Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Proposal PTK: “ Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi Hitung Bilangan Bulat Dengan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 1 Magetan “





Proposal PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah proposal yang dibuat oleh peneliti untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di dalam kelas dengan melakukan PTK guna memperbaiki pembelajaran pada kelas yang diteliti dan meningkatkan proses belajar mengajar siswa pada kelas tertentu. Namun tidak semua kelas yang hendak di lakukan PTK, seperti halnya tadi hanya kelas kelas tertentu, misal kelas yang dianggap bermasalah, atau poses blajar mengajar kelas tersebut tidak optimal atau terdapat masalah lainnya.
 
Contoh Proposal PTK: “  Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi Hitung  Bilangan Bulat  Dengan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V  SD Muhammadiyah 1 Magetan  “
Contoh Proposal PTK: “  Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi Hitung  Bilangan Bulat  Dengan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V  SD Muhammadiyah 1 Magetan  “ 
Unsur PTK
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ada beberapa unsur yang terkandung di dalamnya yang sangat khas yaitu sebagai berikut:
1.   PTK di laksanakan oleh pendidik yaitu guru/pengajar, apa bila dalam kelas tersebut terdapat masalah
2.   PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dilakukan bahwa memang benar masalah yang di hadapi oleh guru pada kelas tersebut
3.   PTK memang harus didakan karena masih banyak proses pembelajaran yang harus dimaksimalkan oleh pendidik/guru.

Contoh Proposal PTK
Berikut ini adalah Contoh Proposal PTK yang berjudul “  Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi Hitung  Bilangan Bulat  Dengan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V  SD Muhammadiyah 1 Magetan  “ . Contoh Proposal dibawah ini hanya bersifat petikan. Untuk versi lengkap atas Laporan PTK dengan judul diatas silakan Download Contoh Proposal PTK.
………………………………………………………………………..
 A .  JUDUL

 
“  Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi Hitung  Bilangan Bulat  Dengan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V  SD Muhammadiyah 1 Magetan  “

B.    LATAR BELAKANG MASALAH DAN IDENTIFIKASI MASALAH
        1.   Latar Belakang Masalah
Pelajaran  matematika  adalah  pelajaran  yang  kurang  diminati oleh  siswa. Anak  seakan  ketakutan  dan bosan  terhadap  pelajaran  matematika. Mengapa  hal  ini  bisa  terjadi?  Pada  hakekatnya  pelajaran  matematika adalah  ilmu  deduktif  yang  abtrak, sedang  anak  usia  SD relatif  berada  pad  pemikiran  konkrit  dengan  kemampuan  yang  bervariasi.  Penalitian  yang  dilakukan  oleh Jean Peaget  dan  teman-teman (dalam Karso, dkk. 2014) menunjukkan  bahwa anak tidak  bertindak  dan  berfikir  sama  seperti orang  dewasa. Lebih-lebih  dalam pembelajaran  matematika  di SD, sesuatu  yang abstrak  dapat  saja  menjadi sesuatu  yang  sulit  dimengerti  oleh  anak-anak  yang  belum  formal. Oleh karena  itu  tugas  guru  menolong  anak  mengembangkan kemampuan  intelektualnya  sesuai  dengan perkembangan  intelektual  anak.
Dalam kegiatan pembelajaran, prestasi belajar yang dicapai siswa kadang sesuai harapan,  tetapi kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar setiap orang, diantaranya; faktor internal (dari dalam diri) dan faktor eksternal (luar diri) individu belajar.
Untuk mengatasi rendahnya prestasi belajar pada operasi hitung bilangan bulat dan rendahnya motivasi siswa berkesulitan belajar, maka diperlukan suatu layanan bimbingan belajar. Layanan bimbingan belajar adalah kegiatan bimbingan yang bertujuan membantu individu (siswa) dalam mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Sebagai pendidik yang berkompetensi dan profesional tentunya guru dalam proses pembelajaran akan menggunakan metode/strategi yang dapat melibatkan siswa. Sehingga siswa dapat aktif dalam belajar.
Bilangan bulat adalah bilangan yang utuh dalam  arti bukan bilangan pecahan. Bilangan bulat dinyatakan dengan B = { ... , -3, -2, -1, 0 , 1, 2, 3 , ...}. Operasi hitung pada bilangan bulat yang diterapkan di SD adalah penjumlahan dan pengurangan.
Oleh karena itu seorang guru harus mampu memahami dan menerapkan berbagai metode mengajar. Metode mengajar yang juga harus dikuasai guru untuk pembelajaran di SD/MI antara lain metode demonstrasi karena seperti yang dikatakan (Sri Anita W, dkk : 2014) bahwa dengan metode demonstrasi siswa – siswi dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek yang sebenarnya, dapat mengembangakan rasa ingin tahu siswa, dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis, dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan objek dan dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek.
Selain metode, media belajar juga sangat berperan untuk keberhasilan suatu proses pembelajaran dikelas menurut (Sri Anita W, dkk 2014) media bermanfaat untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, untuk menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak bagi seluruh siswa dan untuk membuat konkret konsep – konsep yang abstrak, karena seperti yang kita ketahui banyak teori yang menjelaskan bahwa anak – anak usia SD/MI berada dalam taraf berpikir konkrit (nyata).

     2.   Identifikasi  Masalah
Berdasarkan analisa hasil observasi, angket, dan wawancara khususnya siswa berkesulitan belajar, peneliti mengidentifikasi bahwa penyebab siswa berkesulitan belajar Matematika di kelas V SD Muhammadiyah  Magetan  adalah rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika yang dikarenakan siswa berkesulitan dalam kemampuan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang berupa bilangan bulat negatif .  Karena hal itulah penulis melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran melalui metode demonstrasi dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) agar dalam proses pembelajaran dikelas terjadi interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa.
Dalam pembelajaran matematika siswa kelas  V  SD Muhamma-diyah Magetan, dengan materi operasi  hitung  bilangan bulat siswa yang mencapai di bawah KKM yaitu 5 siswa dari 28 siswa dengan prosentase 17,9%. Dalam mengajar guru mengunakan metode ceramah dan diskusi. Meskipun sudah dibuat kelompok-kelompok belajar, selama proses pembelajaran berlangsung siswa pasif, pertanyaan yang diberikan guru tidak dijawab, ketika siswa disuruh bertanya tidak ada yang bertanya, sehingga dalam proses pembelajaran tidak ada interaksi antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa.
Berdasarkan hasil diskusi dengan Supervisor, renungan guru setelah proses pembelajaran dan data nilai siswa setelah pembelajaran, menemukan bahwa siswa kurang menguasai materi yang diajarkan oleh guru disebabkan

a. .Penjelasan guru masih banyak yang bersifat abstrak.
b.      Kurangnya contoh yang diberikan guru.
c.       Penjelasan guru tentang operasi hitung  bilangan bulat kurang  menarik..
d.      Siswa tidak diberi kesempatan bertanya.
e.       Siswa tidak diberi kesempatan melakukan sendiri/mencoba melakukan percobaan / demonstrasi.
f.       Kurangnya metode pembelajaran.
Setelah berdiskusi dengan Supervisor, ditemukan ada beberapa faktor  penyebab,  siswa  kurang  menguasai  materi  yang  diajarkan adalah  kurangnya  perhatian  dan  konsentrasi  siswa  saat  mengikuti  pembelajaran. Pembelajaran  guru  terlalu  cepat,  dalam  menjelaskan  materi  guru  hanya  memakai metode  ceramah  saja. Guru  kurang  menggunakan  media  dan  contoh  konkrit,  sehingga:
a.       Siswa kurang menguasai materi yang diberikan guru.
b.       Siswa  kurang  tertarik  pada  materi sehingga tidak merespon      pertanyaan guru.
c.       Siswa kurang kompak dalam kerjasama mengerjakan tugas kelompok.
Dari identifikasi tersebut perlu diadakan perbaikan pembelajaran secepatnya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Untuk  meningkatkan  penguasaan  siswa  terhadap  materi  yang  diajarkan  peneliti  menekankan  pada  penggunaan  metode  demontrasi.

C.   RUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
       1.   Rumusan Masalah
Berdasaarkan latar belakang bahwa  faktor  penyebab  siswa  kurang  menguasai  materi  yang  telah  diajarkan  di atas,  maka  yang  menjadi  rumusan  masalah  adalah ”Bagaimana  meningkatkan  prestasi belajar  matematika tentang  operasi  hitung  bilangan  bulat dengan  menggunakan  metode  demontrasi  pada  siswa  kelas  V  SD  Muhammadiyah 1  Magetan” Kabupaten  Magetan.
       2.   Pemecahan Masalah
                         Setelah menemukan berbagai masalah dalam pembelajaran seperti  
            tersebut  diatas, maka penulis mengambil alternatif pemecahan masalah  
      sebagai  berikut:
a.       Guru menjelaskan materi dengan konkrit.
b.      Guru memberikan banyak contoh
c.       Guru menjelaskan tentang tehnik operasi  hitung  bilangan  bulat tidak terlalu cepat.
d.      Guru memberi kesempatan siswa bertanya.
e.       Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendemonstrasikan sendiri.
                     Selanjutnya  dengan  menjadikan  siswa  sebagai  obyek  belajar,  akan  dapat  meningkatkan  peran aktifnya  dalam  proses pembelajaran. Berdasarkan  uraian di atas,  maka dalam  penelitian  ini saya  mengambil   judul  “Peningkatan  Hasil  Belajar  Matematika  Tentang Operasi  Hitung  Bilangan  Bulat  Dengan  Metode  Demontrasi  Pada  Siswa  Kelas  V SD Muhammadiyah  Magetan “ Kabupaten  Magetan.
                       Berdasaarkan latar belakang bahwa  faktor  penyebab  siswa  kurang  menguasai  materi  yang  telah  diajarkan  di atas,  maka  yang  menjadi  rumusan  masalah  adalah ”Bagaimana  meningkatkan  prestasi belajar  matematika tentang  operasi  hitung  bilangan  bulat dengan  menggunakan  metode  demontrasi  pada  siswa  kelas  V  SD  Muhammadiyah  Magetan” Kabupaten  Magetan.




D.    TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan metode demontrasi dapat meningkatkan  prestasi belajar  matematika tentang  operasi  hitung bilangan  bulat. 

E.       MANFAAT PENELITIAN
1.      Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini akan mengkaji metode pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan  prestasi belajar  matematika tentang  operasi  hitung  bilangan  bulat dengan  menggunakan  metode  demontrasi. Dengan demikian temuan penelitian ini akan memperkaya khasanah pengetahuan di bidang metode pembelajaran.

2.      Manfaat  Praktis
Bagi siswa:
a.     Memberikan  pengalaman  belajar  yang  menyenangkan
b.     Memiliki keterampilan konsep dasar operasi hitung bilangan   bulat yang tepat. 
c.    Meningkatnya prestasi belajar siswa pada pelajaran Matematika.
Bagi guru:
a.     Memperbaiki  proses  pembelajaran  yang  dilakukan.
b.   Meningkatkan  kinerja  guru  dalam  mengajarkan  opersi  hitung bilangan  bulat.
c.     Menambah  pengetahuan  guru  dalam  menggunakan  metode  belajar  yang  sesuai  dalam  pembelajaran  matematika.

Bagi  Lembaga / Sekolah
a.    Meningkatkan  mutu  pembelajaran  matematika  di  SD
b.    Memberikan  sumbangan  yang  positif  terhadap  kemajuan  sekolah.

F.     KAJIAN PUSTAKA
a.      Teori  Kajian  Pembelajaran
Menurut Pusat Pemerintahan Bahasa (Anonymous, 1989) kata peningkatan berarti cara, proses, pembuatan meningkatkan. Sedangkan penguasaan berasal dari kata “kuasa” yang berarti kemampuan atau kesanggupan untuk membuat sesuatu. Penguasaan adalah pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan atau kepandaian. Jadi yang dimaksud dengan peningkatan penguasaan siswa dalam pembelajaran adalah proses atau cara meningkatkan pemahaman siswa atau kesanggupan siswa untuk menggunakan pengetahuan atau kepandaian dalam pembelajaran.
a)      Pengertian  Peningkatan Penguasaan Pembelajaran
Menurut Karso, dkk. 2014  dijelaskan  bahwa penggunaan tentang    topik  atau  materi  tertentu  yang  dapat  dijadikan  model   untuk  mempelajari  topik atau  materi  berikutnya. Khususnya  dalam  matematika  biasa  disebut  dengan  penguasaan  materi  prasarat. Informasi  tentang  penguasaan  materi  prasarat  tersebut  merupakan  salah  satu  petunjuk  yang  sangat  berharga  bagi  para  guru  untuk  menentukan  tingkat  kesiapan  siswa  dalam  belajar  matematika.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Ada  3  macam  tingkat  kesiapan  siswa  dalam  belajar  yang  di  butuhkan                                                                                                     guru  yaitu :
·         Usia  kematangan / kemampuan   siswa.
·         Penguasaan  materi  prasarat  yang  di miliki  siswa.
·         Ketertarikan ( interes )  siswa  dalam  belajar  matematika.
Tingkat  kesiapan  siswa  dalam belajar akan  memperlancar  penguasaan  siswa  dalam mempelajari  topik  atau  materi  berikutnya.
Menurut buku Matematika untuk kelas V SD/MI yang diterbitkan oleh Tim Bina Karya Guru, Pengarah oleh A. Malik Thachir, S.K.M. Hum. Operasi Hitung Bilangan Bulat Sebagai Berikut :

Bilangan Bulat terdiri atas 3 macam :
a.       Bilangan bulat Negatif, ciri ciri nya didepan bilangan itu terdapat tanda - , misalnya : -1 (dibaca negatif satu), -2 (dibaca negatif dua), -15 (dibaca negatif lima belas) dsb.
b.      Bilangan bulat Nol, hanya ada satu bilangan bulat Nol, yaitu 0 (dibaca nol, bukan kosong)
c.       Bilangan Bulat Positif, ciri ciri nya didepan bilangan tersebut terdapat tanda +,  misalnya +1 (dibaca Positif satu), +2 (dibaca Positif dua), +15 (dibaca Positif lima belas), dsb. tetapi kemudian tanda + itu tidak dituliskan, ini berarti bahwa bilangan positif tidak menggunakan tanda +, tetapi cukup ditulis bilangannya saja, maka bilangan bulat selain NOL yang tidak terdapat tanda - ataupun +,  itu diartikan sebagai bilangan bulat positif, misalnya : 1 (dibaca satu/diartikan positif satu), 2 (dibaca dua/diartikan positif dua), 15 (dibaca lima belas/diartikan positif lima belas), dsb.
Empat macam Operasi pada bilangan bulat:
·         Penjumlahan
·         Pengurangan
·         Perkalian
·         Pembagian
Tanda Operasi Hitung Berjajar antara + dan - :
Ø  Bila ada tanda operasi hitung berjajar + dan +   : diartikan +  
misal : 5 + (+ 5) artinya 5 + 5
Ø  Bila ada tanda operasi hitung berjajar + dan -    : diartikan –
misal : 5 + (- 5) artinya 5 – 5
Ø  Bila ada tanda operasi hitung berjajar - dan +   : diartikan –
misal : 5 - (+ 5) artinya 5 – 5
Ø  Bila ada tanda operasi hitung berjajar - dan -   : diartikan +
misal : 5 - (- 5)  artinya 5 + 5
Penjumlahan :
Ø  Positif ditambah Positif, hasilnya pasti Bilangan Bulat Positif,
contoh :  16 + 5 = 21
Ø  Positif/Negatif ditambah Nol, hasilnya Bilangan Bulat asal,
 contoh :  16 + 0 = 16;    (-16) - 0 = -16
Ø  Positif ditambah Negatif,  hasilnya Positif atau Negatif, mengikuti Bilangan Bulat yang lebih besar.
-          Bila yang lebih besar merupakan Bilangan Positif
maka jawabannya Bilangan Positif.
-          Bila yang lebih besar adalah Bilangan Negatif,
maka jawabannya Bilangan Bulat Negatif.
Cara mengerjakannya adalah abaikan dulu tanda negatif/positif, lalu bilangan yang lebih besar dikurangi bilangan yang lebih kecil, sesudah itu tentukan Negatif atau Positifnya,
contoh : 
a.    16 + (-5) = 16 - 5 = 11 
       (16 lebih besar dan positif,  maka jawabannya 11 juga positif)
b.      5 +(-16) = -11 = 16 - 5 = 11
                 ( -16 lebih besar dan Negatif, maka jawabannya -11 juga negatif)
Ø  Negatif ditambah Negatif, hasilnya Bilangan Bulat Negatif, sama saja ketika mengerjakan positif dengan positif,  hanya saja disini semuanya bilangan Negatif,
contoh :   
a.  (-16) + (-5)>Positif berjajar dengan negatif diartikan negative
     = (-16)  -  5
                                          =  -21
Pengurangan :
a.       Positif dikurangi Positif
1)      Bila lebih besar bilangan yang paling awal (dikurangi)  hasilnya Positif,
Contoh : 3 - 2 = 1
2)      Bila lebih besar bilangan yang dibelakang (mengurangi)  hasilnya Negatif,
Contoh:   2 - 3 = -1
b.      Positif dikurangi Negatif
Akan ada dua tanda negatif berjajar, dan diartikan sebagai +
Contoh:  6 - (-3) = 6 + 3 = 9
-          Negatif dikurangi Positif
-          Abaikan dulu tanda negatif/Positif,yang lebih besar dikurangi yang lebih kecil
-          bila yang lebih besar positif, jawaban positif
-          bila yang lebih besar negatif, jawaban negatif
contoh:
1)      (-6) + 7 = 7 - 6 = 3;  yang lebih besar adalah 7 dan positif, maka jawaban juga positif (3)
2)      (-7) + 6 = 7 - 6 = 3;  yang lebih besar adalah 7 dan negatif, maka jawaban juga negatif (-3) jadi (-7) + 6 =
c.       Negatif dikurangi Negatif
Akan ada dua tanda negatif berjajar, dan diartikan sebagai +
Contoh:
·         (-7)  -  (-3) = (-7) + 3; 
Abaikan dulu tanda ositif/Negatif,lalu yang lebih besar dikurangi  yang lebih kecil, bila yang lebih besar positif, jawaban positif, bila yang lebih besar negatif, jawaban negatif
·          7 - 3 = 4
yang lebih besar adalah angka 7 dan Negatif (-7) berarti jawaban 4 juga jadi Negatif (-4) maka (-7) - (-3) =(-4)

Untuk menjumlahkan bilangan bulat ada dua cara yang bisa Anda gunakan yakni penjumlahan bilangan bulat dengan alat bantu yakni dengan garis bilangan dan penjumlahan bilangan bulat tanpa alat bantu.



Penjumlahan dengan alat bantu
Dalam menghitung hasil penjumlahan dua bilangan bulat, dapat digunakan dengan menggunakan garis bilangan. Bilangan yang dijumlahkan digambarkan dengan anak panah dengan arah sesuai dengan bilangan tersebut. Apabila bilangan positif, anak panah menunjuk ke arah kanan. Sebaliknya, apabila bilangan negatif, anak panah menunjuk ke arah kiri.
Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara menjumlahkan bilangan bulat, silahkan simak contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal
Hitunglah hasil penjumlahan berikut dengan menggunakan garis bilangan
-          6 + (–8) = . . .?
-          (–3) + (–4) = . . . .?
Penyelesaian:
a.       Perhatikan gambar garis bilangan di bawah ini.
Untuk menghitung 6 + (–8), perhatikan langkah-langkahnya berikut ini.
=> Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 6 satuan ke kanan sampai pada angka 6 (a).
=> Gambarlah anak panah tadi dari angka 6 sejauh 8 satuan ke kiri sampai angka –2 (b).
=> Jadi, hasilnya dari 6 + (–8) = –2 (c).
b.      Perhatikan gambar garis bilangan di bawah ini.
Untuk menghitung –3 + (–4), perhatikan langkah-langkahnya berikut ini.
=> Gambarlah anak panah dari angka 0 sejauh 3 satuan ke kiri sampai pada angka –3 (a).
=> Gambarlah anak panah tadi dari angka –3 sejauh 4 satuan ke kiri sampai pada angka –7 (b).
=> Jadi, hasilnya dari 6 + (–8) = –2 (c).

Penjumlahan Tanpa Alat Bantu
Penjumlahan pada bilangan yang bernilai kecil dapat dilakukan dengan bantuan garis bilangan. Namun, untuk bilangan-bilangan yang bernilai besar, hal itu tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, kita harus dapat menjumlahkan bilangan bulat tanpa alat bantu.
Jika kedua bilangan bertanda sama
Jika kedua bilangan bertanda sama (keduanya bilangan positif atau keduanya bilangan negatif), jumlahkan kedua bilangan tersebut. Hasilnya berilah tanda sama dengan tanda kedua bilangan.


Contoh:
a) 125 + 234 = 359
b) –58 + (–72) = –(58 + 72) = –130
Jika kedua bilangan berlawanan tanda
Jika kedua bilangan berlawanan tanda (bilangan positif dan bilangan negatif), kurangi bilangan yang bernilai lebih besar dengan bilangan yang bernilai lebih kecil tanpa memerhatikan tanda. Hasilnya, berilah tanda sesuai bilangan yang bernilai lebih besar.

Contoh:
a) 75 + (–90) = –(90 – 75) = –15
b) (–63) + 125 = 125 – 63 = 62
Oke, demikian postingan Mafia Online tentang oprasi penjumlahan bilangan bulat dan contoh soalnya. Mohon maaf jika ada kata atau perhitungan yang salah dalam postingan di atas. Silahkan baca postingan berikutnya tentang sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat. Salam Mafia => Kita pasti bisa.
        b)  Pengertian  Tentang  Belajar



a.       Tujuan  Belajar
Tujuan belajar merupakan aspek yang ingin dicapai dalam belajar. Menurut Sardiman A.M. (2006:25), ada tiga jenis tujuan belajar, yaitu: untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap
1)      Untuk Mendapatkan Pengetahuan Siswa setelah belajar akan berubah, sebelum belajar siswa belum memahami secara penuh tentang operasi hitung bilangan bulat, maka setelah belajar siswa tersebut memahami secara penuh tentang bilangan bulat.  Metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar tentang operasi hitung bilangan bulat adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, dan tugas.
2)      Penanaman Konsep dan Keterampilan, tujuan belajar yang pertama adalah mendapatkan pengetahuan, selain itu dengan belajar dapat diperoleh penanaman konsep dan keterampilan. Konsep di sini berkaitan dengan pengertian bilangan bulat dan keterampilan berkaitan dengan dengan operasi hitung bilangan bulat. Metode yang digunakan dalam proses belajar ini adalah metode tanya jawab, kerja kelompok, peragaan, dan tugas.
3)      Pembentukan mental dan perilaku anak didik, tidak akan terlepas dari penanaman nilai-nilai, transfer of values, oleh karena itu guru tidak sekedar “pengajar” tetapi benar-benar sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya.  

b.      Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
1)      Faktor Intern / dalam
Faktor fisiologis, adalah kondisi fisik yang terjadi atau dialami individu saat belajar. Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap siswa. Faktor fisiologis diantaranya:
a)      Kondisi fisik
b)      Kondisi panca indera.
Faktor psikologis, adalah suatu keadaan atau kondisi mengenai gejala-gejala kehidupan kejiwaan yang berpengaruh terhadap proses belajar. Faktor psikologis antara lain:
                  ( 1 ) Bakat.    (2) minat,   (3) motivasi,   (4) kemampuan kognitif.  
 
2)      Faktor Ekstern/luar
Lingkungan alam, adalah kondisi alam yang dapat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar, misalnya: suhu, udara, cuaca, musim yang sedang berlangsung, kejadian alam dan lain-lainnya.Lingkungan sosial, berperan dalam pembentukan individu siswa baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya: keluarga dan masyarakat.

3)      Faktor Instrumental
Sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar. Faktor instrumental meliputi:
a)      kurikulum/bahan pelajaran,
b)      guru,
c)      sarana dan fasilitas.




         cPengertian Kesulitan Belajar 

                        Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan perkembangan, integrasi, kemampuan verbal/ non verbal dalam menguasai secara tuntas bahan atau materi pelajaran yang diberikan.

        b.   Tujuan Pembelajaran Matematika di SD
Pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a.       Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
b.       Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c.       Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d.      Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e.        Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam  kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
c.   Metode  Demontrasi  Dalam  Pembelajaran
   1.      Pengertian
                 Metode  demontrasi ( dalam  Udin. S  Winataputra. 2005 )  merupakan  metode  megajar  yang  menyajikan  bahan  pelajaran  dengan  mempertunjukkan  secara  langsung  obyeknya  atau  caranya  melakukan  sesuatu  untuk  menunjukkan  proses  tertentu.  Dalam  pelaksanaan   demontrasi  guru  harus  yakin  bahwa  seluruh  siswa  dapat  memperhatikan  (mengerti)  terhadap  obyek  yang  akan  di demontrasikan.  Selama  proses  demontrasi  guru  sudah  mempersiapkan  alat-alat  yang  akan di  gunakan  dalam  demontrasi  tersebut.
 Jadi  berdasarkan  pengertian  di  atas   metode  demontrasi  adalah  cara  melakukan  atau  memperagakan  atau  mempertunjukkan  sesuatu  guna  mencapai  tujuan  yang  telah  ditentukan.
   2.      Pentingnya  Metode  Demontrasi  dalam  Pembelajaran
                        Dalam  pembelajaran  matematika  khususnya  Operasi  hitung  bilangan  bulat   penggunaan  metode  demontrasi  sangatlah  penting. Mengapa  demikian?  Karena  dengan  menggunakan  metode  demontrasi  siswa  akan  mendapatkan   pengalaman  belajar  di antaranya:
a.       Mengamati  proses  belajar  langsung  dengan  peragaan  yang menyenangkan.
b.      Operasi  penjumlahan  dan  pengurangan   bilangan  bulat  akan  diperagakan  dengan  menggunakan garis  bilangan dan  langkah  maju mundur,  menang dan  kalah,  pinjaman / hutang dan bayar,  untung dan rugi,   ke kanan dan ke kiri, naik dan turun.
c.       Menganalisa  kegiatan  belajar  secara  Proses

    3.      Keuntungan  dan  kelemahan  Metode  Demontrasi
            Menurut   Udin S. Winataputra.  (2005 )  dijelaskan  bahwa  metode  demonstrasi  juga  memiliki  keunggulan-keunggulan  diantara-nya  :
a.       Siswa memahami  obyek  secara  langsung
b.      Dapat  mengembangkan  rasa  inggin  tau  siswa
c.       Siswa  terbiasa  untuk  bekerja  secara  sistematis
d.      Siswa  dapat   mengamati  sesuatu  secara  proses
e.       Siswa  dapat  mengetahui  hubungan  struktural /  urutn obyek.
Menurut  Udin S. Winataputra.  (2005)  dijelaskan  bahwa  metode  demonstrasi  juga  memiliki  kelemahan,  antara  lain
a.       Dapat  menimbulkan  berfikir   konkrit  juga
b.      Bila  jumlah  siswa  banyak,  efektifitas  demontrasi  sulit  di  capai .
c.       Bergantung  pada  alat  bantu.
d.      Bila  demontrasi  guru  tidak  sistematis,  demontrasi  tidak  akan  berhasil
e.       Banyak  siswa  akan  menjadi  kurang  berarti.
d.  Materi  Pembelajaran  Matematika
Pembelajaran  matematika  di  SD   merupakan  salah  satu  kajian    yang  selalu  menarik  untuk  di  pelajari,  karena  adanya  perbedaan  karakteristik  khususnya antara  hakekat  anak dengan hakekat  maetmatika.  Karena  perbedaan  karakteristik  itulah,  maka  di  perlukan  kemampuan  khusus  dari  seorang  guru  untuk  menjadi  perantara antara  dunia  anak   yang  perlu  berfikir  secara  deduktif   untuk  dapat  mengerti  dunia   matematika.
Dunia  matematika   merupakan  sebuah  system,  yang  deduktif,  mampu  mengembangkan  model – model pembelajaran  yang  unik. Model  matematika  sebagai  implementasi dari  system matematika  ini,  kemudian   dapat  digunakan  untuk  mengatasi  persoalan – persoalan  dunia  nyata.
Dengan  matematika  dapat  membentuk  pola  pikir  orang  yang mempelajari  menjadi  pola  pikir   matematis  yang  sistematis,  logis,  kritis,   dan  dengan  penuh  kecermatan.  Tetapi  pengembangan  sistem  atau  model  matematika, tidak  selalu sejalan  dengan  perkembangan  berfikir  anak  terutama  pada  anak  usia  SD.  Apa  yang  dianggap  logis   dan  jelas  oleh  para  ahli,  justru  merupakan  hal  yang  tidak  masuk  akal  dan  membingungkan  bagi  anak.  Sebab  tahap  perkembangan  berfikir  anak  usia  SD  belum  formal  dan  relative   masih  konkrit  serta adanya  keanekaragaman  intelegensinya.
Matematika  bagi  siswa  SD   berguna  untuk  kepentingan  hidup  dalam  lingkungan,  untuk  mengembangkan pola pikirnya.  Kegunaan  matematika  bagi  siswa  SD  adalah  sesuatu  yang  jelas  dan  tidak  perlu  di  persoalkan  lagi,  lebih-lebih  pada  era  pengembangan  ilmu  pengetahuan  dan  tehnologi  dewasa  ini. Persoalannya  sekarang  ini  adalah  Materi  mana  saja yang  diperlukan  anak  usia  SD  dan  bagaimana  cara  pembelajarannya.

G.    METODE PENELITIAN
1.      Subyek, Tempat, dan Waktu ( Setting )
Subjek penelitian
Adapun yang menjadi subyek penelitian perbaikan pembelajaran adalah siswa kelas V SD Muhammadiyah 1 Magetan, Kecamatan Magetan, kabupaten Magetan, dengan jumlah 28 siswa dengan rincian 16 siswa laki-laki dan  12 siswa  perempuan. Pada pelajaran Matematika dengan indikator melakukan operasi hitung bilangan bulat.
Tempat penelitian
Tempat penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Muhammadiyah 1 Magetan, Kecamatan Magetan, kabupaten Magetan.
Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I pada tanggal         5 Februari 2019,  siklus II pada tanggal 10 Maret 2019 dan sesuai dengan jadwal kegiatan. Penelitian ini dibantu oleh supervisor II sebagai rekan kerja dan  kepala sekolah sebagai penanggung jawab dan supervisor
2.      Teknik dan  Alat Pengumpulan Data
Sumber  data  dari  penelitian  ini  adalah  siswa  kelas  V   SD Muhammadiyah  Magetan Kecamatan  Magetan  Kabupaten  magetan, dengan  jumlah  siswa  28  anak  yang  terdiri  dari  16  siswa  laki-laki  dan  12  siswa  perempuan. Penelitian  di  laksanakan  pada  semester  genap  tahun  pelajaran   pembelajaran  2018/2019.
Data  penelitian  ini  adalah: Data  Tentang  Hasil  Belajar  siswa  pada  operasi  hitung  bilangan  bulat.
Alat  yang  di  gunakan  dalam  penelitian  ini   adalah:
1)      Rencana  pelaksanan  pembelajaran  dalam  2  siklus  yang  terdiri  dari  2  RPP  yaitu  RPP  perbaikan  pembelajarn  siklus  I  dan  RPP perbaikan  pembelajaran  pada  siklus  II.
2)      Lembar  observasi  aktivitas  guru  dan  siswa  yang  dilakukan   oleh  pengamat   terhadap  proses  pembelajaran  berlangsung.
3)      Tes  Hasil  belajar  siswa  setelah  mendapatkan  pembelajaran.

3.      Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif yang merupakan suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan fakta yang sesuai dengan data yang diperoleh tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dan untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta keaktifan siswa dalam selama proses pembelajaran.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar diberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir pembelajaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu:
1.      Untuk nilai ulangan atau tes formatif


Download Contoh Proposal PTK
Untuk unduh atau Download Contoh Proposal PTK ini secara lengkap silakan klik tautan dibawah ini:

Demikian Contoh Proposal PTK yang berjudul “  Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi Hitung  Bilangan Bulat  Dengan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V  SD Muhammadiyah 1 Magetan   semoga dapat sobat unduh atau Download semoga bermanfaat.

Artikel Menarik Lainnya