Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Proposal PTK: Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Makanannya Dengan Media Mencocokkan Gambar Siswa Kelas IV SDN 1 Sawo





Proposal PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah proposal yang dibuat oleh peneliti untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di dalam kelas dengan melakukan PTK guna memperbaiki pembelajaran pada kelas yang diteliti dan meningkatkan proses belajar mengajar siswa pada kelas tertentu. Namun tidak semua kelas yang hendak di lakukan PTK, seperti halnya tadi hanya kelas kelas tertentu, misal kelas yang dianggap bermasalah, atau poses blajar mengajar kelas tersebut tidak optimal atau terdapat masalah lainnya.
 
Contoh Proposal PTK: Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Makanannya Dengan Media Mencocokkan Gambar Siswa Kelas IV SDN 1 Sawo
Contoh Proposal PTK: Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Makanannya Dengan Media Mencocokkan Gambar Siswa Kelas IV SDN 1 Sawo
Unsur PTK
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ada beberapa unsur yang terkandung di dalamnya yang sangat khas yaitu sebagai berikut:
1.   PTK di laksanakan oleh pendidik yaitu guru/pengajar, apa bila dalam kelas tersebut terdapat masalah
2.   PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dilakukan bahwa memang benar masalah yang di hadapi oleh guru pada kelas tersebut
3.   PTK memang harus didakan karena masih banyak proses pembelajaran yang harus dimaksimalkan oleh pendidik/guru.

Contoh Proposal PTK
Berikut ini adalah Contoh Proposal PTK yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Makanannya Dengan Media Mencocokkan Gambar Siswa Kelas IV SDN 1 Sawo

A.    JUDUL
Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Makanannya Dengan Media Mencocokkan Gambar Siswa Kelas IV SDN 1 Sawoo

B.  LATAR BELAKANG DAN IDENTIFIKASI MASALAH
IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam, baik yang menyangkut makhluk hidup maupun benda mati. Pada prinsipnya, IPA diajarkan untuk membekali siswa agar mempunyai pengetahuan (mengetahui berbagai cara) dan keterampilan (cara mengerjakan) yang dapat membantu siswa untuk memahami gejala alam secara mendalam.

Pembelajaran di SD Negeri 1 Sawoo belum berhasil sepenuhnya, terutama dalam pemakaian media “Cokbar” (Mencocokkan Gambar). SD Negeri 1 Sawoo untuk menjelaskan materi pelajaran guru jarang menggunakan media alat peraga dan buku penunjang. Contoh-contoh yang diberikan pada siswa diambil dari buku paket. Siswa kelas 4 menjadi kesulitan memahami isi buku, siswa mengalami kesulitan untuk mempelajari  materi IPA khususnya penggolongan makanan pada hewan. Terkadang siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran, siswa sering tidak mengerjakan pekerjaan rumah, serta tidak memiliki keinginan untuk bertanya serta penggunaan metode ceramah dominan dalam pembelajaran.Dalam proses belajar mengajar sering timbul permasalah:
1.   Seperempat siswa kelas 4 SD Negeri 1 Sawoo yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru.
2.   Sepertiga siswa kelas IV SD Negeri 1 hasil belajar (nilai) dibawah KKM.
3.   40% siswa kelas IV SD Negeri 1 Sawoo lambat dalam mengerjakan latihan yang diberikan guru.
4.   30% siswa kelas IV SD Negeri 1 Sawoo mengobrol dengan teman sebangku bila guru menerangkan.
Dari masalah yang ada, masalah yang paling penting adalah masih rendahnya hasil belajar pelajaran IPA khususnya materi penggolongan hewan berdasarkan makanannya.

Ciri-ciri dari masalah tersebut : Siswa banyak yang kurang tertarik dengan pembelajaran, nilai siswa kurang dari KKM karena siswa kurang memahami materi yang disampaikan, media yang digunakan guru kurang menarik menyebabkan siswa banyak yang mengantuk dan enggan mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti akan mengkaji tentang penggunaan media Mencocokkan Gambar (Cokbar) untuk mata pelajaran IPA pada materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makannya. Karena media tersebut dianggap lebih mudah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

C. RUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu:
Bagaimana Implementasi Media “Cokbar”untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sawoo Pada Pelajaran IPA Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Makanannya Tahun Pelajaran 2017/2018“

D. TUJUAN
1.   Untuk mendeskripsiakan bagaimanan  penggunaan media mencocokkan gambar atau “Cokbar” dalam pembelajaran IPA Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Makanannya.
2.   Untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi penggolongan hewan berdasarkan makanannya dengan media mencocokkan gambar atau “Cokbar” siswa kelas IV SDN 1 sawoo.

E. MANFAAT
Manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1.  Manfaat teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini adalah memberi informasi mengenai pengembangan pembelajaran dengan media Mencocokkan Gambar (Cokbar) dapat dijadikan landasan dalam melaksanakan pembelajaran IPA agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Memperkaya wawasan tentang strategi pembelajaran yang bervariasi untuk dapat meningkatkan proses pembelajaran di kelas.




2.  Manfaat praktis
a.  Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, semangat kerjasama antar siswa, motivasi dan daya tarik siswa terhadap pembelajaran terutama mata pelajaran IPA.

b.  Guru
Hasil penelitian diharapkan dapat menggali kreativitas guru dalam mengelola pembelajaran di kelas dan memberikan pengetahuan cara mengajar yang disenangi siswa sehingga guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Bisa diterapkan oleh guru lain dalam pembelajaran khususnya penggunaan media yang tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai.

c.  Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi pengelola sekolah untuk membuat kebijakan bagi para guru supaya menggunakan media Mencocokkan Gambar (Cokbar) sebagai salah satu upaya untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

d. Institusi Pendidikan Secara Umum
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana terhadap Institusi Pendidikan Secara Umum untuk menerapkan media Mencocokkan Gambar (Cokbar) dalam upaya meningkatkan hasil belajar

F. KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian Teoritis
IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam, baik yang menyangkut makhluk hidup maupun benda mati. Pada prinsipnya, IPA diajarkan untuk membekali siswa agar mempunyai pengetahuan (mengetahui berbagai cara) dan keterampilan (cara mengerjakan) yang dapat membantu siswa untuk memahami gejala alam. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan didalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia  melalui pemecahan masalah yang dapat diidentifikasikan. Pembelajaran IPA yang ada pada jenjang pendidikan sekolah dasar hanya menekankan dari segi praktis.

2. Media Mencocokkan Gambar atau “Cokbar”
Kata media diambil dari kata bahasa latin yang berarti “antara”. Istilah ini mengacu pada sesuatu yang membawa informasi antara sebuah sumber dan penerima. (Heinich, Molenda, Russel, 1996: 8). Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung dijadikan alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai(2001: 68) media gambar adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar. Media gambar merupakan media yang sederhana, mudah dalam pembuatannya, dan ditinjau dari pembiayaannya termasuk media yang murah harganya.
Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa media gambar adalah foto atau sejenisnya yang menampakan benda yang banyak dan umum digunakan, mudah dimengarti dalam pembelajaran serta untuk mengatasi kesulitan menampilkan benda asli di dalam kelas. Gambar yang baik digunakan dalam pembelajaran berukuran 12x8 cm. Gambar dapat kita buat sendiri ataupun mengambil dari media yang ada. Media visual dalam proses belajar mengajar dapat mengembangkan imajinasi anak, membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal abstrak yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas.

Kata Cokbar merupakan akronim dari kata Mencocokkan Gambar. Adapun Prinsip umum penggunaan media “Cokbar” :
1.   Gambar harus realistis karena gambar yang amat rinci dengan realisme yang sulit dipelajari sering mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang seharusnya diperhatikan.
2.   Gambar harus berfungsi untuk melukiskan perbedaan konsep
3.   Warna gambar harus digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen.

Kelebihan dari media Mencocokkan Gambar atau “Cokbar” itu sendiri adalah :
1.   Sifatnya konkrit artinya gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah
2.   Gambar tidak dapat mengatasi ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa kekelas.
3.   Media ini tidak dapat mengatasi keterbatasan pengamatan
4.   Media gambar murah harganya dan gampang didapat serta digunakan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media Cokbar:
1.   Gunakan gambar yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa
2.   Saat memperlihatkan gambar, usahakan gambar jangan bergerak.
3.   Perlihatkan gambar itu satu persatu agar perhatian siswa tertuju pada satu gambar
4.   Arahkan perhatian siswa pada sebuah gambar, kemudian ajukan beberapa pertanyaan sehubungan dengan gambar.





Penemuan-penemuan dari penelitian mengenai nilai guna gambar tersebut memiliki sejumlah implikasi bagi pengajaran yaitu :
a.    Penggunaan gambar dapat merangsang minat atau perhatian siswa
b.   Gambar yang dipilih dan diadaptasikan secara tepat, membantu siswa memahami dan mengingat isi informasi bahan-bahan verbal yang menyertainya.
c.    Syarat yang bersifat non verbal atau simbol-simbol seperti tanda panah ataupun tanda-tanda lainnya pada gambar dapat memperjelas atau mengubah pesan yang sebenarnya.

3. Hasil  Belajar
Menurut Suprijono (2013:7) hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Sedangkan menurut Jihad dan Haris (2012:14) hasil belajar merupakan pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Hasil belajar dapat berupa kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Setelah suatu proses belajar berakhir, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar.

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran adalah hasil belajar. Hasil belajar digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti materi tersebut..Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Senada dengan Dimyati dan Mudjiono (2006: 34) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar meliputi beberapa hal mulai dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga belajar itu bukan hanya untuk mengetahui tetapi juga untuk dipahami diterapkan dianalisis dan dievalusi sehingga menyebabkan perubahan pada diri siswa baik secara tingkah laku maupun secara prestasi belajar.

4. Kerangka Berpikir
Pada tahap awal sebelum guru menggunakan  media Mencocokkan Gambar (Cokbar), hasil belajar IPA beberapa siswa kelas IV SDN 1 Sawoo masih rendah. Dengan rendahnya hasil belajar IPA tersebut guru berupaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan inovasi pembelajaran. Inovasi pembelajaran yang dilakukan guru adalah dengan menggunakan  media Mencocokkan Gambar (Cokbar)

Dengan menggunakan media Mencocokkan Gambar (Cokbar) diharapkan kegiatan pembelajarn IPA kelas IV SDN 1 Sawoo menjadi menyenangkan sehingga siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, materi pembelajaran juga dapat dipahami siswa. Dengan adanya

keaktivan siswa dalam proses pembelajaran diharapkan hasil belajar IPA siswa kelas IV menjadi meningkat. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 

Download Contoh Proposal PTK
Untuk unduh atau Download Contoh Proposal PTK ini secara lengkap silakan klik tautan dibawah ini:
Demikian Contoh Proposal PTK yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Makanannya Dengan Media Mencocokkan Gambar Siswa Kelas IV SDN 1 Sawo semoga dapat sobat unduh atau Download semoga bermanfaat.