Pendidikan Karakter: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Komponen dan Urgensinya I Kanjeng Mariyadhies Ngawi I https://mariyadhies.blogspot.com
Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara
sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna
membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat
bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan
yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta
didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan,
serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.
Pendidikan karakter (character education) sangat erat
hubungannya dengan pendidikan moral dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan
melatih kemampuan individu secara terus-menerus guna penyempurnaan diri kearah
hidup yang lebih baik.
Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa arti character education, maka
kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. T. Ramli
Menurut T. Ramli, pengertian pendidikan karakter
adalah pendidikan yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak
sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik.
2. Thomas Lickona
Menurut Thomas Lickona, pengertian pendidikan karakter
adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat
memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
3. John W. Santrock
Menurut John W. Santrock, character education adalah
pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk
menanamkan nilai moral dan memberi kan pelajaran kepada murid mengenai
pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang dilarang.
4. Elkind
Menurut Elkind, pengertian pendidikan karakter adalah
suatu metode pendidikan yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mempengaruhi
karakter murid. Dalam hal ini terlihat bahwa guru bukan hanya mengajarkan
materi pelajaran tetapi juga mampu menjadi seorang teladan.
Fungsi Pendidikan Karakter
Secara umum fungsi pendidikan ini adalah untuk
membentuk karakter seorang peserta didik sehingga menjadi pribadi yang
bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku baik.
Adapun beberapa fungsi pendidikan karakter adalah
sebagai berikut;
1. Untuk mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia
sehingga menjadi individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku
baik.
2. Untuk membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang
multikultur.
3. Untuk membangun dan meningkatkan peradaban bangsa yang
kompetitif dalam hubungan internasional.
4. Character education seharusnya dilakukan sejak dini,
yaitu sejak masa kanak-kanak. Pendidikan ini bisa dilakukan di lingkungan
keluarga, sekolah, dan lingkungan, serta memanfaatkan berbagai media belajar.
Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk
membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral,
bertoleransi, dan bergotong-royong.
Seperti kita ketahui bahwa proses globalisasi secara
terus-menerus akan berdampak pada perubahan karakter masyarakat Indonesia.
Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada
perilaku negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan
obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya.
Menurut Thomas
Lickona, setidaknya ada tujuh alasan mengapa character education harus
diberikan kepada warga negara sejak dini, yaitu;
1. Ini merupakan cara paling baik untuk memastikan para
murid memiliki kepribadian dan karakter yang baik dalam hidupnya.
2. Pendidikan ini dapat membantu meningkatkan prestasi
akademik anak didik.
3. Sebagian anak tidak bisa membentuk karakter yang kuat
untuk dirinya di tempat lain.
4. Dapat membentuk individu yang menghargai dan
menghormati orang lain dan dapat hidup di dalam masyarakat yang majemuk.
5. Sebagai upaya mengatasi akar masalah moral-sosial,
seperti ketidakjujuran, ketidaksopanan, kekerasan, etos kerja rendah, dan
lain-lain.
6. Merupakan cara terbaik untuk membentuk perilaku
individu sebelum masuk ke dunia kerja/ usaha.
7. Sebagai cara untuk mengajarkan nilai-nilai budaya yang
merupakan bagian dari kerja suatu peradaban.
Dari penjelasan tersebut kita menyadari bahwa
pendidikan karakter sangat penting bagi setiap orang. Dengan begitu, maka para
guru, dosen, dan orang tua, sudah seharusnya senantiasa menanamkan nilai-nilai
karakter yang baik kepada anak didiknya.
1. Religiositas
Sikap dan perilaku yang
taat/patuh dalam menjalankan ajaran agama yang dipeluknya, bersikap toleran,
mencintai alam dan selalu menjalin kerukunan hidup antar sesama.
RELASI DENGAN TUHAN
- Beriman dan Bertaqwa
- Menjalankan segala
perintah-Nya
- Disiplin beribadah
RELASI DENGAN SESAMA
- Toleransi
- Peduli Sosial
HARMONI DENGAN ALAM
- Bersih
- Peduli Lingkungan
- Memanfaatkan lingkungan
dengan bijak
2. Nasionalisme
Mengapresiasi, menjaga, mengembangkan kekayaan budaya bangsa sendiri
(kebijaksanaan, keutamaan, tradisi, nilai-nilai, pola pikir, mentalitas, karya
budaya) dan mampu mengapresi kekayaan budaya bangsa lain sehingga semakin memperkuat jati diri bangsa
Indonesia.
Sub Nilai Karakter Nasionalisme:
§ Cinta tanah air
§ Semangat kebangsaan
§ Menghargai kebhinnekaan
§ Rela berkorban
§ Taat hukum
3. Kemandirian
Sikap percaya pada kemampuan, kekuatan, bakat dalam
diri sendiri, tidak tergantung pada orang lain
Sub Nilai Karakter
Kemandirian:
- Kerja keras (etos
kerja)
- Kreatif dan inovatif
- Disiplin
- Tahan banting
- Pembelajar sepanjang hayat
4. Gotong Royong
Kemampuan bekerjasama untuk memperjuangkan kebaikan bersama bagi masyarakat luas, terutama yang sangat membutuhkan, marginal, dan terabaikan di dalam masyarakat
Sub Nilai Karakter Gotong Royong:
- Kerjasama
- Solidaritas
- Kekeluargaan
- Aktif dalam gerakan komunitas
- Berorientasi pada kemaslahatan bersama
5. INTEGRITAS
Sub Nilai Karakter Integritas:
- Kejujuran
- Keteladanan
- Tanggungjawab
- Antikorupsi
- Komitmen moral
- Cinta pada kebenaran
Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pendidikan Karakter
1.
religius,
2.
jujur,
3.
toleran,
4.
disiplin,
5.
bekerja keras,
6.
kreatif,
7.
mandiri,
8.
demokratis,
9.
rasa
ingin tahu,
10.
semangat kebangsaan,
11. cinta tanah air,
12. menghargai
prestasi,
13. komunikatif,
14. cinta damai,
15. gemar membaca,
16. peduli lingkungan,
17. peduli
sosial, dan
18. bertanggungjawab