bermain sebagai proses belajar yang utama Penguatan literasi dini dan penanaman karakter melalui kegiatan bermain-belajar berbasis buku bacaan anak
  2. Fase Pondasi untuk meningkatkan kesiapan bersekolah
  3. Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui kegiatan perayaan hari besar dan perayaan tradisi lokal

Karakteristik dan Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah Tingkat Sekolah Dasar / Sederajat
Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman holistik:
  1. Untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan sebagai mata pelajaran
  2. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
  3. Integrasi computational thinking dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS
  4. Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan
Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran

Karakteristik dan Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Sederajat
  1. Penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital, mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib
  2. Panduan untuk guru Informatika disiapkan untuk membantu guru-guru pemula, sehingga guru mata pelajaran tidak harus berlatar belakang pendidikan informatika
  3. Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran

Karakteristik dan Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) /Sederajat
  1. Lebih fleksibel untuk disesuaikan dengan minat siswa, karena pilihan pada level mata pelajaran (bukan program peminatan/ penjurusan).
  2. Di kelas 10 pelajar menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Mata pelajaran yang dipelajari serupa dengan di SMP.
  3. Di kelas 11 dan 12 pelajar mengikuti mata pelajaran dari Kelompok Mapel Wajib, dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
  4. Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali dalam satu tahun ajaran, dan pelajar menulis esai ilmiah sebagai syarat kelulusan.

Karakteristik dan Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
  1. Dunia kerja dapat terlibat dalam pengembangan pembelajaran
  2. Struktur lebih sederhana dengan dua kelompok mata pelajaran, yaitu Umum dan Kejuruan. Persentase kelompok kejuruan meningkat dari 60% ke 70%
  3. Penerapan pembelajaran berbasis projek dengan mengintegrasikan mata pelajaran terkait. Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi mata pelajaran wajib minimal 6 bulan (1 semester).
  4. Pelajar dapat memilih mata pelajaran di luar program keahliannya
  5. Alokasi waktu khusus projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Budaya Kerja untuk peningkatan soft skill (karakter dari dunia kerja)

Karakteristik dan Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah Tingkat Sekolah Luar Biasa (SLB)
  1. Capaian pembelajaran pendidikan khusus dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan intelektual.
  2. Untuk pelajar di SLB yang tidak memiliki hambatan intelektual, capaian pembelajarannya sama dengan sekolah reguler yang sederajat, dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
  3. Sama dengan pelajar di sekolah reguler, pelajar di SLB juga menerapkan pembelajaran berbasis projek untuk menguatkan Pelajar Pancasila dengan mengusung tema yang sama dengansekolah reguler, dengan kedalaman materi dan aktivitas sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pelajar di SLB.
Selengkapnya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai struktur kurikulum 2022, isi kurikulum baru 2022 dan skema Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah silakan download kurikulum 2022 pdf dalam bentuk pemaparan kurikulum baru 2022 pdf atau kurikulum prototype 2022 pdf pada tautan dibawah ini: