Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Mata Pelajaran IPA Sekolah Dasar, Program Perbaikan dan pengayaan
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara yang
sedang berkembang, salah satu tujuan Negara Republik Indonesia yang tersirat
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat yang berbunyi
”mencerdaskan kehidupan bangsa”
Untuk mencapai tujuan Negara tersebut,
prioritas pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu pendidikan
dan peningkatan sumber daya manusia.Untuk itu pemerintah telah merealisasikan
anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN pada tahun anggaran 2009 ini.
Pemerintah telah berupaya melengkapi sarana dan prasarana pendidikan,
diantaranya seperti pengadaan buku teks pelajaran melalui BOS buku, memperbaiki
gedung-gedung yang rusak, membangun gedung perpustakaan lengkap dengan buku
referensi dan alat-alat peraga pendidikan. Dengan terpenuhi sarana dan
prasarana pendidikan diharapkan tujuan peningkatan mutu pendidikan dan
peningkatan sumber daya manusia di Negeri Indonesia dapat tercapai.
Untuk memberikan gambaran pada
PTK ini secara berturut-turut dalam bab I akan dibahas :
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pelaksanaan pembelajaran
pendidikan di kelas sering kita jumpai permasalahan - permasalahan yang muncul.
Permasalahan-permasalah yang muncul bisa
berasal dari anak didik, guru, orang tua, lingkungan, metode mengajar, alat
peraga, sumber buku teks dan sebagainya. Dalam pembelajar Ilmu Pengetahuan Alam
seorang guru tidah hanya menyampaikan pelajaran secara ceramah saja, anak tidak
hanya diberikan pengetahuan secara verbalisme saja, melainkan seoang guru
dituntut dalam menyampaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam lewat metode
demontrasi, atau melakukan praktek sendiri, sehingga anak betul - betul
mengetahui dan mengalami sendiri, dengan demikian pengetahuan yang diperolehnya
lewat pengetahuannya sendiri tidak akan mudah hilang begitu saja.
Dalam proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam kelas IV semester II pada materi energi gerak yang
dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 18 April 2009, dengan metode ceramah,
ternyata anak mengalami kesulitan dalam menyebutkan energi bunyi. Hal ini dapat
dilihat dari hasil ulangan formatif yang tidak bisa memuaskan. Dari 16 anak
kelas IV SDN Jagir 5 , dengan berpedoman Kreteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
bidang studi IPA adalah 70 (tujuh puluh), ternyata anak yang dinyatakan tuntas
adalah 10 % sedang yang belum tuntas 90%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat
pemahaman dan penguasaan anak terhadap sumber energi bunyi masih rendah,
seperti tampak pada tabel 1
Tabel 1
Hasil Tes Pembelajaran Siklus 1
No
|
Nama Murid
|
Nilai
|
Prosentase
|
Keterangan
|
1.
|
ROHMADDIYO
|
40
|
40
%
|
Belum
Tuntas
|
2.
|
APRILIYANA
|
50
|
50
%
|
Belum
Tuntas
|
3.
|
AGUS TRI WAHYUDI
|
60
|
60
%
|
Belum
Tuntas
|
4.
|
AYU GUNARSIH
|
70
|
70
%
|
Tuntas
|
5.
|
SUSI RATNA SARI
|
60
|
60
%
|
Belum
Tuntas
|
6.
|
RHOMA ADI PRASETYO
|
60
|
60
%
|
Belum
Tuntas
|
7.
|
YUDA ADI W
|
70
|
70
%
|
Tuntas
|
8.
|
GESAM HERMAWAN
|
55
|
55
%
|
Belum
Tuntas
|
9.
|
DWI WAHYUNI
|
70
|
70
%
|
Tuntas
|
10.
|
RAHMAWATI
|
75
|
75
%
|
Tuntas
|
11.
|
SITI MUSLIMAH
|
60
|
60
%
|
Belum
Tuntas
|
12.
|
WAHYUNI
|
50
|
50
%
|
Belum
Tuntas
|
13.
|
NUR HIDAYAH
|
40
|
40
%
|
Belum
Tuntas
|
14.
|
ANJAR PRATAMA
|
45
|
45
%
|
Belum
Tuntas
|
15.
|
INDAH WULANDARI
|
70
|
70
%
|
Tuntas
|
16.
|
MOH ZAKI
|
45
|
45
%
|
Belum
Tuntas
|
B. Perumusan masalah
Dari hasil ulangan formatif
materi pelajaran energi bunyi kelas IV SDN Jagir 5 yang kurang memuaskan, maka
berdasarkan analisa kami dan teman guru yang lain yang lain dapat disimpulkan
bahwa penyebab rendahnya tarap serap adalah :
a. Metode
pembelajaran yang tidak cocok, yaitu metode ceramah.
b. Tidak
adanya anak alat peraga, anak tidak melakukan pemeragaan.
c. Proses
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang kurang menarik.
d. Kurang
aktifnya anak dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
e. Guru
yang kurang inovtif dalam menyampaikan pembelajaran.
Dari permasalahan diatas, maka
penulis perumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut “
Apakah metode Demontrasi dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPA
anak kelas IV SDN Jagir 5.
C. Hipotesa Masalah
Hipotesa dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini adalah “ Jika metode Demontrasi digunakan dalam pembelajaran
tentang sumber energi bunyi,maka pemahaman dan penguasaan materi energi bunyi,
siswa kelas IV SDN Jagir 5 akan meningkat “
D. Tujuan penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas
ini, Penulis mempunyai tujuan sebagai berikut, yaitu meningkatkan pemahaman dan
penguasaan materi energi bunyi, melalui demontrasi atau percobaan siswa kelas
IV SDN Jagir 5 .
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian Tindakan Kelas
ini adalah :
1. Mendorong
guru lebih inovatif dan kreatif dalam pembelajaran
2. Mendorong
siswa untuk melakukan percobaan
3. Memperbaiki
cara belajar siswa
4. sebagai
acuan refrensi kegiatan ilmiah lainnya Sekolah perlu memperbaiki dan melengkapi
kebutuhan media pengajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Pengajaran Dari
Tujuan Pembelajaran
Metode
pengajaran adalah sarana untuk menyampaikan materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru
kepada anak didiknya, adapun metode
pengajaran ada beberapa macam, di
antaranya yang sering di pakai guru
dalam menyampaikan materi pelajaran
adalah :
- Metode ceramah
- Metode Demontrasi / percobaan
- Metode Tanya Jawab
- Metode diskusi
- Metode Pemberian Tugas dll
Dalam menyampaikan seorang guru harus dapat memilih metode yang cocok untuk menyampaikan suatu materi
pelajaran, sehingga dapat
menghasilkan prestasi yang memuaskan bagi
anak didik, guru, orang tua dan
Negara, seperti yang diamanatkan dalam
UUD 1945.
Pembelajaran merupakan kegiatan
bertujuan yang banyak melibatkan aktifitas siswa dan guru. Untuk mencapai
tujuan pembelajaran diperlukan adanya alternative metode mengajar yang dapat
dijadikan sebagai alat untuk menyampaikan tujuan tersebut. Dalam proses pembelajaran
guru perlu menggunakan metode yang bervariasi untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah direncanakan sebelumnya.
Komponen – komponen yang terdapat
dalam kurikulum adalah tujuan, materi pembelajaran, metode dan
evaluasi.Komponen – komponen tersebut merupakan satu – satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Dengan demikian jelaslah bahwa antara tujuan pembelajaran dan
metode pembelajaran memiliki keterkaitan yang sangat erat. Metode mengajar
merupakan satu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode merupakan salah satu komponen
yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode mengajar ini
merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan
siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
a.
Metode mengajar harus dapat membangkitkan rasa ingin
tahu siswa lebih jauh tentang materi pembelajaran
b.
Metode mengajar harus dapat memberikan peluang untuk
berekspesi yang kreatif dalam aspek seni
c.
Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar
melalui pemecahan
d.
Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu
ingin menguji kebenaran sesuatu ( sikap skepsis )
e.
Metode mengajar
harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan terhadap suatu topic
permasalahan
f.
Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk menyimak
g.
Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar
mandiri
h.
Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih
termotifasi
i.
Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih
termotifasi dalam belajar
Prinsip – prinsip tersebut dalam
prosesnya merupakan esensi dan karakteristik
dari
masing – masing metode mengajar
Penggunaan metode mengajar dan
pembelajaran ditinjau dari segi
prosesnya memiliki fungsi – fungsi sebagai berikut :
a.
Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan
b.
Sebagai gambaran aktifitas yang harus ditempuh oleh
siswa dan guru
c.
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat
penilaian
d.
Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan
dalam kegiatan pembelajaran
B. Metode
penelitian
Model penelitin mempunyai sasaran
mencari dan menentukan jawaban atas pertanyaan, menguji hipotesis, atau
menemukan masalah atau generalisasi atas dasar fenomena yang ada. Dengan
menerapkan metode penelitian anak akan dapat mengembangkan kemampuan atau
kualitas pribadiseperti rasa ingin tahu ( curiousity ), berfikir deduktif (
dari teori ke fakta ), berfikir induktif ( dari fakta ke teori ),berfikir
kreatif, berfikir kritis, berfikir komprehensif dan berfikir hipotesis.
Dari kajian teori pembelajaran
diatas, peneliti dibantu teman guru berasumsi bahwa jika pembelajaran tentang
konsep sumber energi bunyi dengan menggunakan metode demontrasi, maka pemahaman
dan keterampilan melakukan percobaan siswa kelas IV SDN Jagir 5 tentang sumber
energi bunyi akan lebih meningkat.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subyek penelitian
Tempat
penelitian : SDN Jagir 5 kecamatan Sine kabupaten Ngawi
Kelas : IV
Mata
pelajaran : IPA
Kompetensi
dasar : Mengidentifikasi penyebab sumber energi
bunyi
Waktu : Siklus 1, hari sabtu tanggal 18 April 2009
pukul
09.30-10.30
Siklus 2, hari sabtu 25 april 2009 pukul
07.30-08.30
Jumlah
siswa : 16 siswa. ( 9 laki - laki, 7 perempuan )
Karakter
siswa : Sedang
B.
Diskripsi Per Siklus
I.
Siklus 1
a. Rencana
Pada tahap perencanaan perbaikan
pembelajaran siklus 1 rencana pembelajaran berdasarkan latar belakang timbulnya
masalah yaitu dalam pembelajaran energi bunyi.. Guru hanya berpedoman pada buku
kelas yang ada tanpa memperhatikan taraf perkembangan intelektual, kejiwaan,
metode, alat peraga yang sesuai siswa. Oleh karena itu, pada siklus ini
langkah-langkah pembelajaran yaitu : 1. Menyusun rencana perbaikan
pembelajaran, 2. Mempesiapkan alat peraga, 3. Menggunakan metode yang sesuai
dengan materi dan perkembangan siswa, 4. Menyusun lembar observasi.
1. RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN 1
1.
Kegiatan
awal ( 5 menit )
Ø Mempersiapkan
alat peraga yang akan digunakan.
Ø Apersepsi
:
Anak
– anak kamu sering mendengarkan suara mobil di jalan, Suara radio, burung berkicau di pagi hari
atau orang yang sedang berbicara? nah sesuatu yang kita dengar itu dapat
disebut bunyi.
Ø Menyampaikan
tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti ( 55 menit )
Ø
Guru menjelaskan tentang sumber energi bunyi.
Ø
Siswa dapat menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan
oleh benda yang bergetar.
Ø
Siswa dapat membuktikan bahwa perambatan bunyi
bisa melalui benda padat, cair, dan gas.
Ø
Siswa mengerjakan lembar kerja.
Ø
Pembahasan lembar kerja.
3. Kegiatan
akhir ( 10 menit )
1.
Siswa menerima saran, perbaikan dan pesan dari guru.
2.
Siswa membuat kesimpulan tentang energi bunyi.
II. ALAT DAN SUMBER BAHAN
1.
Garpu tala
2.
Alat musik
3.
telepon mainan
III. METODE
1. Demontrasi
IV. LEMBAR
TEMPAT OBSERVASI
No
|
Aspek yang dinilai
|
Kemunculan
|
komentar
|
||
k
|
c
|
b
|
|||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
|
Memberi
apersepsi
Melakukan
tugas rutin kelas
Memberikan
kesempatan untuk bertanya
Menggunakan
metode
Mengelola
pelaksanaan demontrasi
Hasil
percobaan peningkatan pemahaman siswa
Membimbing
siswa melakukan percobaan
Memberikan
penguatan
Membuat
kesimpulan
Melaksanakan
tes akhir
|
Keterangan
: k (kurang), c (cukup), b (baik)
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, peneliti
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dan di halaman sekolah yang
sebenarnya sesuai dengan perbaikan pembelajaran yang disusun.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus
1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 18 april 2009 pukul 09.30-10.30.
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan metode demonstrasi. Pembelajaran
siklus 1 terdiri 3 kegiatan yaitu
kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada pelaksanaan ini peneliti
dibantu oleh teman guru yaitu Ibu Sulastri, A.Ma.Pd. guru kelas V untuk
membantu mengumpulkan data melalui observasi. Pada awal kegiatan peneliti
mengingatkan kembali tentang energi bunyi. Kegiatan ini dilakukan dengan Tanya
jawab antara peneliti (P) dengan siswa (S)
sebagai berikut :
P :
Anak-anak mengapa gong yang dipukul berbunyi ?
S : Seorang siswa menjawab karena bergetar
P : Pintar, ! Kamu
S : Siswa lain menjawab karena menggema
P : Bagus ! coba sekarang sebutkan alat
musik yang menghasilkan bunyi
Yang lain !
S : Anak-anak berpikir, ada yang menjawab
tetapi salah.
Anak-anak sudah lupa ya, tentang energi
bunyi. Nah pada hari ini kita bersama-sama mempelajari kembali energi bunyi.
Adapun tujuan pembelajaran pada hari ini adalah siswa dapat membuktikan
berbagai energi bunyi. Pada kegiatan ini peneliti mengajak anak-anak keluar
kelas dengan membawa alat-alat yang telah dibawa dari rumah secara berkelompok.
Masing-masing kelompok di bagikan petunjuk kerja.
P : Anak-anak ada yang ditanyakan tentang tugas kelompok?
S : Secara bersama-sama anak-anak menjawab
“ Tidak, Bu ? “
P : Silahkan lakukan tugas itu dan bekerja
samalah dengan baik.
2.
Kegiatan inti (55 menit)
a.
Membagi siswa menjadi 4 kelompok
b.
Siswa keluar kelas melakukan kegiatan dan pengamatan
c.
Siswa mendiskusikan dalam kelompok
d.
Siswa menyerahkan hasil pengamatan
3.
Kegiatan akhir (10 menit)
a.
Tes tulis
b.
Refeksi
c. Pengumpulan data
Dalam pelaksanaan tindakan disertai
dengan observasi pengamatan dan sekaligus
interpretasi terhadap data tentang proses dan hasil tindakan, sehingga
dapat dikatakan pelaksanaan tindakan observasi atau interpretasi berlangsung
simultan artinya data yang diamati
tersebut langsung di interprestasikan atau di tafsirkan, tidak sekedar direkam
saja. Cara merekam dan bagaimana merekamnya harus ditentukan dengan jelas.
Salah satu cara untuk mengumpulkan data adalah dengan observasi atau
pengamatan.
Observasi berarti pengamatan dengan
tujuan tertentu, namun observasi yang dilakukan pada tahap ini adalah untuk
mengetahui kualitas perbaikan permbelajaran yang sudah dilaksanakan. Idealnya
observasi tersebut dilaksanakan oleh guru itu sendiri. Namun, jika observasi
atau perekam data tersebut terlalu menyita waktu guru dan mengakibatkan
konsentrasi guru dalam mengajar terganggu, maka guru dapat menggunakan alat
perekam atau meminta teman guru untuk membantu mengumpulkan data melalui
obsevasi.
Observasi digunakan peneliti pada saat
perbaikan pembelajaran adalah jenis observasi terstruktur. Sehingga teman guru
hanya tinggal membutuhkan tanda (V) pada tempat yang disediakan, serta memberi
komentar terhadap keseluruhan kegiatan perbaikan pembelajaran. Disamping data
hasil pengamatan teman, peneliti juga menggunakan data hasil dari pekerjaan
siswa dalam proses pengamatan secara kelompok dan mengerjakan soal tes tulis.
d. Refleksi
Melalui refleksi guru akan dapat menetapkan
apa yang telah dicapai serta apa yang belum dicapai, dan apa yang perlu di
Perbaiki lagi dalam pembelajaran berikutya.
Dalam melakukan refleksi peneliti dibantu oleh teman dan supervisor. Dari hasil
refleksi yang dibantu teman menemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut :
a.
Guru tampak canggung dalam menerapkan metode
Sehingga suasana gaduh dan ramai.
b.
Bimbingan pada siswa kurang merata.
c.
Jumlah anggota kelompok yang besar, sehingga hanya
sebagian siswa yang aktif
d.
Siswa belum terbiasa dengan metode demonstrasi.
Kelemahan dalam pelaksanaan
perbaikan siklus 1 akan diperbaiki pada
Perbaikan pembelajaran siklus 2.
II. Siklus 2
a. Rencana
Pada
tahap perencanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 rencana pembelajaran
berdasarkan kelemahan pelaksanaan pembelajaran siklus 1 yaitu dalam
pembelajaran energi bunyi. Oleh karena itu, pada siklus ini langkah – langkah
pembelajaran yaitu : 1. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran 2.
Mempersiapkan alat peraga 3. Menggunakan metode yang sesuai dengan materi dan
perkembangan siswa 4. Mnyusun lembar observasi 5. Memperkecil jumlah anggota
kelompok.
I.
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN 2
1.
Kegiatan awal
( 5 menit )
Ø Mempersiapkan
alat peraga yang akan digunakan.
Ø Apersepsi
:
Anak
– anak kamu sering mendengarkan suara mobil di jalan, Suara radio, burung berkicau di pagi hari
atau orang yang sedang berbicara? nah sesuatu yang kita dengar itu dapat disebut
bunyi.
Ø Menyampaikan
tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti ( 55 menit )
Ø
Guru menjelaskan tentang sumber energi bunyi.
Ø
Siswa dapat menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan
oleh benda yang bergetar.
Ø
Siswa dapat membuktikan bahwa perambatan bunyi
bisa melalui benda padat, cair, dan gas.
Ø
Siswa mengerjakan lembar kerja.
Ø
Pembahasan lembar kerja.
3. Kegiatan
akhir ( 10 menit )
1.
Siswa menerima saran, perbaikan dan pesan dari guru.
2.
Siswa membuat kesimpulan tentang energi bunyi.
II.
ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1.
Garpu tala
2.
Alat musik
3.
Telepon mainan
III. METODE
1.
Demontrasi
IV.
LEMBAR OBSERVASI
No
|
Aspek yang dinilai
|
Kemunculan
|
komentar
|
||
k
|
c
|
b
|
|||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
|
Memberi
apersepsi
Melakukan
tugas rutin kelas
Memberikan
kesempatan untuk bertanya
Menggunakan
metode
Mengelola
pelaksanaan demontrasi
Hasil
percobaan peningkatan pemahaman siswa
Membimbing
siswa melakukan percobaan
Memberikan
penguatan
Membuat
kesimpulan
Melaksanakan
tes akhir
|
Keterangan
: k (kurang), c (cukup), b (baik)
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan siklus 2,
peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dan dihalaman sekolah yang
sebenarnya sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran yang disusun.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran
siklus 2 dilakasanakan pada hari sabtu tanggal 25 April 2009 pukul 07.30 –
08.30, penelitian pelaksanaan pembelajaran dengan metode demontrasi.
Pembelajaran siklus 2 terdiri dari 3 kegiatan yaitu kegiatan awal kegiatan inti
dan kegiatan akhir.
1.
Kegiatan awal ( 10 menit )
a.
Salam
b.
menanyakan keadaan siswa
c.
Appersepsi
Apakak kalian masih ingat tentang
energi bunyi
d.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
e.
Guru menyampaikan masalah demontrasi
2.
Kegiatan inti ( 55 menit )
a.
Membagi siswa menjadi 5 kelompok
b.
Menjelaskan tugas masing – masing kelompok dengan
panduan LKS
c.
Siswa diberi kesempatan bertanya tentang tugas
d.
Siswa keluar kelas melakukan kegiatan dan pengamatan
e.
Siswa mendiskusikan dalam kelompok
f.
Siswa melakukan membacakan hasil diskusi kelompok lain
menanggapi
g.
Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi kelas
3. Kegiatan akhir ( 10 menit )
a. penilaian
tes tulis
b.
Refleksi
c. Pengumpulan data
Dalam pelaksanaan tindakan disertai dengan
observasi pengamatan dan sekaligus
interpretasi terhadap data tentang proses dan hasil tindakan, sehingga
dapat dikatakan pelaksanaan tindakan observasi atau interpretasi berlangsung
simultan artinya data yang diamati
tersebut langsung di interprestasikan atau di tafsirkan, tidak sekedar direkam
saja. Cara merekam dan bagaimana merekamnya harus ditentukan dengan jelas.
Salah satu cara untuk mengumpulkan data adalah dengan observasi atau
pengamatan.
Observasi berarti pengamatan dengan
tujuan tertentu, namun obsrvasi yang dilakukan pada tahap ini adalah untuk
mengetahui kualitas perbaikan permbelajaran yang sudah dilaksanakan. Idealnya
observasi tersebut dilaksanakan oleh guru itu sendiri. Namun, jika observasi
atau perekam data tersebut terlalumenyita waktu guru dan mengakibatkan
konsentrasi guru dalam mengajar terganggu, maka guru dapat menggunakan alat
perekam atau memita teman guru untuk membantu mengumpulkan data melalui
obsevasi. Sebagaim pengamat adalah Heti guru kelas II SDN Jagir 5 Kecamatan
Sine Kabupaten Ngawi.
Observasi digunakan peneliti
pada saat perbaikan pembelajaran adalah jenis observasi tertruktur. Sehingga
teman guru hanya tinggal membutuhkan tanda (V) pada tmpat yang disediakan,
serta memberi komentar terhadap keseluruhan kegiatan perbaikan pembelajaran.
Disamping data hasil pengamatan teman, peneliti juga menggunakan data hasil
dari pekerjaan siswa dalam proses pengamatan secara kelompok dan mengerjakan
soal tes tulis
d.
Refleksi
Setelah
kegiatan pelaksanaan dan observasi selesai dilaksanakan, peneliti melakukan
refleksi. Refleksi yaitu melihat atau merenungkan kembali apa yang telah
dilakukan dan apa dampaknya bagi proses belajar siswa. Melakukan refleksi tidak
ubahnya seperti berdiri didepan cermin untuk melihat kembali bayangan kita atau
memantul kembali kejadian yang perlu kita kaji. Melalui refleksi guru akan
dapat menetapkan ayang telah dicapai serta apa yang belum dicapai, dan apa yang
perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. Dalam melaksanakan
refleksi peneliti di bantu oleh teman sejawat dan supervisor. Dari hasil
refleksi peneliti menentukan kelebihan – kelebihan dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus 2. Kelebihan – kelebihan dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus 2 akan dijadikan pengalaman dan pedoman dalam pembelajaran.
C.
Hal – hal yang unik
1.
Pelaksanaan PTK ini hal yang baru, sehingga peneliti
sering bermusyawarah dengan teman guru observe saat proses pembelajaran
berlangsung.
2.
Pada siklus 1 anak – anak rebut bermain dengan alat –
alat yang ada.
3.
Pada siklus 1 suasana pembelajaran kurang baik.
4.
Pada siklus 2anak – anak aktif menggunakan alat – alat
yang ada, bahkan membuktikan konsep tentang energi bunyidengan sungguh –
sungguh dan dan berulang ulang.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
I.
Siklus 1
A.
Hasil penelitian
Hasil pelaksanaan perbaikan
pembelajaran yang yang diadakan pada siklus 1, maka ditemukan hasil yang
tercantum pada tabel 2.
TABEL 2
Hasil Tes Formatif Pembelajaran Siklus 2
No
|
ama
|
Nilai
|
%
|
Ketuntasan
|
1.
|
ROHMADDIYO
|
60
|
60 %
|
Belum Tuntas
|
2.
|
APRILIYANA
|
50
|
50 %
|
Belum Tuntas
|
3.
|
AGUS TRI WAHYUDI
|
65
|
65 %
|
Belum Tuntas
|
4.
|
AYU GUNARSIH
|
70
|
70 %
|
Tuntas
|
5.
|
SUSI RATNA SARI
|
60
|
60 %
|
Belum Tuntas
|
6.
|
RHOMA ADI PRASETYO
|
65
|
65 %
|
Belum Tuntas
|
7.
|
YUDA ADI W
|
60
|
60 %
|
Belum Tuntas
|
8.
|
GESAM HERMAWAN
|
70
|
70 %
|
Tuntas
|
9.
|
DWI WAHYUNI
|
50
|
50 %
|
Belum Tuntas
|
10.
|
RAHMAWATI
|
70
|
70 %
|
Tuntas
|
11.
|
SITI MUSLIMAH
|
80
|
80 %
|
Belum Tuntas
|
12.
|
WAHYUNI
|
70
|
70 %
|
Tuntas
|
13.
|
NUR HIDAYAH
|
60
|
60 %
|
Belum Tuntas
|
14.
|
ANJAR PRATAMA
|
50
|
50 %
|
Belum Tuntas
|
15.
|
INDAH WULANDARI
|
80
|
80 %
|
Tuntas
|
16.
|
MOH ZAKI
|
50
|
50 %
|
Belum Tuntas
|
B.
Pembahasan
Peneliti selaku guru kelas IV SDN. Jagir 5
Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi dalam kegiatan pembelajaran awal tentang energi
bunyi tanpa alat Bantu media dan hanya menonton menggunakan metode ceramah dan
Tanya jawab, sehingga hasil dicapai 10% siswa yang memenuhi kreteria ketuntasan
belajar. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran yang sifatnya konvensional, (
hanya memakai metode ceramah ) nampaknya sekarang harus diubah seiring dengan
perkembangan dan kemajuan jaman. Nampaknya seorang guru memang dituntut untuk
lebih inovatif dalam pembelajaran, sehingga hasil pembelajaran bisa maksimal.
Perbaikan pembelajaran siklus 1 adalah pembelajaran dalam upaya membantu siswa
agar dapat memahami konsep energi bunyi dengan menggunakan metode demonstrasi.
Pada tahap perbaikan pembelajaran siklus 1, peneliti melakukan kegiatan sesuai
rencana. Sehingga ditemukan 30% siswa
yang memenuhi kreteria ketuntasan belajar. Ini berarti ada peningkatan di
banding dengan pembelajaran sebelum diadakan perbaikan pembelajaran siklus 1.
Namun hasil tertentu belum memenuhi kreteria ketuntasan minimal yang ditetapkan
dalam KTSP SDN Jagir 5. Berdasarkan hasil diskusi dengan teman-teman, tidak
berhasilnya perbaikan pembelajaran siklus 1 dikarenakan penggunaan metode yang
belum maksimal, siswa belum terbiasa dengan metode demonstras, guru juga masih
canggung dalam membimbingan anak dalam melakukan percobaan-percobaan yang
berkaitan dengan alat listrik, dan jumlah anggota kelompok yang besar. Oleh
karena itu, perlu diadakan perbaikan pembelajaran siklus 2.
Berdasarkan hasil diskusi dan hasil
pengamatan yang dilakukan teman guru yaitu ibu Sulastri, A.Ma.Pd. guru kelas II
bahwa ketidakberhasilan pada siklus 1 dikarenakan :
a. Guru kurang menguasai metode demonstrasi
b. Bimbingan pada siswa kurang merata
c. Jumlah kelompok yang besar, sehingga hanya
sebagian siswa yang
aktif.
d. Siswa yang belum terbiasa dengan metode
demonstrasi
e. Banyak siswa yang melakukan percobaan tidak
mengikuti perintah
guru
f. Ada
lembar kerja yang belum terisi, karena anak tidak mengikuti
perintah guru
Oleh
karena itu peneliti berkesimpulan bahwa jumlah anggota dalam satu kelompok
harus diperkecil, setiap kelompok beranggotakan 4 anak, ini untuk memudahkan
guru dalam membimbing melakukan percobaan, dan penguasaan metode demonstrasi
harus ditingkatkan dan langkah-langkah pembelajaran harus diperbaiki, sehingga
hasilnya diharapkan lebih meningkat dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran 1.
II.
Siklus 2
A.
Hasil penilaian
Hasil pelaksanaan perbaikan
pembelajaran yang diadakan pada siklus 2, maka ditemukan hasil seperti yang
tercantum pada tabel 3.
Tabel
3
Hasil
Tes Pembelajaran Siklus 3
No
|
ama
|
Nilai
|
%
|
Ketuntasan
|
1.
|
ROHMADDIYO
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
2.
|
APRILIYANA
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
3.
|
AGUS TRI WAHYUDI
|
80
|
80%
|
Tuntas
|
4.
|
AYU GUNARSIH
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
5.
|
SUSI RATNA SARI
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
6.
|
RHOMA ADI PRASETYO
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
7.
|
YUDA ADI W
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
8.
|
GESAM HERMAWAN
|
80
|
80%
|
Tuntas
|
9.
|
DWI WAHYUNI
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
10.
|
RAHMAWATI
|
90
|
90%
|
Tuntas
|
11.
|
SITI MUSLIMAH
|
90
|
90%
|
Tuntas
|
12.
|
WAHYUNI
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
13.
|
NUR HIDAYAH
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
14.
|
ANJAR PRATAMA
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
15.
|
INDAH WULANDARI
|
90
|
90%
|
Tuntas
|
16.
|
MOH ZAKI
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
B.
Pembahasan
Peneliti selaku guru kelas II
SDN Jagir 5 Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi dalam kegiatan perbaikan
pembelajaran siklus 2 tentang energi bunyi menggunakan alat Bantu media,
menggunakan metode demontrasi dengan
benar, menentukan jumlah anggota kelompok empat sisiwa dan melakukan
penguatan. Sehingga hasilnya 100% siswea yang memenuhi kreteria ketuntasan
belajar. Berdasarkan temuan maka perbaikan pembelajaran sisklus 2 dinyatakan
berhasil dan tidak perlu diadakan perbaikan pembelajaran lagi.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.Kesimpulan
- Pada pembelajaran
awal guru hanya melakukan pembelajaran yang menonton tanpa mempetimbangkan
media danmetode yang tepat, sehingga hasil 10% siswa yang memenuhi
kreteria ketuntasan minimal.
- Pada perbaikan
pembelajaran siklus 1yaitu pembelajaran dalam upaya membantu siswa agar
dapat memahami konsep tentang energi bunyi dengan menggunakan metode
demontrasi, sehingga ditemukan 30% siswa yang memenuhi kreteria ketentuan
belajar. Ini berarti ada peningkatan sebesar 20%
- Pada perbaikan
pembelajaran siklus 2 tentang energi bunyi menggunakan metode demontrasi,
menentukan jumlah anggota kelompok empat siswa dan melakukan penguatan,
sehingga hasil yang temukan 100% siswa yang memenuhi kreteria ketuntasan
belajar. Ini berarti ada peningkatan sebesar 70%
- Pengguna metode yang
sesuai dengan tujuan, materi dan perkembangan siswa dapat meningkatkan
ketentuan dalam belajar.
B.
Saran
Kepada rekan – rekan guru di
Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi dapat mnengembangkan ini lebih lanjut, yakni
mecobakan pembelajaran di sekolah masing – masing dengan pendekatan dan metode
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Pendid
Arikunto,
Suharsini. 1998 . Prosedur penelitian.
Lakarta : PT. Rineka Cipta.
----------.
2003. Dasar-DasarEvaluasi ikan ( Edisi Revisi).
Jakarata : PT.
Bumi Aksara.
Depdiknas.
2001. Strategi Komtekstual Teaching and
Learning. Jakarta
: Depdiknas.
----------.
2002.Ppengelolaan Pembelajaran Dengan
Strategi Kontekstual
Teaching an learning. Jakarata : Depdiknas.
Ibrahim,
Muslimin, dkk. 2000. pembelajaran Kooperatif. Surabaya :
University Press.
Mundilarto,
2002. kapita Selekta Pendidikan Kimia.
Yogyakarta : Universitas.
Negeri Yogyakarata.
Natawidjaya.
1997. Penelitian Tinadakan Kelas.
Jakarata : PT. Rieneka Cipta.
Nur,
M.2001. Pengelolaan Pembelajaran. Surabaya : University
Press.
Sudjana.
1996. Metoda Statiska. Bandung
: TARSITO bandung .
LAMPIRAN -
LAMPIRAN
Lamprian 1
Format
Kesediaan Sebagai Teman Sejawat dalam
Penyelenggaran
PKP
Kepada
Kepala
UPBJJ / Surabaya
Di
Surabaya
Yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sulastri, A.Ma.Pd
NIP : 131548732
Alamat Sekolah : Ds. Jagir Kecamatan Sine, Kab. Ngawi
Telepon : -
Menyatakan
bersedia sebagai temans ejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP atas
nama :
Nama : Sriatun
NIM : 814 366734
Program Studi : PGSD
Tempat Mengajar : SDN Jagir 5, Kec. Sine, Kab. Ngawi
Alamat Sekolah : Ds. Jagir Kec. SineKab. Ngawi
Telepon : 085 293 313 535
Demikian
pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Sine,
29 Maret 2009
Mengetahui Teman
Sejawat
Kepala Sekolah
DARUL
MUTAQIN,S.Pd SULASTRI
NIP. 131 191689 NIP.
131 548 732
Lampiran 2
Yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sriatun
NIM : 814 366 734
UPBJJ – UT : Surabaya
Menyatakan
bahwa :
Nama : Sulastri,A.Ma.Pd
Tempat Mengajar : SDN Jagir 5, Kec. Sine, Kab. Ngawi
Guru Kelas : V (Lima )
Adalah
teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yang
merupakan tugas mata kuliah PDGK 4904 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Demikian
pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Ngawi,
29 Maret 2009
Yang
Membuat Pernyataan
Teman Sejawat Mahasiswa
SULASTRI SRIATUN
Lampiran 3
Tabel 1
Hasil Tes Pembelajaran Awal Siklus 1
No
|
Nama Murid
|
Nilai
|
Prosentase
|
Keterangan
|
1.
|
ROHMADDIYO
|
40
|
40
%
|
Belum
Tuntas
|
2.
|
APRILIYANA
|
50
|
50
%
|
Belum
Tuntas
|
3.
|
AGUS TRI WAHYUDI
|
60
|
60
%
|
Belum
Tuntas
|
4.
|
AYU GUNARSIH
|
70
|
70
%
|
Tuntas
|
5.
|
SUSI RATNA SARI
|
60
|
60
%
|
Belum
Tuntas
|
6.
|
RHOMA ADI PRASETYO
|
60
|
60
%
|
Belum
Tuntas
|
7.
|
YUDA ADI W
|
70
|
70
%
|
Tuntas
|
8.
|
GESAM HERMAWAN
|
55
|
55
%
|
Belum
Tuntas
|
9.
|
DWI WAHYUNI
|
70
|
70
%
|
Tuntas
|
10.
|
RAHMAWATI
|
75
|
75
%
|
Tuntas
|
11.
|
SITI MUSLIMAH
|
60
|
60
%
|
Belum
Tuntas
|
12.
|
WAHYUNI
|
50
|
50
%
|
Belum
Tuntas
|
13.
|
NUR HIDAYAH
|
40
|
40
%
|
Belum
Tuntas
|
14.
|
ANJAR PRATAMA
|
45
|
45
%
|
Belum
Tuntas
|
15.
|
INDAH WULANDARI
|
70
|
70
%
|
Tuntas
|
16.
|
MOH ZAKI
|
45
|
45
%
|
Belum
Tuntas
|
Lampiran 4
Tabel 2
Hasil Tes Formatif Pembelajaran Siklus 2
No
|
ama
|
Nilai
|
%
|
Ketuntasan
|
1.
|
ROHMADDIYO
|
60
|
60 %
|
Belum Tuntas
|
2.
|
APRILIYANA
|
50
|
50 %
|
Belum Tuntas
|
3.
|
AGUS TRI WAHYUDI
|
65
|
65 %
|
Belum Tuntas
|
4.
|
AYU GUNARSIH
|
70
|
70 %
|
Tuntas
|
5.
|
SUSI RATNA SARI
|
60
|
60 %
|
Belum Tuntas
|
6.
|
RHOMA ADI PRASETYO
|
65
|
65 %
|
Belum Tuntas
|
7.
|
YUDA ADI W
|
60
|
60 %
|
Belum Tuntas
|
8.
|
GESAM HERMAWAN
|
70
|
70 %
|
Tuntas
|
9.
|
DWI WAHYUNI
|
50
|
50 %
|
Belum Tuntas
|
10.
|
RAHMAWATI
|
70
|
70 %
|
Tuntas
|
11.
|
SITI MUSLIMAH
|
80
|
80 %
|
Belum Tuntas
|
12.
|
WAHYUNI
|
70
|
70 %
|
Tuntas
|
13.
|
NUR HIDAYAH
|
60
|
60 %
|
Belum Tuntas
|
14.
|
ANJAR PRATAMA
|
50
|
50 %
|
Belum Tuntas
|
15.
|
INDAH WULANDARI
|
80
|
80 %
|
Tuntas
|
16.
|
MOH ZAKI
|
50
|
50 %
|
Belum Tuntas
|
Lampiran 5
Tabel
3
Hasil
Tes Pembelajaran Siklus 3
No
|
ama
|
Nilai
|
%
|
Ketuntasan
|
1.
|
ROHMADDIYO
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
2.
|
APRILIYANA
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
3.
|
AGUS TRI WAHYUDI
|
80
|
80%
|
Tuntas
|
4.
|
AYU GUNARSIH
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
5.
|
SUSI RATNA SARI
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
6.
|
RHOMA ADI PRASETYO
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
7.
|
YUDA ADI W
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
8.
|
GESAM HERMAWAN
|
80
|
80%
|
Tuntas
|
9.
|
DWI WAHYUNI
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
10.
|
RAHMAWATI
|
90
|
90%
|
Tuntas
|
11.
|
SITI MUSLIMAH
|
90
|
90%
|
Tuntas
|
12.
|
WAHYUNI
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
13.
|
NUR HIDAYAH
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
14.
|
ANJAR PRATAMA
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
15.
|
INDAH WULANDARI
|
90
|
90%
|
Tuntas
|
16.
|
MOH ZAKI
|
70
|
70%
|
Tuntas
|
Lampiran 6
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Siklus 1
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS
/ SEMESTER : IV / II
ALOKASI
WAKTU :
2 X 35 MENIT ( 1x Pertemuan )
HARI
/ TANGGAL : rabu, 11 Maret 2009
A.
KOMPETENSI DASAR
Ø
Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang
terdapat dilingkungan sekitar serta sifat – sifatnya.
B.
HASIL BELAJAR
Ø
Siswa menunjukkan menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari – hari yang berkaitan dengan sumber energi bunyi.
C.
INDIKATOR
Ø
Menuliskan kembali macam – macam sumber energi
bunyi yang ada dilingkungan sekitar.
D.
TUJUAN PERBAIKAN
Ø
Dengan memperhatikan penjelasan guru dan
beberapa contoh tentang bunyi siswa mampu menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan
oleh benda yang bergetar.
E.
LANGKAH PEMBELAJARAN
1.
Kegiatan
awal ( 5 menit )
Ø Mempersiapkan
alat peraga yang akan digunakan.
Ø Apersepsi
:
Anak
– anak kamu sering mendengarkan suara mobil di jalan? Suara
radio, burung berkicau di pagi
hari atau orang yang sedang berbicara?
nah sesuatu yang kita dengar itu
dapat disebut bunyi.
Ø Menyampaikan
tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti ( 55 menit )
Ø
Guru menjelaskan tentang sumber energi bunyi.
Ø
Siswa dapat menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan
oleh benda yang bergetar.
Ø
Siswa dapat membuktikan bahwa perambatan bunyi
bisa melalui benda padat, cair, dan gas.
Ø
Siswa mengerjakan lembar kerja.
Ø
Pembahasan lembar kerja.
3. Kegiatan
akhir ( 10 menit )
1.
Siswa menerima saran, perbaikan dan pesan dari guru.
2.
Siswa membuat kesimpulan tentang energi bunyi.
F. PENUTUP
Ø
Pemantapan konsep.
Ø
Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi
pelajaran.
G. SARAN
DAN SUMBER BELAJAR
1.
Buku IPA kelas IV dan buku – buku lain yang relevan.
2.
Gambar garputala
3.
Telepon mainan
H. EVALUASI
1. Awal : -
2. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan dan
memberi tanggapan.
3. Akhir : Tes terlampir
Mengetahui
Sine, 9 Maret 2009
Supervisor
Mahasiswa
Drs.AGUS
TRI LAKSANA,M.Hum SRIATUN
NIP. 132050012
NIM . 814366734
Mengetahui
Kepala
SDN Jagir 5
DARUL MUTAQIN,S.Pd
NIP .
131191689
Lampiran 7
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Siklus 2
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS
/ SEMESTER : IV / II
ALOKASI
WAKTU :
2 X 35 MENIT ( 1x Pertemuan )
HARI
TANGGAL : Selasa 17 Maret 2009
A.
KOMPETENSI DASAR
Ø
Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang
terdapat dilingkungan sekitar serta sifat – sifatnya.
B.
HASIL BELAJAR
Ø
Siswa menunjukkan menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari – hari yang berkaitan dengan sumber energi bunyi.
C.
INDIKATOR
Ø
Menuliskan kembali macam – macam sumber energi
bunyi yang ada dilingkungan sekitar.
D.
TUJUAN PERBAIKAN
Ø
Dengan memperhatikan penjelasan guru dan
beberapa contoh tentang bunyi siswa mampu menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan
oleh benda yang bergetar.
E.
LANGKAH PEMBELAJARAN
1.
Kegiatan
awal ( 5 menit )
Ø Mempersiapkan
alat peraga yang akan digunakan.
Ø Apersepsi
:
Anak
– anak kamu sering mendengarkan suara mobil di jalan? Suara
radio, burung berkicau di pagi
hari atau orang yang sedang berbicara?
nah sesuatu yang kita dengar itu
dapat disebut bunyi.
Ø Menyampaikan
tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti ( 55 menit )
Ø
Guru menjelaskan tentang sumber energi bunyi.
Ø
Siswa dapat menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan
oleh benda yang bergetar.
Ø
Siswa dapat membuktikan bahwa perambatan bunyi
bisa melalui benda padat, cair, dan gas.
Ø
Siswa mengerjakan lembar kerja.
Ø
Pembahasan lembar kerja.
3. Kegiatan
akhir ( 10 menit )
1.
Siswa menerima saran, perbaikan dan pesan dari guru.
2.
Siswa membuat kesimpulan tentang energi bunyi.
F. PENUTUP
Ø
Pemantapan konsep.
Ø
Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi
pelajaran.
G. SARAN
DAN SUMBER BELAJAR
1. Buku IPA kelas IV dan buku – buku lain yang
relevan.
2.
Gambar garputala
3..
Telepon mainan
H. EVALUASI
1. Awal : -
2. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan dan
memberi tanggapan.
3. Akhir : Tes terlampir
Mengetahui
Sine, 15 Maret 2009
Supervisor
Mahasiswa
Drs.AGUS
TRI LAKSANA,M.Hum SRIATUN
NIP. 132050012
NIM . 814366734
Mengetahui
Kepala
SDN Jagir 5
DARUL
MUTAQIN,S.Pd
NIP .
131191689
Lampiran 8
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Siklus 3
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS
/ SEMESTER : IV / II
ALOKASI
WAKTU :
2 X 35 MENIT ( 1x Pertemuan )
HARI
/ TANGGAL : Selasa, 24 Maret 2009
A.
KOMPETENSI DASAR
Ø
Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang
terdapat dilingkungan sekitar serta sifat – sifatnya.
B.
HASIL BELAJAR
Ø
Siswa menunjukkan menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari – hari yang berkaitan dengan sumber energi bunyi.
C.
INDIKATOR
Ø
Menuliskan kembali macam – macam sumber energi
bunyi yang ada dilingkungan sekitar.
D.
TUJUAN PERBAIKAN
Ø
Dengan memperhatikan penjelasan guru dan
beberapa contoh tentang bunyi siswa mampu menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan
oleh benda yang bergetar.
E.
LANGKAH PEMBELAJARAN
1.
Kegiatan awal
( 5 menit )
Ø Mempersiapkan
alat peraga yang akan digunakan.
Ø Apersepsi
:
Anak
– anak kamu sering mendengarkan suara mobil di jalan? Suara
radio, burung berkicau di pagi
hari atau orang yang sedang berbicara?
nah sesuatu yang kita dengar itu
dapat disebut bunyi.
Ø Menyampaikan
tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti ( 55 menit )
Ø
Guru menjelaskan tentang sumber energi bunyi.
Ø
Siswa dapat menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan
oleh benda yang bergetar.
Ø
Siswa dapat membuktikan bahwa perambatan bunyi
bisa melalui benda padat, cair, dan gas.
Ø
Siswa mengerjakan lembar kerja.
Ø
Pembahasan lembar kerja.
3. Kegiatan
akhir ( 10 menit )
1.
Siswa menerima saran, perbaikan dan pesan dari guru.
2.
Siswa membuat kesimpulan tentang energi bunyi.
F. PENUTUP
Ø
Pemantapan konsep.
Ø
Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi
pelajaran.
G. SARAN
DAN SUMBER BELAJAR
1.
Buku IPA kelas IV dan buku – buku lain yang relevan.
2.
Gambar garputala
3.
Telepon mainan
H. EVALUASI
1. Awal : -
2. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab
pertanyaan dan
memberi tanggapan.
3. Akhir : Tes terlampir
Mengetahui
Sine, 22 Maret 2009
Supervisor
Mahasiswa
Drs.AGUS
TRI LAKSANA,M.Hum SRIATUN
NIP. 132050012
NIM . 814366734
Mengetahui
Kepala SDN Jagir 5
DARUL MUTAQIN,S.Pd
NIP .
131191689
Lampiran 9
LEMBAR KERJA SISWA
Isilah titik – titik dibawah ini !
4.
Alat – alat musik yang menimbulkan sumber energi…………….
5.
Gelombang bunyi tidak dapat merambat melalui…………….
6.
Bunyi dihasilkan dari benda yang…………….
7.
Bunyi dapat merambat melalui zat………..,…………., dan………….
8.
Bunyi merambat paling baik pada benda…………..
Lampiran 10
Kunci jawaban
1.
Bunyi
2.
Ruang hampa udara
3.
Bergetar
4.
Zat padat, cair, dan gas
5.
padat