Puisi perpisahan paling sedih SDN Sekarjati 1 Karanganyar
Puisi perpisahan paling sedih SDN Sekarjati 1 Karanganyar |
Kata Terakhir Sang Guru
Hari ini purna
sudah tugasmu
Menanti saat
terakhir Aku sebagai muridmu
Tertunduk
tenggelam dalam kenangan
Wahai Pahlawan
pendidikan
Engkau yang
seringkali kami takuti
Engkau yang
kadang melucu
Pun Engkau yang
kadang menasihati
Adalah Engkau
Guru - guru kami
Sajak tentangmu
takan pernah surut
Kata yang
mengalir tak mampu mengurai
Tak seterang
lilin yang kan terbakar
Kau tetap terang
hingga perpisahan
Maafkan kami
Atas kebodohan
nafsu kami
Atas nasihat yang
kami langgar
Atas perintah
yang tak kami lakukan
Maafkan kami atas
kebisingan saat kau mengajar
Maafkan kami atas
kemalasan saat kami mengejar impian
Tiada kata dalam
lembar terakhir kami
Selain
Terimakasih guru
Selamat Tinggal Guru
Guru…
Ijinkan kami
meneteskan embun dimata ini.
Ijinkan kami
menggenggam ketabahanmu.
Ijinkan kami
memahami keihlasanmu.
Ijinkan pula,
kami menyesali kesalahan dan kealpaan ini.
Guru…
Dengan lengan
kecil ini, kami belajar menulis huruf satu demi satu.
Dengan hati ini,
kami memahami kata hingga menjadi bahasa sempurna.
Kini.. Kami baru
mengerti arti ketulusanmu.
Ketulusan yang
tak terbayarkan dengan apapun itu.
Guru…
Tanpamu, kami
bukanlah siapa, kami bukanlah apa.
Disudut dada kiri
kami, namamu telah membeku menjadi satu.
Guru…
Maafkan
kesalahanku
Maafkan kasalahan
kami
Maafkan kesalahan
temanteman kami
Maafkan kesalahan
adikadik kelas kami
Do’akan kami agar
menjadi anak yang berbakti.
Guru…
Terimakasih atas
segala keihlasanmu.
Terimakasih atas
segala perhatianmu.
Terimakasih atas
segala kasih sayangmu.
Terimakasih atas
segala yang telah engkau berikan kepada kami.
Guru…
Terimalah Salam
Hormat kami
Terimalah Salam
Takdzim kami
Terimalah Salam
maaf kami
Biarlah Do’a kami
yang memelukmu dari jauh\\
HAL PERPISAHAN
INI
Mata yang berkaca-kaca...
Jantung yang berdetak-detuk tak menentu
Pikiran melayang-layang
Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku
Yang menemani saat ku tlah terpisah darimu
Waktu ini adalah saat waktu yang menyiksa
Menyiksa dirimu dan diriku
Waktu yang terasa lambat berputar
Berputar tuk berjalan melalui hari demi hari yang kan kita lalui
waktu dimana kita tak bersama-sama lagi
Kini semua hanya tinggal kenangan,
kenangan indah yang tlah kita lalui
Canda-tawa,sedih,kesal,khawatir dan rasa takut terpisahkan
Itulah perasaan yang menggumuli hati kita selama ini dan
rasa takut itu kini tlah menjadi kenyataan.
Aku mengerti kau begitu sakit saat ini
Terpisah dan terpenjara sepi disana
Namun ketahuilah sobat.....
Diri ini jauh lebih sakit merasakan semua ini
Aku bingung dan tak tahu harus bagaimana
Banyak hal yang tak dapat kukatakan dan ku jelaskan
Banyak hal yang tak kau mengerti maksud hati dan semua ini
Maafkanlah... cobalah tuk mengerti dan memahami
ambillah hikmat dari semua ini
Jauhkan rasa dendam dan benci, aku mohon...
Yakin dan percayalah semua ini kan ada hikmat nya
Ketahuilah sobatu,
aku tak akan lupa dan tak akan perrnah bisa
tentang apa yang harus memisahkan kita
Kenanglah sobat......
Mata yang berkaca-kaca...
Jantung yang berdetak-detuk tak menentu
Pikiran melayang-layang
Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku
Yang menemani saat ku tlah terpisah darimu
Waktu ini adalah saat waktu yang menyiksa
Menyiksa dirimu dan diriku
Waktu yang terasa lambat berputar
Berputar tuk berjalan melalui hari demi hari yang kan kita lalui
waktu dimana kita tak bersama-sama lagi
Kini semua hanya tinggal kenangan,
kenangan indah yang tlah kita lalui
Canda-tawa,sedih,kesal,khawatir dan rasa takut terpisahkan
Itulah perasaan yang menggumuli hati kita selama ini dan
rasa takut itu kini tlah menjadi kenyataan.
Aku mengerti kau begitu sakit saat ini
Terpisah dan terpenjara sepi disana
Namun ketahuilah sobat.....
Diri ini jauh lebih sakit merasakan semua ini
Aku bingung dan tak tahu harus bagaimana
Banyak hal yang tak dapat kukatakan dan ku jelaskan
Banyak hal yang tak kau mengerti maksud hati dan semua ini
Maafkanlah... cobalah tuk mengerti dan memahami
ambillah hikmat dari semua ini
Jauhkan rasa dendam dan benci, aku mohon...
Yakin dan percayalah semua ini kan ada hikmat nya
Ketahuilah sobatu,
aku tak akan lupa dan tak akan perrnah bisa
tentang apa yang harus memisahkan kita
Kenanglah sobat......
SALAM PERPISAHAN
Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan
Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu
Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan
Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan
Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu
Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan
JASA GURU
Guru.............
kau pahlawan tanpa tanda jasa
kau mengajar tidak mengharapkan imbalan
walau kringat tlah bercucuran
Guru...........
kalau tiada engkau pasti negara ini tak akan merdeka
semua orang akan hidup tanpa ilmu
guru engkau sangat tegar
Oh guru................
jasa mu tiada tara
semua orang sangat membutuhkan mu
jasamu kan ku kenang sepanjang masa
Guru.............
kau pahlawan tanpa tanda jasa
kau mengajar tidak mengharapkan imbalan
walau kringat tlah bercucuran
Guru...........
kalau tiada engkau pasti negara ini tak akan merdeka
semua orang akan hidup tanpa ilmu
guru engkau sangat tegar
Oh guru................
jasa mu tiada tara
semua orang sangat membutuhkan mu
jasamu kan ku kenang sepanjang masa
JASAMU JIWAKU
Tetesan keringat jerih payahmu..
Jemari-jemarinya luluh lantakan meja..
Di ajarkannya berdo’a dan bernyanyi…
Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta..
Menegakkan badan menghargai jasanya…
Menuruti langkahnya jejak pun ada..
Jiwanya memberikan pengorbananya..
Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya..
Lembaran pun tersobek-sobek singgasana..
Suaranya menggemakan dunianya…
Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya..
Ku haturkan terima kasih kepadanya…
Wahai guruku…jiwaku…
Tanpamu aku tak akan bisa terbang hingga ke langit
Permata indah, indahkan cinta…
Gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku..
Terima kasih guruku…
Tetesan keringat jerih payahmu..
Jemari-jemarinya luluh lantakan meja..
Di ajarkannya berdo’a dan bernyanyi…
Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta..
Menegakkan badan menghargai jasanya…
Menuruti langkahnya jejak pun ada..
Jiwanya memberikan pengorbananya..
Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya..
Lembaran pun tersobek-sobek singgasana..
Suaranya menggemakan dunianya…
Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya..
Ku haturkan terima kasih kepadanya…
Wahai guruku…jiwaku…
Tanpamu aku tak akan bisa terbang hingga ke langit
Permata indah, indahkan cinta…
Gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku..
Terima kasih guruku…
Angka 6
Dulu hanya ada
kita bercanda
dibalik rindang
pohon nan hijau
di sela-sela
bangku dan aurora langit kelas
yang masih hangat
terdengar bising di telinga
Gelak tawa dan
gurauan
hingga tangis dan
rengekan kita semasa kecil
di awal kelas 1
SD dulu
dan kini kita
sudah 6 SD
angka yang
semakin besar
angka yang
sebentar lagi membuat kita rindu
akan masa-masa
indah di ruang ini
belajar bersama
menari dan
bernyanyi bersama
dimarahi bersama
serta gelak takut
dan lucu saat dihukum bersama
Terima
Kasih ku untuk guru-guruku
yang telah
bersama-sama mereka bangkitkan dunia dengan pendidikan
yang bermartabat
untuk mencerdaskan bangsa
jasa mu guruku
selalu jadi nomor satu
Jika kelak
kesuksesan menghampiriku.
Terima Kasih
untuk semuanya
Dan aku akan
selalu merindukan Kalian…