Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pendidikan Karakter


Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.

Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.


Fungsi Pendidikan Karakter
Secara umum fungsi pendidikan ini adalah untuk membentuk karakter seorang peserta didik sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku baik.

Adapun beberapa fungsi pendidikan karakter adalah sebagai berikut;
1.    Untuk mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia sehingga menjadi individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik.
2.    Untuk membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang multikultur.
3.    Untuk membangun dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam hubungan internasional.
4.    Character education seharusnya dilakukan sejak dini, yaitu sejak masa kanak-kanak. Pendidikan ini bisa dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan, serta memanfaatkan berbagai media belajar.

Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong.

Seperti kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus-menerus akan berdampak pada perubahan karakter masyarakat Indonesia. Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya.

Menurut Thomas Lickona, setidaknya ada tujuh alasan mengapa character education harus diberikan kepada warga negara sejak dini, yaitu;
1.  Ini merupakan cara paling baik untuk memastikan para murid memiliki kepribadian dan karakter yang baik dalam hidupnya.
2.  Pendidikan ini dapat membantu meningkatkan prestasi akademik anak didik.
3.  Sebagian anak tidak bisa membentuk karakter yang kuat untuk dirinya di tempat lain.
4.  Dapat membentuk individu yang menghargai dan menghormati orang lain dan dapat hidup di dalam masyarakat yang majemuk.
5.  Sebagai upaya mengatasi akar masalah moral-sosial, seperti ketidakjujuran, ketidaksopanan, kekerasan, etos kerja rendah, dan lain-lain.
6.  Merupakan cara terbaik untuk membentuk perilaku individu sebelum masuk ke dunia kerja/ usaha.
7.  Sebagai cara untuk mengajarkan nilai-nilai budaya yang merupakan bagian dari kerja suatu peradaban.

Dari penjelasan tersebut kita menyadari bahwa pendidikan karakter sangat penting bagi setiap orang. Dengan begitu, maka para guru, dosen, dan orang tua, sudah seharusnya senantiasa menanamkan nilai-nilai karakter yang baik kepada anak didiknya.

1.  Religiositas
Sikap dan perilaku yang taat/patuh dalam menjalankan ajaran agama yang dipeluknya, bersikap toleran, mencintai alam dan selalu menjalin kerukunan hidup antar sesama.
RELASI DENGAN TUHAN
  • Beriman dan Bertaqwa
  • Menjalankan segala perintah-Nya
  • Disiplin beribadah
RELASI DENGAN SESAMA
  • Toleransi
  • Peduli Sosial
HARMONI DENGAN ALAM
  • Bersih
  • Peduli Lingkungan
  • Memanfaatkan lingkungan dengan bijak

2.  Nasionalisme
Mengapresiasi, menjaga, mengembangkan kekayaan budaya bangsa sendiri (kebijaksanaan, keutamaan, tradisi, nilai-nilai, pola pikir, mentalitas, karya budaya) dan mampu mengapresi kekayaan budaya bangsa lain sehingga semakin memperkuat jati diri bangsa Indonesia. 
Sub Nilai Karakter Nasionalisme:
     §  Cinta tanah air
     §  Semangat kebangsaan
     §  Menghargai kebhinnekaan
     §  Rela berkorban
     §  Taat hukum

3.  Kemandirian
Sikap percaya pada kemampuan, kekuatan, bakat dalam diri sendiri, tidak tergantung pada orang lain
Sub Nilai Karakter Kemandirian:
  • Kerja keras (etos kerja)
  • Kreatif dan inovatif
  • Disiplin
  • Tahan banting
  • Pembelajar sepanjang hayat

4.  Gotong Royong
Kemampuan bekerjasama untuk memperjuangkan kebaikan bersama bagi masyarakat luas, terutamayang sangat membutuhkan, marginal, dan terabaikan di dalam masyarakat
Sub Nilai Karakter Gotong Royong:
  • Kerjasama
  • Solidaritas
  • Kekeluargaan
  • Aktif dalam gerakan komunitas
  • Berorientasi pada kemaslahatan bersama

5.    INTEGRITAS
Sub Nilai Karakter Integritas:
  • Kejujuran
  • Keteladanan
  • Tanggungjawab
  • Antikorupsi
  • Komitmen moral
  • Cinta pada kebenaran

Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pendidikan Karakter
1.        religius,
2.        jujur,
3.        toleran, 
4.        disiplin, 
5.        bekerja keras, 
6.        kreatif,
7.        mandiri,
8.        demokratis,
9.        rasa ingin tahu,
10.     semangat kebangsaan, 
11.     cinta tanah air,
12.     menghargai prestasi, 
13.     komunikatif,
14.     cinta damai,
15.     gemar membaca,
16.     peduli lingkungan, 
17.     peduli sosial, dan 
18.     bertanggungjawab