Contoh Karya Tulis Ilmiah I PTK I Pelajaran Ekonomi SMA
KARYA TULIS ILMIAH
HASIL PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
“ STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR SISWA
MELALUI PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN EKONOMI PADA
SISWA KELAS XII
DI SMA ANDA“.
Diajukan
guna melengkapi sebagai persyaratan
Usulan
Angka Kredit dari golongan IV /a ke golongan IV/b
Disusun oleh :
NAMA ANDA
NIP. ANDA
PEMERINTAH KABUPATEN ANDA
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI ANDA
TAHUN PENELITIAN
LEMBAR PENGESAHAN
1.
Judul : Studi Korelasi Motivasi Belajar Siswa
Melalui Penggunaan Lembar Kerja Siswa Dengan Prestsi Belajar Bidang Studi
Pendidikan Ekonomi Pada Siswa Kelas XII
Di SMA Negeri I Waru Sidoarjo
2.
Identitas Peneliti :
-
Nama :
NAMA ANDA
-
NIP :
NIP ANDA
-
Unit Kerja : SMA
ANDA
3.
Lokasi Penelitian :
SMA ANDA
Telah direkomendasikan di Perpustakaan
Nama SMA Anda
Pada tanggal : ………………………..
Kepala Sekolah
|
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang
sedalam-dalamnya kehadirat Allah SWT karena dapat terselesaikan karya tulis
ilmiah ini dan didukung kesehatan sehingga selesai tepat waktu. Penyusunan
karya tulis ini semata-mata didasari oleh keinginan meningkatkan
profesionalisme di dunia pendidikan sekaligus untuk memenuhi persyaratan
kenaikan pangkat dan golongan. Terwujudnya karya tulis ini bukan murni
merupakan hasil pemikiran penulis, akan tetapi karena dukungan dan sumbangan
dari banyak pihak yang ikut membantu mengarahkan karya tulis ini sehingga dapat
terselesaikan
Penulis menyadari bahwa penyusunan hasil penelitian tindakan kelas ini
terdapat ketidak sempurnaan, oleh karena itu penulis sangat menghargai dan
menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi
penyempurnaan hasil penelitian ini maupun penelitian-penelitian berikutnya.
Semoga laporan hasil penelitian tindakan kelas ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak mengelola dalam bidang pendidikan.
…………..,
Penulis
ABSTRAK
STUDI KORELASI
MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI
PENGGUNAAN LEMBAR
KERJA SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR
BIDANG STUDI EKONOMI
PADA SISWA KELAS XII DI NAMA SMA ANDA
Di
dalam dunia pendidikan, semua pengajar (guru) mempunyai suatu tujuan yaitu
dapat memberikan pelajar sebaik-baiknya kepada siswanya. Dalam rangka
merealisasi tujuan tersebut, seorang guru akan mencari jalan bagaimana cara
meningkatkan motivasi siswa di dalam menerima pelajaran, sehingga dapat
tercapai nilai siswa dengan baik, yaitu melalui penggunaan Lembar Kerja Siswa
setelah materi selesai disampaikan oleh guru.
Dengan
menggunakan Lembar Kerja Siswa, seorang siswa akan termotivasi dalam memahami
materi dan mengerjakan soal latihan.
Dari latar belakang diatas maka dapat tiga rumusan masalah, yaitu : (1)
Bagaimana motivasi belajar siswa melalui penggunaan Lembar Kerja Siswa, (2)
Bagaimana prestasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Ekonomi, (3)
Adakah hubungan antara motivasi belajar siswa melalui penggunaan Lembar Kerja
Siswa dengan prestasi belajar siswa bidang studi Pendidikan Ekonomi.
Dalam
penelitian ini menggunakan metode angket, observasi, tes dokumentasi, check
list. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA AND Ayang
berjumlah 39 orang. Sampel pada penelitian adalah 39 siswa yang berarti
mengambil semua dari populasi yang ada pada kelas XII Nama SMA Anda .
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa : (1). Motivasi belajar siswa melalui penggunaan
LKS dengan cara angket, nilainya baik, R = 81,65 dimana motivasi itu selalu
diberikan oleh guru, siswa dan orang tua agar siswa berminat untuk menerima
materi pelajaran. (2) Prestasi belajar siswa bidang studi ekonomi yaitu dengan
hasil nilai semester I dan semester II, ditambah hasil tes soal menunjukkan
nilai baik. Nilai rata-rata Y = 77,38. Dengan adanya motivasi dari orang tua,
guru dan teman maka siswa akan termotivasi belajarnya sehingga prestasi
tersebut tercapai. Jadi prestasi belajar tanpa termotivasi tidak akan berhasil.
(3). Adanya hubungan yang sangat signifikan antara motivasi belajar siswa
melalui LKS dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi.
DAFTAR ISI
LEMBAR
JUDUL ……………………………………………………….. i
LEMBAR
PENGESAHAN ……………………………………………… ii
KATA
PENGANTAR …………………………………………………… iii
ABSTRAK ………………………………………………………………. iv
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………. v
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ………………………………….. 1
B.
Identifikasi ………………………………………………… 3
C.
Pembatasan Masalah ………………………………………. 4
D.
Rumusan Masalah ………………………………………… 4
E.
Tujuan Penelitian ………………………………………… 5
F.
Manfaat Penelitian …………………………………………
5
G.
Definisi Operasional dan Asumsi ………………………… 6
BAB
II KAJIAN PUSTAKA
A.
Tinjauan Tentang Motivasi ………………………………. 8
B.
Tinjauan Tentang Belajar dan Prestasi Belajar ……………. 16
C.
Tinjauan Tentang Lembar Kerja Siswa (LKS) ……………. 28
D.
Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar …… 29
E.
Kerangka Berpikir ………………………………………. 31
F.
Hipotesis …………………………………………………. 34
BAB
III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian ………………………………………….. 35
B.
|
Tempat dan Waktu ……………………………………….
36
C.
Populasi Penelitian ………………………………………. 36
D.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel ……………… 36
E.
Tehnik Pengumpulan Data ……………………………….. 37
F.
Tehnik Analisa Data ……………………………………… 38
BAB
IV HASIL PENELITIAN ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian …………………………………………… 39
B.
Analisis Data ……………………………………………… 41
C.
Pembahasan/Interpretasi …………………………………… 42
BAB
V PENUTUP
A.
Simpulan ……………………………………………… 45
B.
Saran ………………………………………………………. 45
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan yang dapat menghasilkan manusia yang berpotensi
dan menghasilkan manusia yang berkwalitas serta dapat berguna bagi nusa dan
bangsa dan negara yaitu pendidikan sekolah.
Pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang
diselenggarakan disekolah melalui kegiatan belajar secara teratur, berjenjang
dan berkesinambungan. Karena guru mempunyai peranan untuk membentuk jiwa dan
watak anak didik serta membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang
berguna bagi masyarakat bangsa dan negara. Keberhasilan pendidikan disekolah
antara lain ditentukan oleh keberhasilan guru dalam mengajar, metode mengajar,
media mengajar dan sarana prasarana lain yang menunjang sehingga dapat mencapai
tujuan instruksional secara efektif dan efisien.
Belajar tuntas merupakan strategi pembelajaran yang dapat
dilaksanakan dalam kelas dengan kondisi yang tepat, semua siswa akan mampu
belajar dengan baik dan memperoleh hasil belajar secara maksimal.
Guru mempunyai tugas utama yaitu menciptakan kondisi dalam
proses belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya interaksi belajar mengajar
yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan optimal.
|
Untuk itu guru seyogyanya
memiliki kemampuan agar melakukan interaksi belajar mengajar dan diharapkan
kepada siswa agar lebih efektif dalam belajar.
Dalam proses belajar mengajar guru memiliki tanggung jawab
atas keberhasilan siswa dalam belajar. Oleh karena itu guru dapat menciptakan
situasi dan kondisi belajar yang efektif dengan menggunakan cara – cara yang
sesuai dengan situasi dan kondisi siswa dan lingkungan. Penggunaan cara yang
tepat yaitu dengan Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS adalah salah satu bentuk program yang berlandaskan pada
tugas yang harus diselesaikan dan juga dapat memperdalam pengetahuan dan
ketrampilan. LKS yang pada saat ini disertai dengan gambar yang berhubungan
dengan materi yang akan dibahas dan dicantumkannnya kompetensi – kompetensi
yang harus dikuasai oleh siswa per pokok bahasan serta adanya ringkasan materi
disajikan.
Dengan menggunakan LKS dalam pengajaran Ekonomi siswa
diharapkan dapat belajar secara aktif dan tidak bosan, memudahkan penyelesaian
tugas kelompok atau perorangan karena siswa dalam melaksanakan tugas itu sesuai
dengan kemampuannya dan juga dapat meringankan guru dalam memberikan bantuan
atau Remidi.
Apabila LKS itu disusun secara sistematik (menarik)
sehingga dapat membangkitkan minat belajar siswa. Penggunaan LKS dalam kegiatan
belajar mengajar adalah bagian upaya guru dalam memotivasi siswa agar aktif
dalam pembelajaran.
Di dalam LKS terdapat soal – soal latihan pada akhir
pelajaran sangat membantu siswa untuk memudahkan mengingat dan memahami konsep
– konsep yang telah diberikan guru.
Adanya anggapan , bahwa dengan sekali membaca maka siswa
akan mengusai pengetahuan itu akan dikuasai apabila sering diulang, diadakan
latihan – latihan dan guru selalu mengontrol hasil – hasil belajar yang telah
diperolehnya. Karena dengan LKS siswa dapat mengetahui sejauh mana
penguasaannya terhadap materi yang dipelajarinya dan diharapkan siswa akan
berusaha mengkaji kembali pelajaran yang diterima di sekolah.
Pengajaran dengan menggunakan LKS banyak dipergunakan oleh
guru dalam proses belajar mengajar salah satunya di Nama SMA Anda . Pengajaran
dengan menggunakan LKS adalah untuk membangkitkan minat siswa terhadap
pelajaran, memberi motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran dan untuk mengetahui
hasil belajar siswa.
Inilah beberapa yang melatar belakangi diadakannya
penelitian terhadap penggunaan LKS yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa
dan pencapaian hasil belajar siswa dalam
pencapaian hasil belajar dalam pengajaran kewarganegaraan.
B. Identifikasi Masalah
Untuk meningkatkan semangat belajar mengajar, siswa
mempunyai daya, cipta, rasa dan karsa serta kegiatan kognitif , afektif,
psikomotorik. Setiap siswa berbeda didalam menerima pelajaran dengan tepat
sehingga menimbulkan motivasi belajar siswa yang berbeda pula.
Oleh karena itu penggunaan LKS dalam mata pelajaran Ekonomi
mempengaruhi motivasi belajar siswa dan pencapaian hasil belajar. Dengan
demikian maka identifikasi masalah yang berkaitan dengan judul penelitian
adalah sebagai berikut :
1.
Mempermudah siswa memahami mata pelajaran
2.
Dengan menggunakan LKS siswa ada peningkatan motivasi
belajar
3.
Pencapaian hasil belajar akan optimal dengan menggunakan
LKS
C. Pembatasan Masalah
Menyadari akan luasnya permasalahan maka obyek yang
diteliti adalah :
1.
Hubungan penggunaan LKS dengan motivasi belajar siswa kelas
XII Semester Ganjil dengan prestasi belajar pada bidang studi Pendidikan
Ekonomi.
2.
Penelitian ini menitik beratkan pada penggunaan LKS dalam
usaha meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar pada bidang
studi pendidikan Ekonomi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana motivasi belajar siswa melalui penggunaan LKS
dalam bidang studi Pendidikan Ekonomi
2.
Bagaimana prestasi belajar siswa dalam bidang studi
pendidikan Ekonomi dengan menggunakan
LKS
3. Adakah hubungan
antara motivasi belajar dengan prestasi belajar dengan menggunakan LKS pada
bidang studi Ekonomi
E. Tujuan Penelitian
Tujuan
dilaksanakannya penelitian adalah :
1.
Tujuan Umum
a.
Sebagai persyaratan kenaikan pangkat dari IV A ke IV B
b.
Untuk mendapat bahan informasi dalam rangkaian mencari
langkah yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajar siswa serta mutu
pendidikan
2.
Tujuan Khusus
a.
Untuk mengetahui motivasi belajar siswa melalui penggunaan
studi LKS.
b.
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam bidang studi
pendidikan Ekonomi.
c.
Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan LKS antara
prestasi belajar pada dan motivasi belajar pada bidang studi pendidikan
Ekonomi.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
informasi tentang penggunaan LKS pada bidang study Pendidikan Ekonomi . Hasil
penelitian ini banyak berguna bagi banyak pihak antara lain :
1.
Bagi guru mata Pelajaran Pendidikan Ekonomi
Dengan mengetahui manfaat penggunaan LKS dalam Pelajaran
Pendidikan Ekonomi maka guru bidang
Studi Pendidikan Ekonomi akan memperolah gambaran yang jelas tentang
manfaat penggunaan LKS bagi guru itu sendiri maupun manfaatnya bagi siswa.
2.
Bagi Nama SMA Anda
Hasil
penelitian ini sangat berguna meningkatkan profesionalisme di dalam
melaksanakan tugas guru sebagai pengajar..
G. Definisi Operasional dan Asumsi
1.
Definisi Operasional
Dalam penelitian ini perlu didefinisikan beberapa istilah yang terdapat
dalam judul penelitian antara lain :
a. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah salah satu bentuk program
yang berlandaskan atas tugas yang harus diselesaikan oleh siswa.
Lembar
Kerja Siswa adalah merupakan buku pelengkap dari buku paket yang harus dimiliki
siswa.
b. Motivasi adalah
perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
c. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
d. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah
proses belajar mengajar selesai, atau hasil usaha yang telah dicapai dari tiap
– tiap anak setelah proses belajar mengajar dalam per pokok bahasan.
e. Pendidikan Ekonomi adalah mata pelajaran yang mempelajari
tentang kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemenuhan
kebutuhan sangat terbatas. Dalam memenuhi kebutuhan kita harus membuat skala
prioritas, dengan demikian kebutuhan yang diutamakan adalah kebutuhan yang
mendesak.
2.
Asumsi
Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa guru telah
melaksanakan pembelajaran dengan LKS secara benar artinya bahwa guru memberikan
LKS kepada siswa tidak hanya untuk mengisi jam kosong saja atau saat guru tidak
masuk, melainkan LKS diberikan setelah guru menyampaikan materi perpokok
bahasan atau tiga kali pertemuan, sehingga penggunaan LKS dapat lebih efektif
dan mudah dimengerti oleh siswa.
Dalam mengerjakan LKS sangat dibutuhkan peran guru untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan didalam memahami isi LKS atau
pelaksanaan tugas. LKS biasanya terfokus pada siswa sehingga setiap siswa dapat
mencapai tujuan belajar.
Setiap siswa diharapkan dapat mengerjakan sendiri tugas –
tugas yang tertulis dalam LKS atau dengan kelompok kecil sesuai dengan
kemampuan masing – masing, guru dapat juga membantu siswa menemukan cara khusus
dalam menerapkan ketrampilan baru yang harus dikuasainya, sehingga mendorong
mereka untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Tinjauan Tentang Motivasi
1.
Pengertian
Motivasi adalah perubahan
energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan
dan reaksi untuk mencapai tujuan. ( Hamalik 2001 . 158 – 159 )
Didalam pengertian tersebut dapat dilihat bahwa ada 3 unsur
yang saling berkaitan yaitu sebagai berikut :
a.
Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam
pribadi
Perubahan – perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan –
perubahan tertentu dalam organisme manusia.
b.
Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective
aronsal.
Mula – mula merupakan ketegangan psykologis, lalu merupakan
suasana emosi.
c.
Motivasi ditandai dengan reaksi – reaksi untuk mencapai
tujuan.
Pribadi yang bermotivasi mengadakan respon – respon yang
tertuju ke arah tujuan. Respon itu berfungsi mengurangi ketegangan yang
disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya.
2.
Komponen – komponen Motivasi
a. Komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas dan ketegangan psykologis. Motivasi memiliki dua komponen yaitu komponen dalam (inner component ) dan komponen luar (outer component). ( Hamalik 2001 : 159).
b.
Komponen luar ialah apa yang diinginkan seseorang,
tujuan yang menjadi arah kelakuannya.
Jadi komponen dalam adalah kebutuhan – kebutuhan yang
ingin dipuaskan, sedangkan komponen luar adalah tujuan yang hendak dicapai.
3.
Tujuan Terhadap Motivasi
Setiap perbuatan senantiasa berkat adanya dorongan
motivasi. Timbulnya motivasi oleh karena seseorang merasakan sesuatu kebutuhan
tertentu dan karenannya perbuatan tadi terarah pada pencapaian tertentu pula.
Apabila tujuan telah tercapai maka ia akan puas.
Kelakuan yang telah memberikan kepuasan terhadap
sesuatu kebutuhan akan cenderung untuk diulang kembali, sehingga ia akan merasa
lebih kuat dan lebih mantap.
4.
Motivasi
Motivasi ialah hal – hal yang disediakan oleh
lingkungan (guru) dengan maksud merangsang murid bekerja lebih giat dan lebih
baik.
Misalnya : kenaikan kelas, hadiah
Incentive dapat menjadi tujuan atau identik dengan
tujuan jadi terdapat hubungan yang erat antara incentive dengan motivasi.
5.
Fungsi Motivasi
Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi
serta merubah kelakuan (Hamalik 2001 – 161).
Jadi fungsi motivasi meliputi :
a.
Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan
Tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti
belajar.
b.
Motivasi berfungsi sebagai pengarah
Maksudnya mengarahkan perbuatan pencapaian tujuan yang diinginkan
c.
Motivasi berfungsi sebagai penggerak
Berfungsi sebagai mesin pada mobil. Besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan
Jadi fungsi motivasi adalah timbulnya suatu perbuatan
mencapai tujuan yang diinginkan dan perbuatan tersebut akan menentukan cepat
atau lambat tujuan tersebut akan tercapai.
6.
Nilai motivasi dalam pengajaran
Tanggung jawab guru adalah agar pengajaran yang
diberikan berhasil dengan baik. Keberhasilan ini banyak tergantung pada usaha
guru membangkitkan motivasi belajar siswa (Hamalik 2003. 161 – 162 )
Dalam garis besarnya motivasi mengandung nilai – nilai
sebagai berikut :
a.
Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya
perbuatan belajar siswa . Belajar tanpa adanya motivasi kiranya sulit untuk
berhasil
b.
Pengajaran pada
hakikatnya adalah pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuha, dorongan, motif,
minat yang ada pada siswa. Pengajaran yang demikian sesuai dengan tuntunan
demokrasi dalam pendidikan
c.
Pengajaran yang bermotivai menuntut kreatifitas dari
imajinasi gur untuk berusaha secara sungguh – sungguh mencari cara – cara yang
relevan dan sesuai guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa.
d.
Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan
menggunakan motivasi dalam pengajaranerat menggunakan motivasi dalam
pengajarannya erat kaitannya dengan pengaturan disiplin kelas.
e.
Azas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral
dari pada asas – asas mengajar. Penggunaan motivasi dalam mengajar dengan buku
saja adalah melengkapi prosedure mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang
menentukan pengajaran yang efektif.
7.
Jenis – jenis Motivasi
Berdasarkan pengertian dan analisis tentang motivasi
yang telah dibahas diatas maka pada pokoknya motivasi dapat dibagi menjadidua
jenis yaitu :
a.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam
diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional.
Motivasi ini sering disebut motivasi murni. Motivasi sebenarnya yang
timbul dalam diri siswa sendiri
b.
Motivasi Ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan
oleh faktor – faktor dari luar situasi belajar, motivasi ini tetap diperlukan
di sekolah. Sebab pengajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau
sesuai dengan kebutuhan siswa. Karena itu motivasi terhadap pelajaran itu
perlu dibangkitkan oleh guru sehingga
para siswa mau dan ingin belajar (Hamalik 2003 162 – 163)
8.
Prinsip – Prinsip Motivasi
Prinsip – prinsip ini disusun dasar penelitian yang
seksama dalam rangka mendorong motivasi belajar siswa di sekolah yang
mengandung pendangan demokratis (Hamalik 2003. 163 – 166).
Menurut Kenneth H. Hover mengemukakan prinsip –prinsip
motivasi sebagai berikut :
a.
Pujian lebih efektif dari pada hukuman
Hukuman bersifat menghentikan sesuatu perbuatan sedangkan pujian bersifat
menghargai apa yang telah dilakukan. Karena itu pujian lebih besar nilainya
bagi motivasi belajar siswa.
b.
Semua siswa mempunyai kebutuhan – kebutuhan psikologis
tertentu yang harus mendapat kepuasan
c.
Motivasi yang berada dari dalam diri individu lebih
efketif dari pada motivasi yang dipaksakan dari luar.
d.
Terhadap jawaban (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan
keinginan) perlu dilakukan usaha pemantauan (Reinforcemen).
Apabila suatu perbuatan belajar mencapai tujuan maka terhadap perbuatan
itu perlu diulang kembali setelah beberapa menit kemudian, sehingga hasilnya
lebih mantap
e.
Motivasi itu mudah menjalar atau menyebar pada orang
lain. Guru yang berminat tinggi dan antusias akan menghasilkan murid – murid
yang berminat tinggi dan antusias pula. .
Demikian murid yang antusias akan mendorong motivasi murid – murid
f.
Pemahaman yang
jelas akan merangsang motivasi .
Apabila seseorang menyadari tugas yang hendak dicapainya maka
perbuatannya kearah itu akan lebih besar daya dorongnya.
g.
Tugas – tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan
menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya dari pada tugas – tugas
yang dipaksakan oleh guru.
Apabila murid diberi kesempatan menemukan masalah sendiri dan
memecahkannya sendiri maka akan mengembangkan motivasi dan disiplin lebih baik.
h.
Puji – pujian yang datangnya dari luar (eXIIternal
reward) kadang – kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat
yang sebenarnya.
i.
Tehnik dan proses mengajar bermacam – macam adalah
efektif untuk memelihara minat murid.
j.
Manfaat yang dimiliki oleh murid bersifat ekonomis
k.
Kegiatan – kegiatan yang akan dapat merangsang minat
murid – murid yang kurang mungkin tidak ada artinya (kadang berharga) bagi para
siswa yang tergolong pandai.
l.
Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan
belajar. Kecemasan ini akan mengganggu perbuatan belajar siswa, sebab akan mengakibatkan
pindahnya perhatiannya kepad hal lain.
m.
Kecemasan dan frustasi yang lemah dapat membantu
belajar, dapat pula menjadi lebih baik.
n.
Apabil tugas tidak terlalu sukar dan apabila tidak ada
maka frustasi secara cepat menuju kearah demoralisasi.
o.
Setiap siswa mempunyai tingkat-tingkat frustasi
toleransi yang berlainan.
p.
Tekanan kelompok murid (peer group) kebanyakan
lebih efektif dalam memotivasi daripada tekanan / paksaan dari orang dewasa.
q.
Motivasi yang easr erat hubungannya dngan kreaivitas
murid. Dengan teknik mengajar tertentu motivasi murid – murid dapat ditujuka
kepada kegiatan-kegiatan kreatif.
Beberapa prisip yang telah disebutkan diatas dapat
digunakan sebagai petunjuk dalam rangka membangkitkan dan memeli-hara motivasi
siswa dalam belajar. (Hamalik, 2003 : 163 – 166)
9.
Cara Menggerakkan Motivasi Belajar Siswa
Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk
menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswanya duantaranya dengan
cara sebagai berikut :
a.
Memberi angka
Umumya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya, yakni berupa
angka yang diberikan oleh guru.
b.
Pujian
Pemberian pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan dengan
berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar.
c.
Hadiah
Cara ini dapat juga dilakukan oleh guru dalam batas-batas tertentu,
misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada siswa yang mendapat atau
menunjukkan hasil belajar yang baik.
d.
Kerja kelompok
Dalam kerja kelompok dimana melakukan kerja sama dalam belajar, kadag-kadang
perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong kuat dalam
perbuatan belajar.
e.
Perasingan
Baik kerja kelompok atau persaingan memberi motif-motif sosial pada
murid. Hanya saja persaingan individual akan menimbulkan pengaruh yang tidak
baik.
f.
Tujuan dan level of aspiration
Dari keluarga akan mendorong kegiatan siswa.
g.
Sarkasme
Ialah dengan jalan mengajak para siswayang mendapat hasil belajar yang
kurang. Dalam batas-batas tertentu sarkasme dpat mendorong kegiatan belajar
demi nama baiknya, karena siswa merasa dirinya dihina.
h.
Penilaian
Penilaian secara kontinu akan mendorong murid-murid belajar, oleh karena
setiap murid memiliki kecenderungan untuk memperoleh hasil yang baik.
i.
Karyawisata dan ekskursi
Cara ini membangkitkan motivasi belajar oleh karena dalam kegiatan ini
akan menmdapat pengalaman langsung dan bermakna baginya. Selain itu, karena
obyek yang dikunjungi adalah obyek yang menarik minatnya.
j.
Film pendidikan
Setiap siswa merasa senang menonton film. Gambaran dan isi cerita film
lebih menarik perhatian siswa dan minat siswa dalam belajar.
k.
Belajar melalui radio
Mendengarkan radio lebih menghasilkan daripada mendengarkan ceramah guru.
Radio adalah alat yang paling penting untuk mendorong motivasi belajar siswa.
B.
Tinjauan Tentang Belajar dan Prestasi Belajar
1.
Pengertian belajar
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan
adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan dari hasil proses hasil belajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahan, pemahaman
sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan
aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. (Slameto, 1995 : 2)
2.
Jenis – jenis belajar
a.
Belajar bagian (part learnig, fractioned learning)
Umumnya belajar
bagian dilakukan seseorang bila ia dihadapkan pada materi belajar yang bersifat
luas dan ekstensif.
b.
Belajar dengan wawasan (learning by insight)
Konsep in
diperkenalkan oleh W. Kohler, sebagai suatu konsep wawasan (insight) ini
merupakan pokok utama dalam pembicaran psikologi belajar dan proses berfikir.
c.
Belajar deskriminatif (descriminatif learning)
Belajar deskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih
beberapa sifat situasi/stimulus dan kemudian menggantikannya sebagai pedoman
dalam tingkah laku. Dengan pengertian ini maka dalam eksperimen, subyek diminta
untuk berespon berbeda-beda terhadap stimulus yang berlainan.
d.
Belajar global/keseluruhan (global whole learning)
Disini bahan
pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya.
e.
Belajar insidental (incidental learning)
Konsep ini bertentangan dengan anggapam bahwa belajar itu selalu
berarah-tujuan (internasional). Sebab dalam belajar insidenttal paad individual
tidak ada kehenadk sama sekali untuk belajar.
f.
Belajar instrumental (instrumental learning)
Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seorang siswa yang diperlihatkan
diikuti oleh tanda-tanda yag mengarah pada apakah siswa tersebut. mendapat
hadiah, hukuman, berhasil atau gagal.
g.
Belajar intensional (intentional learning)
Belajar dalam
arah tujuan, merupakan lawan dari belajar insidental.
h.
Belajar laten (latent learning)
Dalam belajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku yang tak terlihat
tidak terjadi secara segera, dan oleh kare itu disebut laten.
i.
Belajar mental (mental learning)
Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadidisin tidak hanya
terlihat, ,melainkan hanya berupa perubahan proses kognitif karena ada bahan
yang dipelajari.
j.
Belajar produktif (productive learning)
Belajar produktif sebagai belajar dengan transfer yang maksimum. Belajar
adalah mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer dari satu ke situasi yang
lain.
k.
Belajar verbal
Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui
latihan dan ingatan, (Slameto, 1995 : 5-8)
3.
Prinsip – prinsip belajar
Prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi
dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individual. (slameto,
1995 : 27-28). Berikut ini akan dijelaskan prinsip-prinsip belajar diantaranya
sebagai berikut :
a.
Berdasarkan persyarat yang yang diperlukan untuk
belajar
1)
Dalam setiap belajar diusahakan siswa harus
partisipatif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tuuan
instruksional.
2)
Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement
dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
3)
Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak
dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.
4)
Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
b.
Sesuai hakekat belajar
1) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap
sesuai dengan perkembangannya.
2)
Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi
dan discovery.
3) Belajar adalah proses kontinuitas (hubungan antara
pengertia yang satu dengan pngertian yang lain) sehingga mendpatkan pengertian
yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang diharapkan.
c.
Sesuai materi bahan yang harus dipelajari.
1)
Bersifatkeseluruhan dan materi itu harus memiliki
struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya.
2) Belajar harus dapat mengembangkan kemmapuan tertentu
sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai.
d.
Syarat – syarat keberhasilan belajar
1)
Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa
dapat belajar dengan tenang.
2)
Repetisi, dalam prose belajar perlu ulangan
berkali-kali agar pengertian / ketrampilan / sikap itu mendalam pada siswa.
4.
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak
jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern
dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu yang
sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar
individ. (Slameto, 1995 : 54-71). Faktor intern dapat dibagi menjadi tiga
diantaranya :
a.
Faktor jasmaniah
1)
Faktor kesehatan. Proses belajar seseorang akan
terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu ia juga akan cepat
lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang
darah ataupun ada gangguan-gangguan fungsi alat inderanya atau alat tubuhnya.
2)
Cacat tubuh.keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi
belajar. Siswa yang cacat, belajarnya juga akan terganggu. Jika hal ini
terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan
alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.
b.
Faktor psikologis
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong
kedalam faktor psikologis yang mempengaruhi proses belajar, faktor-faktor
tersebut antara lain :
1)
Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan
untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan
efektif, mengetahui menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat.
2)
Perhatian
Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata
tertuju pada suatu obyek atau sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil
belajar yang baik, maka sisw harus dapat mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajari.
3)
Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatuikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan
pelajaran yang dipelajariya tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tariknya baginya.
4)
Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Bakat itu mempengaruhi untuk bejar.
Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa itu sesuai denga bakatnya, maka
hasilnya akan baik, adalah penting untuk mengetahui bakat siswa dan menempatkan
siswa agar belajar di sekolah sesuai dengan bakatnya.
5)
Motif
Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa
agar dapat belajar lebih baik atau padanya mempunyai motif untuk berfikir dan
memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan
atau menunjang belajar.
6)
Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang,
dimana alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan
lebih berhasil jika anak sudah siap (matang), jadi kemajuan baru untuk memiliki
kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.
7)
Kesiapan
Kesiapan atau readiness menurut Jamies Driver adalah prepareadness
to respond or react. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau
bereaksi. Kesediaan itu timbul dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan
kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan
kecakapan.
c.
Faktor kelelahan
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya
tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani
terjadi karena kekacauan subtansi siswa pembakaran dalam tubuh, sehingga darah
kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.
Diatas telah dijelaskan beberapa faktor intern yang
mempengaruhi belajar, selanjutnya akan dijelaskan beberapa faktor esktern yang
mempengaruhi belajar diantaranya :
1)
Faktor keluarga
a)
Cara orang tua mendidiknya besar pengaruhnya terhadap
faktor belajar anaknya. Sebab keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama
dan utama
b)
Relasi antar anggota
Relasi antar keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan
anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudarannya atau dengan anggota keluarga
yang lainpun uturt mempengaruhi belajar anaknya.
c)
Suasana rumah
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang
sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Selanjutnya
agar anak belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan
tenteram.
d)
Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belaja anak. Anak yang
sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya seperti fasilitas
belajar yang harus terpenuhi. Dan fasilitas belajar itu hanya bisa terpenuhi
jika keluarga mempunyai cukup uang.
e)
Pengertian orang tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang
belajar jangan dinganggu dengan tugas-tugas rumah. Kadang-kadang anak mengalami
lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya. Membantu
sedapat mungkin kesulitan yang dialami oleh anak di sekolah.
f)
Latar belakang kebudayaan
Tingkat pendidkan atau kebiasaan dalam keluarga mempengaruhi sikap anak
dalam belajar. Perlu pada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar
mendorong semangat anak untuk belajar.
2)
Faktor sekolah
Berikut akan dibahas faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa
diantaanya sebagai berikut :
a)
Metode mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui jadi dalam
mengajar metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa
yang tidak baik pula.
b)
Kurikulum
Kurikulum diartikan sejulah kegiatan yang memberikan kepada siswa. Kegiatan
itu sebagaian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima,
menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
c)
Relasi guru dengan siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut
juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses sendiri. Jadi cara belajar
siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan guru.
d)
Relasi siswa dengan guru
Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana. Tidak akan melihat
bahwa didalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa
kelas tidak etrbina, bahkan hubungan masing-masing siswa tidak tampak.
e)
Disiplin sekolah
Kedisiplinan siswa erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah
dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam
mengajar, kedisiplinan sekolah, kedisiplinan pegawai dalam pekerjaan
administrasi, kedisiplinan sekolah dalam
mengelola seluruh staf beserta siswa-siswanya, dan kedisiplinan tim BP dalam
pelayananya kepada siswa.
f)
Alat pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat
pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa
untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Kebanyakan sekolah-sekolah masih
kurang memiliki media dalam jumlah maupun kualitasnya.
g)
Waktu sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah,
juga mempengaruhi belajar siswa. Jika terjadi terpaksa siswa masuk sekolah sore
hari, sebenarnya kurang dapat dipertanggungjawabkan.
h)
Keadaan gedung
Dengan jumlah yang sangat banyak serta variasi krakateristik siswa
masing-masing menuntut keadaan gdung dewasa ini harus memadai didalam setiap
kelas.
i)
Metode belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belaja yang salah. Dalam hal ini perlu
pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat maka akan efektif pula
hasil belaja siswa itu. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar.
j)
Tugas rumah
Waktu belajar terutama adalah di sekolah, di samping waktu belajar di
rumah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan
terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak
tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.
3)
Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaanya
siswa dalam masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain :
a)
Kegiatan siswa dalam mayarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan
pribadinya. Tetapi jika siswa mengambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang
terkalu banyak, maka kegiatan belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak
bijaksana dalam mengantur waktu.
b)
Mass media
Mass media yang memberi pengaruh terhadap siswa dan juga terhadap
belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh terhadap siswa.
c)
Teman bergaul
Pengaruh-pengaruh di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar
siswa. Masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa.
Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar akan berpengaruh
jelek kepada anak (siswa) yang berada di situ.
5.
Prestasi Belajar
Pengertian prestasi belajar adalah suatu nilai yang
tertinggi dalam belajar yang dicapai menurut kemajuan anak dalam mengerjakan
sesuatu dalam suatu saat tertentu pula. Dari uraian di atas maka, dapat
disimpulkan bahwa pengertian prestasi adalah suatu hasil yang dicapai oleh
seseorang secara maksimal pada suatu saat. Seseorang dapat dikatakan
berprestasi apabila orang tersebut dapat dikatakan berprestasi apabila orang
tersebut dapat mencapai suatu hasilyang maksimaldari yang peroleh pada saat
tertentu.
Setelah kita mengetahui pengertian dari prestasi dan
pengertian dari belajar maka dimaksud dengan prestasi belajar adalah suatu
nilai yang menunjukkan hasil yang telah dicapai sesuai dengan ketentuan yang
ditunjukkan dalam bentuk suatu nilai atau angka.
Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa
setelah proses belajar mengajar selesai, atau hasil usaha yang telah dicapai
dari tiap-tiap anak setelah proses belajar mengajar dalam suatu unit atau pokok
bahasan.
C.
Tinjauan Tentang Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pengertian
tentang Lembar Kerja Siswa :
Adalah salah satu bentuk program
yang berlandaskan atas tugas yang harus diselesaikan oleh siswa. LKS
digunakan dalam proses pembelajaran
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
disajikan. Adapun fungsi LKS bagu guru adalah untuk menuntut siswa dalam
berbagai kegiatan yang perlu diberikan serta mempertimbangkan proses berfikir
yang bagaimana yang akan ditumbuhkan pada diri anak.
Setiap LKS diharapkan mencantumkan beberapa kompetisi
yang harus dikuasai oleh setiap siswa adanya ringkasan materi, soal – soal yang
berkaitan dengan materi dan dibuat dalam satu semester terdiri atas tiga pokok
bahasan. Adapun satu pokok bahasan itu adalah tiga kali pertemuan. Setelah tiga
kali pertemuan siswa diberi tugas mengerjakan LKS untuk mengetahui sejauh mana
hasil belajar yang telah dicapai LKS sangat diperlukan dalam menciptakan
aktivitas dan efektivitas belajar siswa sebagai upaya meningkatkan motivasi
belajar siswa, karena dengan adanya LKS dapat menciptakan kefektifan belajar
siswa serta membantu siswa mengembangkan konsep an memperoleh atau menemukan
konsep berdasarkan pada data yang diperoleh agar siswa dapat lebih aktif dalam
proses belajar mengajar.
Komponen –
komponen dalam Lembar Kerja Siswa
1. Kata
Pengantar
2. Daftar Isi
3. Materi
Pelajaran
4. Soal – soal
obyektif
D.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Berbicara masalah prestasi
belajar, kita tidak dapat mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhi, karena
faktor-faktor itu sangat komplek.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar dibagi dua yaitu :
a.
Faktor dari luar anak
Faktor dari luar diri anak biasa disebut dengan fator ekstern, adapun
faktor ekstern ini adalah faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi dan
membentuk anak didik dalam belajar. Faktor lingkungan ini dapat bersifat
positif dan dapat pula bersifat negatif.
1)
Faktor alami
Faktor alami dapat mempengaruhi prestasi belajar anak walaupun tidak
mengandung unsur tanggung jawab, seakan-akan hanya berada dalam lingkungan
sekitar atau lingkungan dmana ia dilahirkan dan dibesarkan misalnya :
-
Tempat tinggal, baik yang berada di pegunungan pedesaan
ataupun perkotaan
-
Tempat bermain atau bergaul
-
Hiburan waktu senggang
2)
Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor manusia, artinya berhubungan dengan
pendidikan baik dari arang tua, guru dan lingkungan lainnya. Faktor tersebut
merupakan salah satu penyebab terjadinya belajar dan juga menjadi pertimbangan
dalam belajar. Tegasnya mempunyai
pengaruh dalam prestasi belajar.
3)
Faktor alat/instrument
Faktor alat ialah angka sesuatu yang secara langsung dapat membantu
prestasi belajar. Hal ini dapat berupa ruang belajar yang sehat.
b.
Faktor dari dalam diri anak
Faktor ini biasa disebut dengan faktor intern, artinya adalah faktor yang
timbul dari dalam diri anak itu sendiri. Faktor ini juga berpengaruh pada
prestasi belajar anak, hal ini dapat di bedakan menjadi dua yaitu :
1)
Faktor Fisik (Jasmani)
Untuk memperlancar proses belajar, hendaknya diusahakan agar kesehatan
fisik terus diperhatikan karena fisik yang dalam keadaan sakit-sakitan (lemah)
merupakan salah satu faktor yang dapat menghambat kemajuan belajar. Selain itu
terganggunya panca indera dapat menyebabkan gangguan pada anggota tubuh yang
lainnya dan akan menyulitkan dalam proses inetraksi secara efektif.
2)
Faktor Psykis (Rockhani)
Sejak anak lahir sudah dibekali dengan potensi potensi jiwa, dimana
diantaranya anak yang satu dengan anak yang lainnya berbeda.
Pontensi itu dapat dikembangkan untuk menentukan prestasi belajar yang
akan dicapai yang menyangkut faktor psykis in antara lain adalah :
a.
Intelegensi
b.
Motifasi
c.
Minat
d.
Bakat
e.
Kemampuan
E.
Kerangka Berpikir
Tujuan utama dalam motivasi siswa dalam penggunaan LKS
adalah meningkatkan motivasi belajar siswa agar mendapatkan hasil yang lebih
baik, adapun prestasi belajar adalah kegiatan disekolah maka prestasi belajar
merupakan hasil belajar.
Belajar menurut Wiherington adalah suatu perubahan
dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola respons yang baru
berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan pengetahuan dan kecakapan (Sukmadinata
2003 : 155).
Keberhasilan suatu prestasi siswa ini banyak
tergantung pada usaha guru membangkitkan motivasi belajar siswa ( Hamalik 2003
: 161 – 162 ).
Didalam motivasi mengandung nilai – nilai sebagai
berikut :
a.
Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya
perbuatan belajar siswa. Belajar tanpa adanya motivasi kiranya sulit untuk
berhasil
b.
Pengajaran pada hakekatnya adalah pengjaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan,dorongan,motif, minat yang ada pada siswa.
c.
Pengajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dari
imajinasi guru untuk berusaha secara sungguh – sungguh mencari cara untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa.
d.
Berhasil tidaknya dalam menggunakan motivasi tergantung
dari pengaturan disiplin kelas
e.
Azas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral
dari pada asas mengajar penggunaan motivasi dalam mengajar dengan menggunakan
LKS adalah melengkapi prosedur mengajar dan pengajaran berjalan dengan efektif.
Motivasi belajar juga dapat dari
pengaruh orang tua,teman, lingkungan dan sarana dan prasarana yang menunjang.
Dengan prestasi belajar yang dicapai adalah mempengaruhi faktor – faktor
belajar :
1.
Faktor internal yaitu yang mempengaruhi aspek jasmani
dan aspek psikologis.
2.
Faktor eksternal yaitu lingkungan sosial dan lingkungan
non sosial (gedung sekolah, rumah tempat tinggal, alat belajar dan waktu
belajar yang digunakan siswa).
Unsur – unsur utama dalam belajar menurut Cronbach ada
7 :
1.
Tujuan belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan
yang ingin dicapai.
2.
Kesiapan untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan
baik perlu kesiapan fisik maupun psikis.
3.
Situasi, kegiatan belajar berlangsung dalam situasi
belajar, dalam situasi belajar ini terlibat tempat,lingkungan sekitar,
alat bahan yang dipelajari, orang - orang yang turut tersangkut dalam kegiatan
belajar serta kondisi siswa yang belajar .
4.
Interpretasi, melihat hubungan diantara komponen –
komponen situasi belajar melihat makna dari hubungan tersebut dan
menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan.
5.
Respons hasil dari interprestasi apakah individu
mungkin atau tidak mungkin mencapai tujuan yang diharapkan manakala ia memberi
respons.
6.
Konsekuensi, setiap usaha akan membawa hasil akibat
atau konsekwensi keberhasilan ataupun kegagalan.
7.
Reaksi terhadap kegagalan, reaksi siswa terhadap
kegagalan dalam belajar bisa bermacam – macam kegagalan.
Dengan siswa
meningkatkan hasil belajar secara maksimal maka prestasi belajar akan tercapai.
Jadi prestasi belajar adalah
hasil yang dicapai siswa setelah proses belajar mengajar selesai, atau hasil
usaha yang telah dicapai dari tiap–tiap anak setelah proses belajar mengajar
selesai.
F.
Hipotesis
Didalam penelitian ini hipotesis yang diajukan
adalah :
“ Adanya
hubungan yang signifikan antara motivasi belajar siswa melalui penggunaan LKS
dengan prestasi belajar Bidang Studi Pendidikan
Ekonomi pada siswa kelas XII di
SMA Anda
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan
analisis data hasil penelitian serta menganalisis data menggunakan perhitungan
statistik jenis penelitian adalah Korelasional ( Correlational Research
)
Tujuan penelitian korelasi adalah untuk mendeteksi
mana variasi – variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi – variasi
pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi ( Sumadi
Suryabarta 1983 ; 26 )
Ciri – cirinya :
1.
Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variabel –
veraibel yang diteliti rumit dan tidak dapat diteliti dengan metode eksperimen
atau tidak dapat dimanipulasikan.
2.
Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa
variabel dan saling berhubungan secara serentak dalam keadaan realistiknya.
3.
Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya
saling hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut.
A.
Tempat dan Waktu
|
Tempat penelitian adalah lokasi yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan penelitian tempat yang digunakan untuk penelitian adalah Nama
SMA Anda . Waktu penelitian mulai tanggal ……………..
B.
Populasi Penelitian
Sebagai populasi adalah siswa kelas XII sejumlah 39
siswa SMA ... Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel, karena seluruh
siswa kelas XII sejumlah 39 siswa dijadikan sebagai obyek penelitian. Karena
itu penelitian ini menggunakan bentuk obyektif.
C.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel dalam peneltian ini adalah :
a.
Variabel bebas (X) yaitu :
Motivasi belajar siswa melalui penggunaan LKS
b.
Varibel Terikat (Y) yaitu :
Prestasi belajar bidang studi Ekonomi
siswa kelas XII SMA …..
Definisi Variabel Operasional Penelitian
a.
Variabel Bebas :
Motivasi belajar siswa melalui penggunaan LKS adalah suatu minat,
dorongan yang dimiliki oleh siswa di dalam mengikuti proses belajar mengajar.
b.
Variabel Terikat yaitu :
Prestasi belajar adalah suatu prestasi yang didapat oleh siswa dari hasil
penilaian materi pelajaran Ekonomi dari
semester I dan semester II.
D.
Tehnik Pengumpulan Data
1. Observasi
a. Di
dalam penelitian yang kami lakukan yaitu kelas XII, jumlah 39 siswa selama
proses belajar mengajar.
b. Peneliti
juga mengamati motivasi belajar siswa melalui LKS.
2. Tehnik Tes
a.
Tes yang peneliti sampaikan yaitu materi pelajaran
kompetensi dasar 3 yaitu tentang Hak Asasi dan Implementasi.
b. Jumlah
soal 20 diikuti bentuknya obyektif
diikuti oleh 39 responden
c.
Skor nilai tiap soal adalah 5.
3. Angket
Dalam penelitian ini kami menggunakan angket tertutup
yaitu angket yang sudah dibedakan jawabannya, sehingga responden tinggal
membubuhkan tanda (V) pada kolom yang sesuai.
Adapun ketentuan angket siswa hanya menjawab satu
jawaban :
Kriteria skor : Sangat setuju 4.
Setuju 3.
Tidak setuju 2.
Sangat tidak setuju 1.
4. Dokumentasi
Data-data umum yang diperlukan didalam
penelitian, yaitu data Nilai
semester I .
5.
Check List
Data ini peneliti gunakan untuk mengetahui ketepatan
siswa dalam pengumpulan tugasnya.
E.
Tehnik Analisa Data
Untuk menganalisis rumusan masalah yang pertama dan
kedua penulis menggunakan tehnik
analisis diskriptif kwantitatif
Sedang untuk menganalisis data yang ketiga yang
sifatnya korelatif yaitu untuk mencari ada, tidaknya hubungan antara motivasi
belajar siswa melalui LKS dengan prestasi belajar siswa bidang studi ekonomi
menggunakan rumus korelasi yaitu sebagai
berikut :
r XIIY =
r XIIY :
Koefisien korelasi antara variabel XII dan variabel Y
XIIY : Hasil kali antara variabel
bebas dan variabel terikat
XII2 : Kuadrat dari
variabel bebas
Y2 : Kuadrat dari
variabel terikat
Σ : Jumlah
BAB
IV
HASIL
DAN ANALISIS DATA PENELITIAN
Hasil Penelitian.
Data Khusus
Data observasi
Berdasarkan hasil observasi yang ditemukan di lapangan
mengenai motivasi belajar siswa selama mengikuti proses belajar mengajar dimana
dalam observasi ini yang diamati adalah kelas XII yang jumlah siswanya 39
siswa, untuk menjadi sumber data, untuk mengetahui bagaimana motivasi siswa
selama mengikuti proses belajar mengajar.
Motivasi yang dimaksud :
1.
Pada waktu proses belajar mengajar siswa akan
memeperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru yaitu berupa materi yang
diikuti oleh 30 siswa.
2.
Siswa diharapkan untuk bertanya : yaitu perbuatan yang
dilakukan oleh siswa apabila mereka belum memakai materi yang disampaikan, hal
ini disebabkan karena mereka ingin menambah pengetahuan baru. Dalam hal ini
yang bertanya adalah 10 siswa.
3.
Mengutarakan pendapat yaitu suatu perbuatan yang
dilakukan siswa dalam mengemukakan idenya sesuai dengan informasi yang mereka
dapat. Dalam hal ini yang berpendapat adalah 15 siswa.
4.
Menjawab pertanyaan dari guru yang memberikan
pertanyaan pada siswa sejauh mana pemahaman siswa dalam mengikuti pelajaran
sehingga diperoleh jawaban mengenai pertanyaan yang diberikan. Dalam menjawab
pertanyaan dari guru dilakukan oleh 10 siswa, sedangkan yang lainnya
mendengarkan.
5.
|
Melengkapi jawaban teman yaitu siswa yang mampu menjawab
pertanyaan dari temannya sesuai dengan yang diketahuinya. Dalam hal melengkapi
jawaban teman dilakukan oleh 4 siswa, hal ini disebabkan karena siswa yang
mampu melengkapi sudah memahami, sedangkan yang lainnya hanya bisa menjawab
sesuai dengan kemampuan.
6.
Keaktifan dalaml melakukan diskusi adalah suatu
perbuatan yang dilakukan siswa untuk memecahkan suatu permasalahan. Dalam hal
ini siswa mampu memecahkan permasalahan yang didiskusikan diikuti oleh seluruh
siswa.
Tabel 1
Motivasi
Siswa Selama PBM
No
|
Motivasi
Siswa
|
Siswa
|
Prosentase
|
1
|
Mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru
|
40
|
100
%
|
2
|
Bertanya
|
10
|
25
%
|
3
|
Berpendapat
|
15
|
37,5
%
|
4
|
Menjawab pertanyaan dari guru
|
10
|
25
%
|
5
|
Melengkapi jawaban teman
|
5
|
12,5
%
|
6
|
Motivasi diskusi selama dilakukan
|
40
|
100
%
|
Pada hasil observasi siswa yang aktif bertanya pada
guru yaitu sebesar (25 %) menjawab pertanyaan guru (37,5 %) berpendapat (25 %)
serta aktifitas melengkapi jawaban teman (12,5 %). Sedangkan motivasi lain
adalah terbagi mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru (10 %) dan
motivasi diskusi (100 %), jadi pembelajaran di kelas XII cenderung lebih aktif
dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Data hasil belajar siswa
Dari hasil tes yang diperoleh siswa yang telah mencapai
hasil belajar dengan kategori baik sekali 5 siswa, kategori baik diperoleh 29
siswa, kategori cukup diperoleh 5 siswa, sedangkan kategori nilai kurang tidak
diperoleh satu siswapun. Dengan demikian dapat dilihat bahwa hasil test yang
dicapai hasil yang diharapkan.
Tabel 2
Kriteria
Hasil Belajar
No
|
Kriteria
hasil belajar
|
Siswa
|
1
|
Baik sekali = 85 – 100
|
5
|
2
|
Baik = 70 – 85
|
29
|
3
|
Cukup = 50 – 69
|
5
|
4
|
Kurang = 30 – 49
|
-
|
Analisis Data
Peneliti menyampaikan data angket mengenai motivasi
belajar dan prestasi belajar.
Tabel 3
Variabel x dan y
Responden
|
Variabel
X
|
Variabel
X2
|
Variabel
Y
|
Variabel
Y2
|
Variabel
XY
|
1
|
74
|
5.476
|
75
|
5.625
|
5.550
|
2
|
72
|
5.184
|
80
|
6.400
|
5.760
|
3
|
70
|
4.900
|
85
|
7.225
|
5.950
|
4
|
72
|
5.184
|
100
|
10.000
|
7.200
|
5
|
71
|
5.041
|
90
|
8.100
|
6.390
|
6
|
71
|
5.041
|
60
|
3.600
|
4.260
|
7
|
73
|
5.329
|
60
|
3.600
|
4.380
|
8
|
70
|
4.900
|
65
|
4.225
|
4.550
|
9
|
72
|
5.184
|
75
|
5.625
|
5.400
|
10
|
69
|
4.761
|
70
|
4.900
|
4.830
|
11
|
74
|
5.476
|
70
|
4.900
|
5.180
|
12
|
72
|
5.184
|
80
|
6.400
|
5.760
|
13
|
70
|
4.900
|
80
|
6.400
|
5.600
|
14
|
73
|
5.329
|
85
|
7.225
|
6.205
|
15
|
69
|
4.761
|
90
|
8.100
|
6.210
|
16
|
73
|
5.329
|
75
|
5.625
|
5.475
|
17
|
70
|
4.900
|
80
|
6.400
|
5.600
|
18
|
71
|
5.041
|
85
|
7.225
|
6.035
|
19
|
69
|
4.761
|
85
|
7.225
|
5.865
|
20
|
69
|
4.761
|
90
|
8.100
|
6.210
|
21
|
73
|
5329
|
90
|
8.100
|
6.570
|
22
|
73
|
5.329
|
75
|
5.625
|
5.475
|
23
|
71
|
5.041
|
70
|
4.900
|
4.970
|
24
|
72
|
5.184
|
60
|
3.600
|
4.320
|
25
|
72
|
5.184
|
75
|
5.625
|
5.400
|
26
|
73
|
5.329
|
75
|
5.625
|
5.475
|
27
|
70
|
4.900
|
80
|
6.400
|
5.600
|
28
|
70
|
4.900
|
80
|
6.400
|
5.600
|
29
|
70
|
4.900
|
80
|
6.400
|
5.600
|
30
|
72
|
5.184
|
70
|
4.900
|
5.040
|
31
|
70
|
4.900
|
75
|
5.625
|
5.250
|
32
|
70
|
4.900
|
80
|
6.400
|
5.600
|
33
|
74
|
5.476
|
60
|
3.600
|
4.440
|
34
|
74
|
5.476
|
55
|
3.025
|
4.070
|
35
|
70
|
4.900
|
70
|
4.900
|
4.900
|
Responden
|
Variabel
X
|
Variabel
X2
|
Variabel
Y
|
Variabel
Y2
|
Variabel
XY
|
36
|
72
|
5.184
|
75
|
5.625
|
5.400
|
37
|
71
|
5.041
|
75
|
5.625
|
5.325
|
38
|
72
|
5.184
|
65
|
4.225
|
4.680
|
39
|
72
|
5.184
|
60
|
3.600
|
4.320
|
2.785
|
204.008
|
3.020
|
232.000
|
215.445
|
Perhitungan dengan analisis korelasi dengan
menggunakan rumus.
r xy =
r xy =
r xy =
r xy =
r xy =
r xy =
r xy = 0,2639
Demikian hasil dari angket dengan menggunakan rumus
xy.
Dari hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa
tidak adanya hubungan yang signifikan antara motivasi belajar menggunakan LKS
dengan prestasi belajar bidang studi ekonomi
Hasil analisis data dengan menggunakan analisis
statistik product moment menunjukkan bahwa dengan taraf signifikansi 1 % dan
jumlah responden 39. R. hitung ( 0,2639 ) lebih kecil dari pada R = tabel
(0,403) . Dengan demikian jelaslah tidak ada hubungan yang angat signifikan
antara motivasi belajar siswa dengan menggunakan LKS dengan prestasi
belajar.
Adapun ketepatan siswa dalam mengumpulkan tugas LKS
dengan dokumentasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4
Ketepatan
dalam mengumpulkan tugas LKS kelas XII
Nomor
Absen
|
Nilai
|
Incentif (+)
|
Disincentif
(-)
|
Jumlah
Nilai
|
1
|
80
|
5
|
85
|
|
2
|
75
|
5
|
80
|
|
3
|
80
|
5
|
75
|
|
4
|
75
|
5
|
70
|
|
5
|
75
|
5
|
80
|
|
6
|
80
|
5
|
85
|
|
7
|
80
|
5
|
75
|
|
8
|
80
|
5
|
85
|
|
9
|
75
|
5
|
80
|
|
10
|
70
|
5
|
75
|
|
11
|
75
|
5
|
80
|
|
12
|
80
|
5
|
85
|
|
13
|
80
|
5
|
85
|
|
14
|
75
|
5
|
80
|
|
15
|
80
|
5
|
75
|
|
16
|
80
|
5
|
80
|
|
17
|
80
|
5
|
85
|
|
18
|
75
|
5
|
80
|
|
19
|
75
|
5
|
70
|
|
20
|
75
|
5
|
80
|
|
21
|
80
|
5
|
85
|
|
22
|
80
|
5
|
75
|
|
23
|
80
|
5
|
85
|
|
24
|
80
|
5
|
75
|
|
25
|
80
|
5
|
85
|
|
26
|
80
|
5
|
85
|
|
27
|
80
|
5
|
75
|
|
28
|
80
|
5
|
75
|
|
29
|
80
|
5
|
85
|
|
30
|
75
|
5
|
80
|
|
31
|
75
|
5
|
80
|
|
32
|
70
|
5
|
75
|
|
33
|
75
|
5
|
80
|
|
34
|
80
|
5
|
80
|
|
35
|
75
|
5
|
80
|
|
36
|
80
|
5
|
85
|
|
37
|
80
|
5
|
75
|
|
38
|
75
|
5
|
80
|
|
39
|
75
|
5
|
80
|
Pembahasan
Dari pembahasan variabel I yaitu tentang motivasi
belajar, yaitu tentang motivasi belajar yaitu melalui observasi di kelas selama
proses belajar mengajar dan setelah itu siswa diharapkan mengerjakan LKS untuk
tugas dirumah.
Kemudian motivasi melalui angket yang diberikan kepada
siswa sejumlah 39 siswa. Dilihat dari hasil motivasi sistem selama proses
belajar mengajar sangat antusias itu terletak pada seorang guru di dalam
memotivai siswa agar siswa tersebut memahami materi pelajaran yang telah
disampaikan.
Pembahasan variabel II yaitu tentang prestasi belajar
siswa, yaitu siswa mengerjakan soal sejumlah 20 soal dengan waktu 45 menit
diikuti oleh 39 siswa, maka diambil kesimpulan :
Tabel 5
Hasil
prestasi belajar
No
|
Hasil prestasi
|
Siswa
|
1
|
Jumlah siswa
|
40
|
2
|
Rata-rata kelas
|
75,50
|
3
|
Jumlah siswa yang berhasil
|
35
|
4
|
Jumlah siswa yang tidak berhasil
|
5
|
5
|
Keberhasilan dalam klasikal %
|
87,5 %
|
Dari data yang dihitung maka didapat 87,5 % dari jumlah
siswa 39, maka kelas tersebut didalam proses belajar mengajar berhasil dengan
catatan siswa yang nilainya kurang akan diberi remidial oleh guru untuk
mencapai nilai yang baik.
Pembahasan variabel III yaitu dengan menghitung hasil
variabel X dan variabel Y dengan menggunakan rumus R X Y, maka didapat hasil
bahwa R hitung adalah 0,2639, sedangkan
R label adalah variasi 0,403, maka disimpulkan bahwa motivasi belajar tidak ada
hubungan dengan prestasi belajar.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan sesuai dengan masalah
yang dikemukakan maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
- Motivasi belajar siswa di kelas XII, sangat baik
dapat dilihat dari hail observasi di
kelas dan hasil angket untuk siswa.
- Prestasi belajar siswa kelas XII yang jumlah siswa adalah 39, siswa yang
berhasil adalah 5 siswa, sedangkan nilai rata – rata kelas adalah 75,50,
maka hasil klasikal adalah 87,5 % yang artinya keberhasilan siswa di dalam
mencapai prestasi sudah baik.
- Tidak terdapat hubungan signifikan antara minat
belajar siswa melalui LKS dengan prestasi belajar bidang studi ekonomi
pada kelas XII di Nama SMA Anda .
B.
Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas
XII maka motivasi siswa sangat baik disamping itu seorang guru harus selalu
memberikan motivasi kepada siswa di dalam proses belajar mengajar maupun di
dalam siswa mengerjakan soal sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat.
Dengan kreatifitas guru dalam menyampaikan materi maka
siswa timbul minat untuk memahami materi dan mempelajari apa yang terdapat
didalam materi tersebut. Disamping itu tugas seorang harus membimbing siswa
apabila mengalami kesulitan di dalam mengerjakan soal, maka siswa akan berminta
untuk memahami materi pelajaran tersebut.
|
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini 2002. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT. Reneka Cipta.
Hamalik, Oemar 2003. Proses Belajar Mengajar.
Bandung. PT. Bumi Aksara.
Hasibuan J J & Moedjiono 2002. Proses Belajar
Mengajar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Mudhoffir 1999. Tekhnologi instruksional.
Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Purwanto M. Xlgalein. Psikologi Pendidikan.
Jakarta. PT. Remaja Rosdakarya.
Sardiman A. M 2004. Interaksi & Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Slameto 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Jakarta. PT. Reneka Cipta.
Sudjana. Nana 2002. Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar. Bandung. Sinar Baru. Algensindo.
Undang – Undang No 20 Tahun 2003 tentang. Sistem
Pendidikan Nasional. Bandung. Citra Umbar.