Renungan Malam / Jerit Malam dalam Kegiatan Pramuka Bagian 3 I SDN Sekarjati 1 Karanganyar
Renungan Malam / Jerit Malam dalam Kegiatan Pramuka Bagian 3 I SDN Sekarjati 1 Karanganyar |
Hallo…!
Kakak-kakak Pembina pramuka dimanapun berada. Sebagai Pembina pramuka, saya sangat senang sekali menyelenggarakan kegiatan perkemahan dengan siswa-siswa saya. Baik itu perkemahan panjang maupun perkemahan singkat yang biasanya saya selenggarakan dua hari dan satu malam dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Malam Minggu).
Pada kegiatan perkemahan panjang maupun perkemahan singkat yang biasanya saya selenggarakan dua hari dan satu malam dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Malam Minggu) pastinya wajib hukumnya sebagai seorang pramuka sejati untuk menyelenggarakan suatu anak kegiatan yang menguji perasaan, imajinatif dan emosi siswa melalui Renungan Malam / Jerit Malam dalam Kegiatan Pramuka Bagian 3
RENUNGAN SUCI
Dalam nuansa keheningan malam, diantara lirihnya hembusan sang bayu dan hawa dingin menusuk tulang, jiwa-jiwa pandu kita kembali meniti detak waktu yang telah terlampaui. Sejenak menjernihkan hati, dalam kepasrahan yang kuasa……….
Adik-adiku……..!!! ingatlah kembali……betapa hari-hari berlalu, telah memberi kesempatan menikmati kesegaran udara pagi, merdunya kicauan burung, hijaunya dedaunan alam, manebarkan rasa kedamaian, dengan segala kemolekan dan kenikmatan, yang dicipta oleh Sang Penguasa Alam……..atau teriknya matahari disetiap jalan perkotaan, dengan segala dinamika kehidupan yang terus berjalan… menggambarkan kemajuan di alam kemerdekaan, menghadirkan suasana tersendiri dihari-hari kita…….., dan semuannya itu….akan terus kita nikmati dan rasakan…….
Hingga sesosok malaikat membawa roh kita jauh dari raga, mempertanyakan semua yang kita lakukan di dunia...meminta balasan atas segala perbuatan…dengan pedihnya siksaan neraka hingga hari kiamat tiba dan menghancurkan alam seisinya.
Sadarkah??manusia kini hanya suka meminta dan selalu ingin diberi, namun tak terbesit secuil ketidaksempurnaan dalam diri. Ingatlah, sebesar kekuasaan manusia,manusia adalah titik yang begitu kecil dibandingkan keagungan YME,manusia begitu lemah dan tak berdaya tanpa pertolongan-Nya.
Adik-adiku……..renungilah dalam kalbumu tentang segala apa yang engkau perbuat dan apa akibat dari semua kelakuanmu sejak engkau masih kecil hingga menginjak remaja.Renungkanlah……Ya Alloh… mulut ini penuh caci,maki kata-kata kotor, kata-kata pedih yang menyakiti hati,..lidah janji yang sering mendustai,,mulut yang senantiasa indah dihadapan manusia dengan segala tipu daya,yang begitu jarang menyebut nama-Mu.. Kedua mata indah yang buta akan gemerlap dunia,selalu disinari cahaya neraka. Telinga penuh akan bisikan maksiat dunia..tak acuhkan suara-suara dzikir dan doa.Tak pernah mendengarkan seruan-Mu,tak bersegera saat azan berkumandang.Tangan yang jarang bersedekah penuh serakah,begitu kotor akan debu dosa-dosa. kaki lincah yang seharusnya kulangkahkan menuju jalan-Mu tapi selalu berbelok kelubang kenistaan, menuju jalan sesat tanpa ujung. Otak cerdas namun selalu picik demi mendapatkan kepuasan dunia semata, perut ini selalu lapar akan nikmat dunia, mengisinya hingga penuh tanpa belas kasih kepada orang kafir.
Semakin engkau merenung…semakin engkau mengingat ibu adikku…
pagi itu,aku melaksanakan kewajibanku. tapi sungguh lalai dan bodohnya aku tak mencium tangan ibu. Hanya doa restu karena aku terburu-buru. Kejadian pagi itu,membuat hatiku bersalah dan tak menentu. Kurasakan beberapa keping kenangan yang hilang. Ibu ada apa denganmu?Kenapa tiba-tiba aku rindu ? ingin rasanya aku pulang saat ini dan mendekap tubuh kurus yang kulitnya mulai keriput dimakan usia. Mencium kedua tangannya yang mulai gemetar,membelai rambutnya yang mulai ditumbuhi uban, dan tidur lelap karna nyanyian merdu dari suara nya yang serak dan gemetar. Kerinduanku padamu membawaku tertidur menuju alam mimpi. Dan bahagianya aku bu…aku bertemu denganmu!!? Tapi dimanakah kita bu? Mengapa tempat ini begitu gelap dan pengap.?? tiba-tiba..Kau berjalan di depanku,..tanpa menoleh ke arahku,…kau membawaku pergi dari tempat yang pengap dan sesak ini. Mengantarku menuju jalan pulang ke rumah..,namun..sosokmu kian mengecil,!menjadi setitik cahaya yang lama-lama buram kupandang,,membuat beribu pertanyaan menyerbuku.. ketidakpahamanku mengantarku tiba di depan rumah,dan begitu kagetnya aku!! Kain putih bersih terikat didepan rumahku, orang-orang lalu lalang…Terdengar suara-suara menderu, semakin lama semakin layu dan haru.Pertanyaan-pertanyaan kembali menyerbu dalam hatiku….
Disaat kulangkahkan kaki menuju pintu rumahku, mendekati kerumunan itu kudapati sosok tubuh pucat kaku terbungkus kain kafan, “ITU IBUKU…ITU IBUKU… ITU ENGKAU IBU…” Ibu yang melahirkanku, Ibu yang mengasihiku tanpa harap budi dan balas….Ibu yang selalu kubantah perintahnya, Ibu yang tak pernah kudengar nasehatnya, Ibu yang selalu kulawan kata-katanya …..
Ibu…. maafkan anakmu yang sering membuatmu
menangis karena segala tingkah laku, Ibu maafkan aku yang belum sempat
memberikan senyuman kebahagiaan untukmu,Ibu inikah jawaban atas semua
pertanyaanku itu??
Ibu… setelah kepergianmu, dengan siapa akan
kujelang hari-hariku??Dengan siapa keluh kesah ini kutumpahkan dan pada siapa
kemarahan ini ku adukan.. Ibu, dengan
siapa kujelang hari-hariku dan cobaan-cobaan yang siap menghadang??? Kini peri
kecilmu tiada riang kembali, langit biru menjadi kelabu tanpa kasihmu…Samudra
mengering tanpamu bu…Ibu maafkan aku……maafkan aku… maafkan aku ibu… Andai kutahu kapan saat terakhirku
bersamamu…kan ku berikan senyuman terindahku untukmu.Takkan kulepas dekapan
hangatmu, takkan kubantah perintahmu, takkan ku abaikan nasehatmu……Ibu kini aku
hanya bisa menyesali …Kini aku hanya bisa mendo’akanmu tanpa ada senyuman
manismu, tanpa ada belaian tanganmu, dan tak ada lagi nyanyian penghantar tidur
yang selalu kau kumandangkan… tetesan air mata membasahi pipiku membuatku
tersadar dari mimpi burukku…
kini kubertanya kepada diriku sendiri,
“bagaimana jika kematian memanggilku?? ”Bagaimana jika malaikat maut datang
menjemputku????? Sudah siapkah aku menghadap Engkau Ya ALLOH……
Disepertiga malam ini kubasuh hatiku tuk bersujud pada-Mu……. ya Alloh,,
tunjukan aku kejalan-Mu …..
Jauhkan aku dari kesesatan … Ampunilah dosa kedua orang tuaku,
Kasihanilah mereka seperti mereka mengasihi aku…Ya alloh terimalah
taubatku AMIEN…………….
Adiku…..
Tatkala engkau menangis,, maka akan engkau
sadari begitu banyak dosa yang memberatkan hatimu hingga membuatmu susah
bernafas. Renungilah……dan renungilah terus apa guna hidup di dunia bila tak
ubahnya hanya seekor semut kecil tanpa induknya. Adiku…..begitu banyak nikmat
yang engkau dapatkan! Begitu banyak kasih sayang yang engkau rasakan,
tapi……..tak pernah ada kata syukur terucap dari mulut indah yang berlumurkan
dosa. Wahai pemberi petunjuk, tuntunlah hati ini kepada kebenaran dan jauhkan
dari kesesatan,…
kusadari hari-hari yang telah kulalui,
berkelut dengan waktu.
Waktu yang mungkin terbuang sia-sia oleh
kelalaian dan kesombongan yang tak pernah hilang meski terpapar panas matahari.
Ya alloh….kenapa aku ini….?? Masih lalai akan tugas-tugasku, masih sombong
kepadamu, padahal jauh dilubuk hatiku aku ingin menjadi hambamu yang patuh, aku
ingin tunduk hanya kepadamu, menghamparkan sejadah, menundukan kepala bersujud
kepadamu,…
Adiku…….
Kini..hapuslah air matamu,,,, segarkan
hatimu..dan tautkan jiwa-jiwa pandu..kibarkan semangat baru dalam dirimu…
Adikku…percayalah,
Hidup adalah kemewahan,hidup adalah
kegembiraan, sekalipun di hari terburuk. kenyatan bahwa kita saat ini hidup
sehingga bisa membuat keputusan,bisa melaksanakannya dan mampu membuat
perbedaan tentu jauh lebih berharga dari pada sagala kesulitan dan kekecewaan
yang mungkin menghadang. Resapilah………saat dunia gelap gulita, hidup adalah
alasan mengapa kita harus menjadi cahaya terang, kualitas hidup kita tidak
tergantung pada apapun yang kita temui… tapi pada seperti apa kita, setelah
menghadapi segala rintangan. Yakinlah adiku,,, hari ini adalah istimewa, karena
kita diperbolehkan masuk ke hari ini. Ada kesempatan untuk tumbuh dan menggapai
cita-cita kesegala arah. hidup adalah indah bila kita menerimanya sebagai
kesempatan. dimanapun kita, apapun yang kita hadapi, ambil keputusan untuk
menikmati keindahan itu setiap hari, dan saat kita mengambil pilihan ini, dunia
disekelilng kitapun akan menjadi lebih baik. Yang terakhir dan paling utama,,
tersenyumlah untuk awal yang lebih baik sebagai persembahan kepada ibu tercinta
menuju masa depan dengan sejuta asa menanti untuk kau raih.
Suatu malam pandangilah dirimu, apa yang bisa
di perbuat tatkala diri sudah tidak bisa melakukan apa-apa…??? Memandang diri
di saat gelapnya malam penuh dengan derain air mata yang tak mampu
mengembalikan waktu yang sempat tertinggal di masa lalu.
Keterpurukan diri terkadang menghantui di saat
mengingat dosa yang tak pernah bisa di tebus hanya dengan menangis tanpa
berbuat apa-apa. Akankah diri masih bisa kembali menghadap sang pencipta..???
Begitu banyak permasalahan yang di hadapi tak
satupun bisa di lalui dengan baik, mungkinkah semua ini adalah karma untuk diri
yang selalu memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan sang pencipta. Indahnya
dunia hanyalah sebuah panggung sendiwara belaka untuk kita jadikan tontonan dan
mengambil hikmah dari apa yang di tampakkan tuhan untuk melangkah lebih maju.
Malam yang penuh derain air mata ini
akanselalu menjadi saksi hidup bagi manusia yang mau berfikir tentang
kekuasaan-Nya. Di malam mini, marilah kita berfikir sejenak tetang kehidupan
yang bisa mumpuni diri untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Pahit dan manisnya hidup yang di lalui akan
terasa di saat pengakuan diri kepada sang kholik bisa tercurahkan, mencari dan
terus berusaha adalah senjata utama manusia untuk menjadi insane yang
berlumuran ketakutan dan rasa rindu kepada sang pencipta alam semesta…
Air mata saja tidak bisa menghapus dosa
seorang hamba sebelum benar-benar kembali dan mau berubah. Hari-hari yang di
lalui akan menjadi indah ketika rasa cinta yang di miliki manusia tercurahkan
untuk tuhan. Tangisan malam sangat berharga, dimana semua orang masih tertidur
pulas saat itu, munajat dari hamba kepada tuhan akan terasa pada malam yang
indah dengan mengadukan semua permasalahan yang sedang kita hadapi.
Genangan air mata malam itu terasa sekali
ketika munajat yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh.
Aku hanya ingin kembali ke pangkuanmu ya
robbi…
Ampunilah dosa-dosaku, jauhkanlah diri ini
dari hal-hal yang akan menjauhkanku dari sisimu. Hamba rindu dengan cintamu,
bimbinglah hamba ke jalanmu, tunjukkanlah jalan untukku hingga kau menjadikanku
orang-orang terpilih menjadi hamba yang bertaqwa….
Amieeen….
Demikian materi Renungan Malam / Jerit Malam dalam Kegiatan Pramuka Bagian 3 yang biasanya saya berikan
kepada siswa-siswa saya. Semoga bermanfaat. Mari kita suskeskan program
penguatan pendidikan karakter yang dicanangkan oleh Negara Indonesia tercinta
melalui Kepramukaan.
Baca Juga :