Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peran Sumberdaya Laut terhadap Peningkatan Perekonomian Indonesia I IPA I Sains


Peran Sumberdaya Laut terhadap Peningkatan Perekonomian Indonesia I IPA I Sains 
Indonesia sebagai negara berkembang yang bercita-cita menyejahterakan seluruh rakyatnya seperti yang telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dari tahun ke tahun terus berbenah dalam meningkatkan kegiatan perekonomiannya. Peningkatan kegiatan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya kegiatan ekonomi yang didalamnya mencakup pembangunan dan pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat mencapai cita-cita negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
       Indonesia memiliki wilayah lautan yang sangat luas dengan potensinya yang sangat melimpah baik potensi hayati dan hewani serta bebrbagai bahan tambang yang ada dilaut seperti minyak bumi, sampai saat ini telah ditemukan sebanyak 40 cekungan yang berisi cadangan minyak bumi yang telah ditemukan di lautan dan hanya 10 yang baru diteliti secara intensif (Kusumastanto, tanpa tahun: 3―4). Potensi wilayah laut tidak hanya terdapat pada daerah laut lepas saja, akan tetapi potensi wilayah laut juga banyak terdapat pada pesisir. Pesisir meupakan area yang masih dalam wilayah garis pantai, dimana wilayah ini merupakan wilyah daratan yang masih terpengaruhi oleh sifat-sifat fisik laut seperti pasang surut, ombak, gelombang serta rembesan air laut (Rudyanto, tanpa tahun: 1). Selain sumberdaya alam baik hewani dan hayati laut juga memiliki potensi lain yang sangat potensial, seperti potensi dari pembangunan, potensi geopolitis dan potensi fisik. Namun selama ini pemanfaatan sumberdaya laut yang terdapat di wilayah Indonesia masih kurang maksimal karena terdapatnya berbagai kekurangan yang dimilikinya, seperti sumberdaya manusia yang masih rendah serta peralatan dan teknologi yang digunakan untuk mengolah masih rendah. Akses laut yang bersifat quasi open access menyebabkan banyak tercurinya sumberdaya laut terutama ikan oleh pihak luar negeri, hal ini tentu sangat merugikan bagi negara Indonesia sebagai pemiliki wilayah. Tercurinya sumberdaya laut membuat hilangnya keuntungan Indonesia karena tidak adanya pemasukan atau berkuarangnya pemasukan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).  Akibat quasi open access pada wilayah laut juga menimbulkan transaksi yang tidak terkoreksi oleh pasar karena transaksi jual beli terjadi di lepas pantai. Dengan tidak terkoreksinya jual beli dalam pasar maka semua pihak berlomba-lomba untuk mengeksploitasi wilayah laut secara besar-besaran tanpa mempedulikan keseimbangan ekosistem laut. Oleh karena itu dalam prakteknya mengeksploitasi sumberdaya laut memakai hukum rimba dengan konsep siapa yang kuat dia yang menang (Rudyanto, 2004: 4).
       Indonesia harus berbenah dalam pengelolaan sumberdaya laut yang dimilikinya. Selain peralatan dan teknologi yang digunakan untuk mengeksploitasi sumberdaya laut perlu modernisasi, penambahan perlengkapan untuk menjaga wilayah laut Indonesia juga harus terus ditingkatkan agar tindakan pencurian oleh pihak asing dan eksploitasi secara besar-besaran dan tidak terkontrol oleh pihak swasta yang merusak ekosistem laut dapat segera mungkin untuk diatasi. Pihak pemerintah Indonesia sendiri juga harus lebih membuka mata bahwa sumberdaya laut memiliki potensi yang sangat besar dan jika dapat dikelola dengan baik maka akan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Pemerintah Indonesia tidak boleh lagi menutup mata dan mengabaikan sektor kelautan dalam pembangunan nasional, dan tidak hanya terpaku pada sector pertanian dan industri.

Isi dan Pembahasan
       Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal dengan sebutan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan keanekaragaman hayati di dalamnya (Sanjoto, 2014). ¾ dari wilayahnya berupa laut sedangkan ¼ nya berupa daratan. Sehingga Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat besar yang terkandung dalam wilayah laut yang dimilikinya. Akan tetapi selama ini potensi yang ada dalam laut pemanfaatannya belum begitu maksimal dan cenderung terabaikan. Oleh karena itu sumberdaya laut sampai saat ini kurang begitu besar dalam memberikan peran sebagai pendukung peningkatan perekonomian Indonesia.
       Potensi yang terkandung dalam laut bisa dikatakan sangat lengkap, karena mulai dari potensi flora, fauna serta barang tambang berharga juga terdapat dalam laut terutama pada laut Indonesia. Berbagai jenis ikan yang memikat karena keindahan bentuk dan warnanya sampai berupa ikan yang dikonsumsi tersedia banyak di laut. Begitu juga halnya dengan tumbuhan yang ada di laut selain mempesona dari bentuk dan warnanya sebagian juga dapat dikonsumsi seperti rumput laut yang dijadikan bahan dasar pembuatan agar-agar. Potensi cadangan minyak bumi yang banyak terdapat pada lipatan lapisan samudera dan siap untuk dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
       Menurut Kusumastanto (tanpa tahun: 3―4) dalam memandang wilayah laut Indonesia terdapat potensi laut dalam garis besar yang terdiri atas potensi fisik, potensi pembangunan, potensi terbarukan, potensi tak terbarukan, potensi geopolitis,  dan potensi sumber daya manusia. Masing-masing dari potensi tersebut bila dimanfaatkan dan dikelola dengan maksimal negara akan mendapat keuntungan yang besar.
       Pada abad ke 21 ini tepatnya pada tahun 2015 persaingan antar individu ditingkat Association South East Asian Nation (ASEAN)  semakin ketat. Seperti yang telah diketahui bahwa para pemimpin negara-negara yang tergabung dalam kawasan ASEAN menyetujui dibukanya pasar bebas pada kawasan ASEAN pada tahun 2015. Dengan dibukanya pasar bebas pada kawasan ASEAN suatu negara harus memiliki komoditi andalan yang dapat diandalkan agar tetap tidak kalah bersaing dengan negara lain. Produk andalan tersebut sebisa mungkin untuk tidak tersaingi dengan negara lain sehingga memiliki harga yang tetap stabil dan terus dibutuhkan oleh semua negara karena keberadaannya sangat dibutuhkan.
       Salah satu produk yang dapat diandalkan pada dibukanya pasar bebas di kawasan ASEAN adalah hasil laut yang dimiliki Indonesia. Negara-negara ASEAN yang lain meskipun memiliki wilayah laut akan tetapi luasannya sangat sempit bila dibandingkan dengan luasan wilayah laut yang dimiliki Indonesia yang memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km2. Bahkan juga ada beberapa negara yang tergabung dalam kawasan ASEAN yang tidak memiliki wilayah laut. Oleh karena itu seharusnya Indonesia tidak lagi memandanglaut sebagai sektor yang terpinggirkan, dan yang perlu dilakukan adalah memanfaatkannya dengan maksimal agar potensi yang berada di laut dapat membantu meningkatkan perekonomian negara.
       Potensi wilayah laut yang terbarukan termasuk di dalamnya terdapatnya berbagai jenis perikanan laut seperti Tuna/Cakalang, Udang, Demersal, Pelagis Kecil, dan lainnya. Setiap tahunnya menghasilkan sekitar 4.948.824 ton, dengan taksiran nilai US$ 15.105.011.400. Keuntungan yang sangat besar akan diterima oleh Indonesia jika dapat mengolah potensi terbarukan dari jenis perikanan laut. Belum lagi tambahan dari potensi terbarukan dari mariculture, perairan umum, budidaya tambak, budidaya air tawar, dan potensi bioteknologi. Apabila dihitung secara total potensi sumberdaya perikanan Indonesia senilai US$ 71.935.651.400 dan yang baru sempat digali sekitar US$ 17.620.302.800 (Kusumastanto, tanpa tahun: 3).
       Potensi wilayah laut tak terbarukan juga tidak kalah dengan dengan dengan potensi terbarukan jika sudah dikeloah dengan maksimal. Karena pada saat ini masih terdapat 70 simpanan cadangan minyak bumi yang terdapat pada cekungan-cekungan kerak bumi yang berada dalam wilayah Indonesia, dimana sekitar 40 cekungannya berada di wilayah laut. Dari 40cekungna yang memiliki potensi cadangan minyak bumi hanya 10 saja yang baru diteliti secara intensif, 11 cekungan masih diteliti sebagian dan 29 lainnya masih belum terjamah. Dari 40 cekungan itu diperkirakan akan menghasilkan 106,2 barel setara minyak dan sampai saat ini hanya 7,5 miliar barel yang sudah tereksploitasi. Sedangkan cadangan minyak bumi yang belum terjamah sekitar 90,1 miliar barel yang diantaranya 57,3 miliar barel berada  di lepas pantai dan 32,8 miliar barel berada dilaut dalam. Potensi tak terbarukan dari gas alam yang terkandung dalam perut bumi dan terletak di lautan diperkirakan sebesar 123,6 triliun kaki kubik. Sedangkan potensi barang tambang yang berada di dasar laut seperti  aluminium, mangan, tembaga, zirconium, nikel, kobalt, biji besi non titanium, vanadium, dan lain sebagainya yang sampai sekarang belum teridentifikasi dengan baik sehingga diperlukan teknologi yang maju untuk mengembangkan potensi tersebut (Kusumastanto, tanpa tahun: 3).
       Potensi pembangunan dari wilayah laut dan pesisir juga sangat menguntungkan. Potensi pembangunan di wilayah laut dan pesisir dapat memanfaatkan energi kelautan seperti angin,  gelombang, air pasang surut dan panas matahari di laut. Energi kelautan seperti angina dan gelombang di laut tidak akan pernah ada habisnya dan akan selalu tersedia. Pergerakan dari angin dan gelombang laut dapat dimanfaatkan sebagai tenaga untuk menggerakkan turbin-turbin pembangkit tenaga listrik. Pembangkit listrik yang mengandalkan tenaga dari energi kelautan seperti angin dan gelombang laut sangat menguntungkan karena potensi yang dimiliki  dari tenaga yang diberikan oleh alam di wilayah laut ini memang sangat potensial sebagai energi alternatif sebagai pembangkit tenaga listrik. Terlebih untuk negara Indonesia yang memiliki wilayah laut dan pesisir yang begitu besar dan panjang, hal ini juga di dukung dengan model bentuk lahan marine di Indonesia yang begitu beragam dan amemiliki ciri khas masing-masing di setiap bentuk lahannya. Tentunya tidak akan mengalami kesulitan jika ingin dalam segi pemilihan tempat dalam membangun infrastruktur pembangkit listrik dengan memanfaatkan energi kelautan.
       Potensi wisata laut merupakan potensi yang perlu pengembangan secara berkelanjutan agar turut meningkatkan perekonomian Indonesia. Wisata bahari (laut) merupakan salah satu tempat wisata yang paling digemari oleh wisatawan mancanegara meskipun masyarakat Indonesia sendiri juga banyak yang menggemarinya.Pemanfaatan yang kurang maksimal dan terbatas membuat sektor pariwisata bahari (laut) perannya sangat sedikit dalam membantu meningkatkan perekonomian Indonesia. Sehingga sampai saat ini wisata bahari diibaratkan raksasa ekonomi yang masih tidur (Tabloid Maritim dalam Dauhuri, 2009).
       Sektor pariwisata yang berhubungan dengan laut memang sangat dibutuhkan oleh wisatawan karena setiap wilayah laut khusunya yang ada di Indonesia menawarkan keindahan yang berbeda-beda. Mulai dari menawarkan keindahan pemandangan pada dearah pantai, gelombang laut yang besar yang dapat dimanfaatkan sebagai olahraga selancar, hingga pemandangan bawah laut yang menawarkan pemandangan yang sangt indah dan penuh warna dan berbagai macam bentuk keindahan kehidupan laut. Menurut (WTO dalam Dauhuri 2009) diantara sepuluh ekosistem terumbu karang terbaik dan terindah di dunia enam diantaranya berada di wilayah laut Indonesia yakni di Raja Ampat, Wakatobi, Taka Bone Rate, Bunaken, Karimun Jawa, dan pulau Weh. Indonesia memiliki wilayah pesisir dan laut yang terkenal di dunia dengan keindahan alamnya sehingga sangat potensial jika terus dikembangkan, terlebih dalam pengembangannya memperhatikan keseimbangan kehidupan di wilayah pesisir dan laut. Tentu tempat wisata tersebut sangat menarik wisatawan karena keaslian dari alamnya yang tetap terjaga. Hampir setiap tahunnya berbagai daerah di wilayah Indonesia mempromosikan keindahan pariwisata yang berhubungan dengan laut sehingga hal ini sangat potensial untuk dapat menarik minat wisatawan untuk menikmati keindahan alamnya dan diharapkan program-program seperti itu terus dilanjutkan, hal ini diharapkan juga dapat memperbaiki perekonomian masyarakat sekitar daerah pesisir yang di dominasi masyarakat miskin yang terpinggirkan. Pemberdayaan wilayah pesisir dan laut sebagai obyek wisata juga dapat diharapkan dapat mempercepat pemerataan pembangunan nasioanal dan juga mengurangi kesenjangan masyarakat, antara masyarakat di pusat kota dengan daerah pinggiran seperti di daerah pesisir. Keuntungan yang lain dari mengembangkan wisata bahari adalah menciptakan lapangan pekerjaan, hal ini tentu sangat membantu Indonesia dalam mengatasi tingkat pengagguran yang sangat tinggi. Apabila pembangunan sektor wilayah pesisir dan laut dapat dikembangkan dan dikelola dengan baik diharapakan ikut serta dalam meningkatkan pembanguna perekonomian Indonesia.
       Menurut (Tabloid Marirtim dalam Dauhuri, 2009) ada empat strategi yang dapat digunakan untuk mengolah wilayah pesisir dan laut menjadi tempat pariwisata yang menarik:
  1. Strategi pertama yaitu, dalam mengelola wilayah pesisir dan laut menjadi tempat wisata pendekatan yang dipakai oleh pemerintah harus melalui pendekatan entrepreurial bukan birokrasi yang terlalu berbelit-belit. Dengan begitu pemerintah dituntut untuk bekerja keras dan melihat peluang yang ada untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin dan dengan tujuan untuk memakmurkan dan menyejahterakan masyarakat.
  2. Strategi kedua yaitu, memetakan potensi-potensi wilayah pesisir dan laut pada yang telah tersedia di masing-masing daerah. Hal ini bertujuan untuk menggolongkan wilayah yang akan dijadikan sebagai tempat wisata, sehingga dengan begitu dapat diketahui mana saja lokasi wisata yang akan dibangun dan lokasi wisata yang hanya memerlukan revitalisasi. Selain itu juga bertujuan untuk menggolongkan jenis wisata bahari yang ditawarkan. Misalanya lokasi tersebut cocok buat menikmati pemandangan alam, pemandangan bawah laut atau lebih menawarkan sebagai tempat olahraga air. Selain itu juga perlu diketahui sejauh mana negara-negara asing berani berinvestasi di lokasi wisata bahari yang akan dibangun tersebut dengan tujuan kita bisa belajar dari keberhasilan atau kerugian mereka dalam mengembangkan wisata bahari.
  3. Strategi ketiga yaitu, menyususn rencana investasi dan pembangunan yang berpedoman pada informasi yang telah didapatkan pada pemetaan diatas. Karena ada berbgai hal yang perlu diperhatikan dalam membangun wilayah pesisir dan laut yang masih alami kemudian merubahnya menjadi tempat wisata, termasuk di dalamnya memerhatikan faktor pendukung seperti transportasi dan komunikasi.
  4. Strategi keempat yaitu, menciptakan kualitas SDM yang tangguh, baik dari segi kemampuan, inovasi, adaptabilitas dalam menghadapi perubahan lingkungan eksternal. Karena dimasa mendatang keunggulan SDM dalam berinovasi akan sangat penting, hal ini terkait dengan perkembangan teknologi yang pesat, khususnya pada teknologi informasi. Ketika SDM dapat berinovasi maka akan dapat mempromosikan wisata bahari dengan cara yang unik dengan memanfaatkan teknologi-teknologi infprmasi yang terus berkembang.
      Potensi posisi geostrategis juga sangat menguntungkan bagi Indonesia terutama dalam peningkatan perekonomian negara, Indonesia terletak diantara dua benua yaitu benua Australia dan benua Asia, dimana di masing-masing benua tersebut terdapat berbagai negara maju seperti Singapura dan Jepang di benua Asia dan negara Australia di benua Australia. Indonesia berada ditengah-tengah dari kedua benua yang di dalamnya terdapat berbagai negara maju, dan menghubungkannya diantara keduanya. Posisi geopolitis strategis tersebut memberikan peluang Indonesia sebagai jalur ekonomi, misalnya beberapa selat strategis jalur perekonomian dunia berada di wilayah NKRI yakni Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, Selat Makasar dan Selat Ombai-Wetar (Kusumastanto, tanpa tahun: 4). Potensi geopolitis ini dapat digunakan Indonesia sebagai kekuatan Indonesia dalam percaturan politik dan ekonomi antar bangsa.
       Selain terletak diantara dua benua, Indonesia juga terletak diantara dua samudera yang juga menjadi lalu lintas perdagangan internasional, kedua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Kedua samudera ini memiliki potensi unggulan yang sangat strategis serta merupakan kawasan yang dinamis dalam percaturan politik, ekonomi, budaya dan pertahanan serta keamanan dunia (Tahir, 2012: 4).
Potensi wilayah pesisir dan lautan Indonesia dipandang dari segi SDM sangat menguntungkan karena sekitar 60 % penduduk Indonesia bermukim di wilayah pesisir, sehingga banyak pusat kegiatan perekonomian seperti: Perdagangan, Perikanan tangkap, Perikanan Budidaya, Pertambangan, Transportasi laut, dan Pariwisata bahari berada di wilayah pesisir (Kusumastanto, tanpa tahun: 4). Selain itu di daerah pesisir yang memiliki topografi yang relative datar juga memudahkan aksesbilitasnya untuk dikunjungi. Seperti halnya jalan negara penghubung antar daerah maupun provinsi yang ada di Indonesia yang terletak di wilayah dekat pesisir relative mengalami perkembangan dan penambahan infrastruktur yang lebih cepat bila dibandingkan dengan jalan yang terdapat di area pegunungan. Hal ini diharapkan dengan banyaknya jumlah penduduk yang bertempat tinggal di wilayah pesisir diharapkan dapat ditingkatkan kualitas sumberdaya manusianya agar turut membantu negara dalam memecahkan masalah-masalah yang struktural seperti kemiskinan dan pengangguran.
       Potensi penduduk yang berada menyebar di pulau-pulau merupakan aset yang strategis untuk peningkatan aktivitas ekonomi antar pulau sekaligus pertahanan keamanan negara. Karena dengan jumlah penduduk yang tersebar di daerah wilayah pesisir turut serta mengawasi wilayah perairan Indonesia yang sangat luas dan tidak mungkin ter-cover semuanya oleh pasukan keamanan yang disebabkan masih terbatasnya peralatan yang dimilki oleh pasukan keamanan.
Kesimpulan
              Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan memiliki luas wilayah laut yang sangat besar, bahkan luas wilayah lautannya lebih besar bila dibandingkan dengan luas wilayah daratannya. Hal ini membuat Indonesia memiliki keuntungan dari potensi alam yang dimilikinya terutama di sektor laut. Potensi yang begitu besar dan melimpah yang terkandung dalam wilayah laut belum termanfaatkan secara maksimal, sehingga peran sumberdaya laut kurang berperan dalam membantu meningkatkan perekonomian Indonesia. Terlebih selama ini pemerintah Indonesia cenderung tidak serius dalam mengolah sumberdaya alam yang berada di lautan.
       Menurut (Tabloid Maritim dalam Dauhuri, 2009) laut merupakan raksasa ekonomi yang masih tertidur, hal ini didasarkan pada potensi laut yang menyimpan begitu banyak potensi alam baik yang terbarukan maupun yang tidak dan kesemuanya siap untuk dieksploitasi dan dimanfaatkan secara sebaik-baiknya dalam mendukung kegiatan perekonomian negara. Salah satunya potensi kekayaan laut yang dapat diandalkan dalam perdagangan bebas kawasan ASEAN yang mulai dibuka pada thun 2015. Potensi-potensi yang terdapat pada sektor laut harus dimanfaatkan secara maksimal mengingat keuntungna yang dapat diraup sangat besar dan sangat membantu meningkatkan perekonomian Indonesia. Dengan semakin meningkatnya perekonomian Indonesia diharapkan dapat menyejahterkan semua rakyatnya seperti yang telah tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Selain hasil dari laut yang melimpah, potensi keindahan laut juga sangat potensial bila dijadikan tempat wisata, pembangunan tempat wisata akan menumbuhkan daerah-daerah pusat perekonomian baru. Selain itu letak posisi laut juga memegang peranan penting dalam keamanan dan kesetabilitasan suatu negara. Dimana wilayah laut yang sangt strategis akan banyak diperebutkan oleh banyak negara, hal ini berkaitan dengan kegiatan ekonomi karena wilayah laut yang letaknya strategis akan menjadi jalur pelayaran perdagangan internasional dan hal itu menguntungkan bagi negara pemilik wilayah lautnya..